chp. 1

256 11 0
                                    

Di sebuah rumah yang lumayan besar terlihat seorang gadis sedang mondar-mandir di ruang tamu. Entah apa yang dipikirkan olehnya.

Kinar POV.

Aishh... bagaimana ya? Apa aku harus ke Korea saja? Kata Ayah aku harus kuliah tetapi di Korea. Bukan tidak suka, tapi aku lebih suka di Indonesia di tempat ini bersama Nenek. Walaupun orang tuaku di Korea aku tetap lebih suka bersama Nenek. Terasa lebih nyaman bersama Nenek daripada bersama orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Tapi aku juga ingin melanjutkan sekolahku ke Universitas. Ishhh....

Sulit memang mempunyai orang tua yang berbeda Negara atau kewarganegaraannya. Anaknya juga berkewarganegaraan 2 negara. Ayahku orang Korea sedang Ibuku orang Indonesia. Bagaimana tidak, selain harus tinggal di dua Negara tersebut, aku juga harus fasih dalam dua bahasa, memiliki dua nama, dan budaya yang berbeda pula. Baiklah aku menerima semua itu, aku bahkan menghabiskan hidupku di dua Negara bergantian. Sejak lahir aku tinggal di Korea selama 10 tahun, memiliki nama korea pula "Kim YoonJi", setelah 10 tahun di Korea Nenek membawa aku ke Indonesia hingga sekarang dengan nama Kinar, tetapi setelah lama nenek merawat diriku orangtuaku malah ingin membawa aku pergi darinya.

"YoonJi-ah... Appa mohon padamu, jika kau ingin kuliah akan Appa izinkan, tetapi di Seoul. Tinggal lah bersama Eomma dan Appa disini. Biarlah Nenekmu dirawat oleh Ahjumma disana. Kita sudah terlalu banyak merepotkan Nenekmu disana, dia sudah terlalu tua untuk merawatmu lagi. Hubungi Appa lagi jika kau setuju, Appa sebentar lagi rapat. Appa tutup sekarang" kata Ayahku saat menelponku tadi. Ada benarnya juga apa yang dikatakan Ayah tadi. Nenek memang tidak keberatan aku tinggal di sini selamanya, hanya saja itu tetap memberatkan dirinya. Apa sebaiknya aku ke Korea saja? Setidaknya aku bisa melanjutkan pendidikanku disana. Ah benar sekali, sebaiknya aku segera menemui Nenek lalu memberi kabar pada Ayah.

'

~Author POV.~

Kinar terlihat berlari menuju kamar Neneknya.

Tok. Tok. Tokk.

"Nek, apa nenek di dalam?" Tanya Kinar setelah mengetuk pintu kamar neneknya

"iya Kinar, ada apa?" kata nenek kinar dengan membuka pintu

"Nek, aku ingin membicarakan suatu hal"

"masuklah dulu"

"baik nek" kata kinar memasuki kamar neneknya

"jadi ada apa?"

"begini nek, nenek kan tahu Kinar sangat ingin kuliah..."

"iya, lalu?"

"tadi Kinar menghubungi Ayah bahwa Kinar ingin kuliah, Ayah bilang kalau mau kuliah harus di Korea. Bagaimana nek, Kinar boleh tidak?"

"jika Ayahmu bilang begitu maka lakukan lah. Turuti dia"

"baiklah nek, tadi Kinar sempat ragu. Kinar takut meninggalkan nenek"

"kenapa harus takut? Masih ada bibimu disini sayang, pendidikan lebih penting dari apapun"

"tapi Nenek lebih penting juga"

"tidak masalah Kinar sayang, kamu juga harus belajar lebih banyak lagi. Pergilah ke Korea, tidak kah kau merindukan tempat kelahiranmu"

"baik nek, kinar akan memberi tahu Ayah"



Tbc...
Percobaan

Love Letter (Hong Joshua)√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang