Taaruf Cinta

bagian 1

Aku Syasya Nahwa El-mubarik
Cewe dengan nampang pas-pasan. Memiliki obsesi untuk selalu menjauhi cowo. Namun kejadian tak terduga terjadi.

****
"Sya... Sya!! Bangun udah shubuh!! " Panggil ibuku dari lantai dasar.

"Iya bu, sebentar akau lagi ngerebahin badan dulu" Sahutku

Jam menunjukan pukul 05:00 pagi, ibu selalu membangunkan ku setiap subuh untuk melaksanakan sholat shubuh berjama'ah.

Aku berjalan lunglai menuju kamar mandi yang jaraknya hanya 3 kramik dari ranjangku. Air wudhu membasahi tubuhku, aku beranjak pergi menuju lantai dasar dengan mengenakan mukena.

Ayah, ibu dan abangku sudah siap untuk melaksanakan sholat shubuh berjama'ah. Aku hanya 2 bersaudara, aku dan abangku. Abangku bernama Maulana Erlangga Mubarik, sekarang sedang duduk di bangku kuliah semester 3.

"Assalamualaikum warohmatullah" Ucap ayahku.

"Assalamualaikum warohmatullah" Sahut kami serentak.

Kami melantunkan lafadz-lafadz tahlil, tahmid, tasbih dan takbir kepada Allah. Setelah itu masing-masing dari kami berkomat-kamit mengadukan keluh kesahnya kepada sang pencipta.

Pukul 06:30 kami sekeluarga sudah siap dengan garpu dan sendok di tangan untuk menyatap sarapan pagi yang telah ibu siapkan. Dalam hitungan beberapa menit makanan di masing- masing piring hilang tak tersisa.

Waktu berangkat sekolah telah tiba. Aku duduk di kelas 3 SMA di sekolah favorit di kotaku. Aku di antar ke sekolah oleh abangku, bang Angga.

"Sya, ayuk berangkat udah siang" Bang Angga mulai mengoceh.

" iya bang, bentar apa" Jawabku kesal.

Setelah sampai di sekolah aku berjalan menuju kelas, aku melewati koridor sekolah. Sudah banyak para siswa dan siswi yang hilir mudik, ada yang sedang nongkrong depan kelas, kekantin dan banyak pula yang baru datang sepertiku.

Sekarang aku berada di pertengahan semester satu ,sekitar 4 bulanan. Sudah lama aku bersekolah di sekolah di sekolah ini. Melewati masa 3 tahun SMP dan 2 tahun 2 bulan SMA, menurutku itu adalah waktu yang singkat.