pada akhirnya

2.2K 220 29
                                    


Warning :
Chapter ini mengandung adegan kekerasan dan kata-kata kasar.pembaca harap bijak menyikapinya.

Terima kasih banyak.

Ruangan dengan cat dinding dominan putih,itulah hal yang pertama hinata lihat.tidak ada siapapun disini,hanya dia seorang.

Apa yang telah terjadi?

Hinata berusaha bangkit,berusaha mendudukan dirinya sendiri pada ranjang yang berderit gelisah setiap kali ia bergerak.ia hampir memposisikan dirinya jika saja rasa sakit itu tidak menghalanginya.ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk berbaring.

Dimana ini?

Batinnya mulai curiga,benar-benar tidak ada apapun disini.hanya ada satu pintu dan kamar kecil serta infus yang terus menetes mengalirkan cairan untuknya,tapi disampingnya tersedia meja dengan makanan,susu dan air putih.lama sekali hinata berpikir,otaknya tak mau dibawa bekerja membuatnya kembali berusaha mengingat potongan kejadian yang mungkin saja ia lupakan.

Sasuke?!!

"sasuke!!!!" panggil hinata kencang,suaminya dimana? Seingatnya mereka berada disel lalu kenapa ia bisa ada disini?

Hinata melupakan rasa sakitnya,ia bisa mengatasi itu.ia harus mencari sasuke! Perlahan-lahan ia menurunkan kakinya,lalu beranjak dari ranjang sambil mengerang menahan sakit.

"haaah...ha.." padahal ia baru saja turun dari ranjang,tapi nafasnya telah terputus-putus karena menahan sakit.

Tertatih-tatih kaki kecil itu melangkah sambil menyeret tiang infusnya.ia harus keluar dari tempat ini,ia harus mencari suaminya.

Kenop pintu diputar,lalu didorong namun pintu kamar bercat cokelat itu masih saja tertutup.sama sekali tidak terbuka walau seinci pun.seseorang mengunci pintunya,ia tak bisa kemanapun.tubuh hinata lemas,ia merosot dengan punggung yang bercumbu langsung dengan muka pintu.

Putus asa?

Tentu saja...

Kei...ken..syua...

Sasuke...

air mata hinata kembali mengalir,aah...kenapa bisa berakhir seperti ini? Apa yang bisa ia dan sasuke perbuat untuk memperbaiki ini?

Hinata menjambak rambutnya sendiri karena frustasi,mereka benar-benar seperti boneka sekarang.naruto sukses,ia berhasil memisahkan mereka dan mereka tidak dapat melakukan apapun untuk itu.

Kamisama...

"hiks...huhuhu...ugh...hiks...."

Hinata perlahan menghapus air matanya yang mulai mengalir dan membasahi bajunya bagaikan hujan rintik,sudah berapa kali ia menangisi dirinya? Ia sudah lupa banyaknya...

Yang ia inginkan hanyalah hidup bahagia bersama dengan orang yang dicintainya,memiliki anak-anak yang manis,dan hidup damai bersama-sama.apakah keinginan itu terlalu besar?

Sebenarnya dimanakah kesalahan dari keinginannya itu?

Semua orang juga menginginkan hal yang sama,benar'kan? Iya...kan?

Jika benar begitu,mengapa kesialan justru datang kepadanya? Hinata sudah muak,ia memang sabar...tapi adakalanya kesabaran itu habis? Hidupnya dihancurkan,keluarganya dipisahkan, derita yang dialaminya sudah melampui kesabarannya.ia sudah tak bisa lagi sabar.tidak lagi!

Cklek

Bunyi kunci diputar,refleks hinata memegang tiang infusnya,ia mencabut infusnya dan memegang tiang itu kuat-kuat.ia akan memukul naruto tepat ketika ia masuk dan setelah itu ia akan melarikan diri.hinata bersiap-siap dengan posisinya.

JUST BE MY LAVENDER(SASUHINA)-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang