pertemuan

4.8K 311 16
                                    

Hinata memandangi lehernya yang terlihat sangat mengerikan.bercak-bercak kemerahan tertera begitu nampak membuat sang pemilik menatap lehernya sayu antara kasihan pada dirinya sendiri atau justru malah senang.ia menghela nafasnya menenangkan dirinya sendiri.

Mata amethystnya melihat pantulan dirinya dengan seksama.perlahan-lahan tangan mungil itu merapikan rambutnya yang kusut masai gara-gara tuannya.mau bagaimana lagi? Ia tak akan mungkin menolak.ia akan melakukan apapun yang disuruh tuannya.begitulah bunyi yang ia tegaskan pada dirinya sendiri bahkan sejak ia masih sebatang tanaman.

"jangan kuncir rambutmu lagi."

Sebuah lengan kekar memeluk pinggang ramping hinata dari belakang.hinata mengangguk sembari mengulum senyum atas tindakan sasuke.ia merasa sangat dikasihi oleh tuannya yang memperlakukan dirinya begitu istimewa.

"ayo,kita berangkat!" sasuke mengulurkan tangannya memberi kode agar hinata menerimanya.

"iyah." kata gadis itu manis dengan semburat merah jambu dipipinya yang tembam.

***

Seorang wanita ramping sedang berlatih karate sendirian dibelakang rumahnya.ia menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dengan lincah,dengan cepatnya tangannya melesat keudara disambut kakinya yang sekali-kali menerjang keudara.meskipun siluetnya terbilang kurus siapapun yang berani menantangnya akan mengalami cidera setidak-tidaknya hidung yang patah.tidak ada wanita yang dapat mengalahkannya selama pengalaman bertanding yang ia jalani.hanya seorang kakaknya yang mampu melawannya.kakak sekaligus gurunya.

"sarada,kau berlatih sangat keras.sudahlah..kau itu wanita.wanita tak perlu kuat.wanita hanya perlu memiliki kemampuan memasak dan pekerjaan rumah lainnya" seorang wanita yang lebih tua dari sarada mengelap peluh putrinya dengan lembut.ia adalah uchiha makoto.ibu dari tiga uchiha bersaudara(itachi-sasuke-sarada).

Sarada tersenyum.lalu ia duduk diteras belakang rumahnya memandangi kebun bunga kecil yang diurus oleh ibunya.beberapa bunga lavender menarik perhatiannya,otaknya refleks menginat seseorang wanita yang mirip dengan bunga itu.

"ne kaa-san,hari ini aku bertemu dengan gadis yang berparas cantik melebihi diriku."

Makoto terdiam.ia menatap putrinya dengan was-was.selama ini sarada tak pernah mengakui seseorang pun dapat melebihi kecantikannya.penuturannya yang begitu tiba-tiba membuat makoto curiga.

"apa kau sedang mengigau?" makoto langsung menyodorkan air minum yang sedari tadi dipegangnya.

Sarada menggeleng.ia menatap langit dan tersenyum bahagia.akhirnya ia akan mendapatkan seorang kakak ipar yang pantas bersanding dengan nama uchiha.sementara makoto hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah aneh putrinya.

Namun seorang pelayan yang menghampiri mereka membuat fokus mereka teralihkan kepadanya.makoto memberi isyarat untuk sang pelayan mengatakan kehendaknya.

"tuan sasuke sedang dirumah nyonya."

Mata makoto membelak.ia segera bangkit berdiri dan langsung pergi menyambut putranya diikuti sarada yang antusias mengharapi kedatangan seseorang.

Hinata mengenggam kedua tangannya erat ketika fugaku sang kepala uchiha menatap hinata secara intens.hatinya berdebar dan ia merasa takut.tatapan lelaki itu sangat mirip dengan sasuke bahkan lebih menyeramkan.sorot mata dari onyx hitam yang kelam itu mampu melumpuhkan mental seseorang dengan mudah apalagi hinata yang hanya sebatang lavender.

"sasuke!!!" seruan mikoto sukses mengalihkan pandangan fugaku dari hinata.hinata menghela nafas lega.syukurlah batinnya.ia sangat yakin akan pingsan tak lama lagi jika terus ditatap secara sadis seperti itu.

JUST BE MY LAVENDER(SASUHINA)-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang