JUST BE MY LAVENDER(SASUHINA)-END

KONAN STORY

Beberapa origami tersusun rapi diatas meja rias begaya modern yang tampak mewah.tangan seorang wanita yang anggunnya melipat-lipat kertas berwarna hitam dengan lincah bergerak kesana kemari.matanya yang berwarna seperti permata citrine hanya terfokus pada lipatan origaminya,sama sekali tidak memperdulikan orang-orang yang sedang berlalu-lalang keluar masuk ruangannya.

Akhirnya setelah mengalami proses yang begitu rumit kertas origami itu kini berbentuk bunga mawar yang indah.konan menghela nafasnya.ia lagi-lagi teringat yahiko dan nagato.dua sosok lelaki yang dulu singgah dalam hidupnya.konan memejamkan matanya sejenak,masa lalunya berputar bagaikan film layar lebar diotaknya.membangkitkan nostalgia yang membuatnya rindu akan kehadiran kedua lelaki itu.

Ia ingat,

Mereka bertiga adalah anak yatim piatu.dibesarkan dipanti asuhan yang sama.yahiko adalah yang paling bersemangat diantara mereka.sosoknya bagaikan matahari yang menyemangati mereka berdua dalam keadaan apapun.sedangkan nagato,ia hanya lelaki pendiam yang slalu menuruti keinginan dua sahabatnya.sedangkan ia? Ia hanya seorang gadis yang menengahi kedua pria itu.mereka selalu bersama.melakukan apapun bersama,sama sekali tidak terpisahkan.

Hingga suatu saat ketika konan diadopsi.mereka harus terpisah.konan harus meninggalkan kedua sahabatnya dengan terpaksa.ia tidak punya pilihan,jauh didalam hatinya ia juga menginginkan kehidupan normal seperti anak-anak lainnya.ia ingin punya keluarga,uang dan tentu saja fasilitas.konan menatap kedua sahabatnya dengan sedih.pandangannya terasa sangat jauh lamban laun.perpisahan telah terjadi.

10 tahun kemudian konan menginjak bangku SMA.ia sudah melupakan yahiko dan nagato berkat kehidupannya yang menyenangkan.banyak hal yang telah dijalaninya dengan baik.ia pun termasuk gadis populer yang dapat menangkap hati-hati pria.tapi hal yang benar-benar ditangkap olehnya adalah kemunculan yahiko dan nagato diSMA itu.lama ia memandang kedua remaja yang sedang bercanda itu dengan haru.ia ingin sekali menghampiri mereka.menanyakan apa kabar mereka selama perpisahan ini.tapi tiba-tiba ia menghentikan langkah kakinya.ia tidak punya keberanian.ia-lah yang terlebih dulu meninggalkan mereka.ia merasa malu,bahkan ia tidak pernah mengunjungi yahiko dan nagato.ia yang mengakhirinya hubungan mereka dengan sengaja.ia tidak pantas lagi berada diantara yahiko dan nagato.

Pembagian kelas telah dilakukan,citrinenya menangkap dua orang remaja yang pergi kekelas yang sama dengannya.ia tertegun diambang pintu melihat kedua remaja itu bercanda ria didalam kelas yang sama dengannya.sebuah perasaan menggelitik hatinya.ia rindu.ia sangat merindukan kedua temannya itu.jauh dilubuk hatinya ia tak pernah melupakan mereka berdua.meskipun hidup penuh kekurangan tapi panti asuhan itu terasa nyaman berkat mereka berdua.konan mati-matian menahan air matanya agar tidak keluar.ia tidak bisa menunjukkan kesedihannya pada mereka.ia malu telah meninggalkan mereka dulu.bahkan tidak pernah memberi kabar ataupun mengunjungi mereka.ia merasa malu walau hanya untuk bertatapan dengan mereka.

Kakinya perlahan melangkah masuk.ia terus menunduk takut akan secara tak sengaja bertatapan dengan salah satu dari mereka,ia memilih sebuah kursi yang terletak agak jauh dari yahiko dan nagato.tapi ketika ia ingin menaruh tasnya,seorang wanita berkuncir kuda menghalanginya.alasannya kursi itu ia sisakan untuk temannya.konan tertegun,ia tidak punya tempat duduk.tempat duduk yang masih kosong terletak ditengah,antara yahiko dan nagato.apakah tuhan sedang mempermainkannya?

"konan! Kami menyisakan tempat duduk untukmu!"seru yahiko riang.ia melambaikan tangannya pada konan dengan bersemangat.ia sudah mengetahui keberadaan jauh sebelum konan menyadari keberadaan mereka.makanya ia berinisiatif untuk menyisakan kursi kosong untuk konan.

Konan masih mematung.citrinenya menatap yahiko dan nagato dengan haru.perlahan air mata yang ia tahan sedari tadi menetes satu persatu.membasahi pipinya yang bersemu akibat euphoria yang ia rasakan.mengetahui mereka tak membenci dirinya itu cukup bagi konan.ia tak membutuhkan apapun lagi.