the day

2.7K 236 13
                                    

Pagi itu,dimana merupakan hari yang paling membahagiakan bagi sasuke dan hinata.sepucuk surat tanpa pengirim berhasil diterima oleh sasuke.sasuke mendecih menatap surat lusuh itu.dengan setengah terpaksa ia membuka surat itu dengan tidak elitnya(gak ikhlas).

Untuk teme,

Mungkin saja...jika aku yang terlebih dulu menemukannya maka aku akan sangat bahagia memilikinya.
Maafkan aku yang egois namun kurasa aku juga berhak bahagia dengan caraku.
Maafkan aku teme.
Tapi aku tak mau lagi mengalah.
Terserah kau mau menganggapku apa.
Aku hanya mencintai hinata.
Aku peringatkan padamu,aku akan merebutnya darimu!
Jaga dia sesukamu tapi akan kutemukan cara untuk mengambilnya dari genggamanmu.
Aku sangat senang bersahabat denganmu sebelumnya teme.
Sayang sekali harus berakhir seperti ini.ya tidak apa-apa.
Bukankah cinta butuh perjuangan.
Aku akan berusaha mendapatkan hinata.berusahalah mempertahankannnya sebisamu.aku akan datang mengambil hime kedalam pelukanku.

Sasuke meremas kertas itu dengan murka.dicabik-cabiknya kertas itu dengan cepat lalu dihempaskannya kertas itu ke udara.udara yang malang...begitulah pikir itachi.

"ada apa denganmu? Ini hari besarmu jangan berwajah menyeramkan seperti itu." itachi memungut puing-puing kecil dari kertas itu berusaha menyingkirkannya dari indahnya permadani yang terpampar wedding hall adiknya.

"aku ingin membunuhnya."

Itachi mendongak mendengar perubahan nada bicara sasuke yang amat mengerikan.ia dapat melihat onyx indah adiknya berubah menjadi merah mengerikan.ini adalah bencana,adiknya benar-benar akan membunuh seseorang dihari pernikahannya.

" dengar...aku tahu kau marah." cetus itachi hati-hati.ia terus menatap sasuke memperhatikan perubahan mimik wajah pada pria yang sedang dalam amarah itu.dirasanya aman,ia perlahan-lahan melanjutkan."namun,apa kau ingin mengacaukan hari ini...? Sungguh? Membuat himemu terluka?"

Sasuke menatap itachi lambat sekali.kemudian lambat laun matanya yang semerah darah itu berubah menjadi hitam sekelam malam kembali.itachi diam-diam menghela nafas lega.setidaknya adiknya tidak akan membunuh orang dihari ini.biarla dia membunuh orang dihari lain.asalkan jangan dihari ini.karena hari ini harus bersih dari noda darah yang berdosa.

"sasuke?" panggil itachi hati-hati.
Sang pemilik nama menoleh,menatap wajah kakaknya dengan datar.diam-diam itachi bersyukur.amarah adiknya dapat ia redamkan meski sebentar. "ayo,acaranya akan segera dimulai."

Dan tanpa menoleh lagi,sang mempelai pria itu melangkah dengan gagah menuju altar.tentu dalam suasana hati yang terpendam akan nafsu membunuh yang menguar dalam dirinya.

***

Disinilah ia berada sekarang.dalam apartemen seorang lelaki malang yang ia pikir terlalu memaksakan nafsunya.ia memperhatikan setiap sudut apartemen naruto.ya,sekarang ia berada apartemen naruto.naruto menyeretnya kesini untuk menggali informasi mengenai hinata.

Apa-apaan rumah ini...? Tampak kotor sekali.tidak rapi dan sangat berantakan.apakah dia tidak punya orangtua?

" orang tuaku sudah lama meninggal." naruto meletakkan jus jeruk yang ia sediakan perlahan." aku yatim piatu."

"..." hanabi terdiam.ia pura-pura sibuk memperhatikan meja lusuh yang tampaknya jarang sekali terpakai.

Apa dia membaca pikiranku.?

"aku tidak membaca pikiranmu,dan terlebih lagi yang paling penting.apa maksudmu neji dan hinata berhubungan denganmu?" naruto menyilangkan lengannya didadanya.menatap hanabi dengan tajam.

JUST BE MY LAVENDER(SASUHINA)-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang