Kinar terkejut, kemudian melihat sekelilingnya, dan tidak ada yang mencurigakan.“apa maksud surat ini? Siapa pengirimnya?” Tanya Kinar pada dirinya sendiri
“Tunggu!! Siapa HJS/JSH? Apa ini?”
“SEOLMA!!! HONG JISOO??!”
“apa aku harus membacanya lagi? Sebaiknya ku baca lagi” Kinar kembali membaca surat itu.
“ahh… aku jadi pensaran… apa sebaiknya aku ke atap saja? Apa ini firasat yang terus kurasakan?”
“akh… sebaiknya aku ke atap saja” Kinar berlari di antara kerumunan orang menuju atap kampus.
Dia ingat, atap adalah tempat favoritenya dulu sebelum Jisoo pergi. Kinar berlari tanpa menghiraukan yang dilewatinya. Dia baru sadar sekarang, tidak ada yang pernah mengirimnya surat kecuali Jisoo. Dia juga ingat tulisan tangan Jisoo, dan mengikuti hatinya, seluruh badan dan otaknya juga membawanya berlari sekarang.
Kinar dengan tidak sabarnya berlari sekencang yang ia bisa. Dia sangat ingin menemui orang itu. Dan saat sudah berada di tangga menuju atap, Kinar berhenti, dia mulai kelelahan. Dia kemdia teringat sesuatu lagi. Menghubungi orang tuanya.
To : Ibuku tercinta
“ibu, Kinar harus menemui seseorang. Ayah dan ibu bisa pulang duluan, nanti Kinar menyusul. Oh, dan ajak juga Orang tua Jisoo ke rumah”
Kemudian Kinar melangkahkan kakinya menuju atap dengan perlahan. Ia hampir kehabisan napas. Saat sudah berada di atap, Kinar terkejut lagi. Benar dugaannya, itu Jisoo dengan setelan Jas berwarna putih. Terlihat formal dan tentunya lebih tampan menurut Kinar. Rambutnya dinaikkan dengan warna oranye kecoklatan.
Dalam beberapa saat Kinar terpesona, Jisoo benar-benar terlihat berbeda dari pertemuan terakhir mereka di Café waktu itu. Senyum di bibir manisnya membuat Kinar meleleh. Dan Kinar juga menahan nafasnya.
“hai sayang, lama tidak bertemu. Apa aku terlihat aneh jika seperti ini?” kata Jisoo memulai percakapan setelah beberapa saat keduanya saling berpandangan
“a-ani-ya… kau tampan dan sedikit berbeda” jawab Kinar yang mulai sadar
“kau juga terlihat berbeda, rambutmu semakin panjang saja. Apa kau tidak memotongnya? Menurutku terlalu panjang. Tapi kau tetap cantik” Jisoo mendekat ke arah Kinar kemudian meraih tangan Kinar, tapi Kinar melepas tangan Jisoo dengan paksa
“kau masih punya masalah denganku Tuan Hong Joshua Jisoo-ssi!”
“arraseo,,, akh! Kupikir kau melupakan semua itu. Geaurae… mianhae, honey… jeongmal mianhae… kau tahu, aku punya alasan melakukan semua itu”
“kau jahat! Pabbo!! Wae? Wae? Apa sulitnya menghubungi kami disini? Kau tahu aku tersiksa, Jisoo-ssi!!” Kinar sedikit berteriak dengan mendorong Jisoo yang ingin memeluknya
“aniya, Yoonji-ah… aku hanya terlalu takut, kau tahu, aku juga tersiksa disana”
“lalu apa sulitnya menghubungi kami? Atau paling tidak memberi kabar lewat sosmed. Apa susahnya?”
“aku tidak ingin larut dalam kesedihan dan harus fokus, lagi pula disana sedang sulit-sulitnya. Perusahaan appa hampir bangkrut, aku harus memutar otak untuk mengembalikan semuanya seperti semula. Dan aku juga tidak ingin membuat Appa dan eomma semakin sedih dan kawatir karena itu. Perusahan itu adalah kerja keras Appa dari muda, aku benar-benar takut kehilangan itu. Aku bertahan selama ini untuk memperbaiki semuanya”
“setidaknya kau bisa berbagi kesedihanmu denganku disini. Apa sesulit itu? Apa kau berjuang sendiri untuk semua itu?”
“aku sendiri yang berjuang disana. Dan aku bersyukur, kerja kerasku selama ini membuahkan hasil, semuanya kembali seperti semula. Dengar, sayang… aku benar-benar minta maaf jika telah menyakitimu, aku sungguh tidak bermaksud melakukan itu. Aku juga tersiksa disana karena terlalu merindukanmu. Aku bahkan hampir frustasi, tapi aku tahan hingga hari ini. Beruntung hari ini aku bisa datang di hari yang berbahagia ini. Aku merindukanmu, sayang. Bogoshipo honey…” Jisoo kembali mendekat dan memluk Kinar dengan erat. Kinar hanya membalas memeluk Jisoo
“ne, aku memaafkanmu. apapun itu, aku bersyukur juga jika semuanya baik-baik saja. Nado bogoshipoyo… hiks…” Kinar menangis dalam pelukan Jisoo dan sedikit membasahi Jas putih yang dikenakan Jisoo
“uljima… kau harus berbahagia hari ini. Dan selamat atas kelulusanmu, honey… “
Jisoo melonggarkan pelukannya, kemudian menangkup kedua pipi Kinar, menghapus jejak air mata Kinar. Keduanya bertatapan setelah itu, saling melepas rindu, dan kembali berpelukan.
“saranghae…” kata Jisoo setelah melepaskan pelukan mereka berdua. Kemudian Jisoo menarik tengkuk Kinar dan membawanya ke dalam ciuman yang lembut.
Kinar yang sebelumnya membelalakkan matanya malah menutup kembali matanya, menikmati ciuman Jisoo di bibirnya. Sudah lama dia tidak merasakan ciuman Jisoo, dia merindukan ciuman lembut yang selalu Jisoo berikan padanya.
Setelah beberapa saat, kedua insan tersebut melepaskan pagutan mereka dan tersenyum manis setelahnya.
“kau manis, Yoonji-ah… saranghae, nan jinjja bogoshipo. Setelah ini ikut lah bersamaku ke L.A kita akan menikah dan memulai kehidupan yang baru disana” kata Jisoo dengan wajah serius
“Mwo!! Kenapa mendadak sekali? Dan kenapa harus L.A?” kata Kinar shock
“wae? Tidak ingin menikah denganku? Aku bekerja di L.A sekarang, kau lupa?”
“ani, keunyang… aku bahkan baru lulus. Benar-benar mendadak sekali. Eottokhae? Dan sepertinya aku belum siap”
“honey… kau bisa bekerja disana kalau kau mau. Dan masalah siap atau tidak, aku yakin kau akan segera siap setelah ini. Kau betah pacaran lama-lama? Dan maaf saja, honey… aku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi”
“wae? Kenapa kita tidak menunggu Chan oppa saja. Ku dengar dia akan datang kemari membawa pacarnya juga”
“shireo… aish yasudah lah. Kalau kau memang tidak ingin menikah denganku, tidak apa-apa. Aku pergi saja” Jisoo benar-benar pergi dari tempat itu. Namun, sebelum terlalu jauh, Kinar segera menariknya dan mencium bibir Jisoo secara mendadak dan kasar.
Jisoo terkejut, namun menikmati juga. Setelah puas, Kinar mendorong Jisoo.
“yak!! Aku memang mencintaimu, tapi kau tidak bisa memaksaku untuk menikah secara tiba-tiba seperti itu. Aku perlu mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental. Kenapa kau tidak sabaran sekali?”
“aku hanya ingin memilikimu seutuhnya. Aku tidak ingin kau direbut orang lain”
“kau egois! Dengarkan aku, Joshua!! Kalaupun ada orang lain yang menginginkan aku, aku akan menolak mentah-mentah, kenapa? Karena aku sudah menjadi milikmu. Kau ingat itu!!”
“arraseo… aku akan menunggumu hingga kau siap. Kapanpun itu. Yasudah, sebaiknya kita pulang. Dan terima kasih atas ciuman yang tiba-tiba dan kasar seperti tadi, tidak kusangka kau bisa melakukan itu”
Kinar memerah mendengar perkataan Jisoo tadi, dia jadi malu mendengarnya. Kinar juga tidak menyangka bisa melakukan itu. Kasar memang, tapi itu untuk melampiaskan kekesalannya.
“aku senang… sangat senang, apalagi menerima surat darimu seperti tadi. Aku sudah lama menunggu surat darimu. Setiap hari aku selalu membaca surat yang kau berikan untuk sekedar melepas rindu”
“jinjja? Ternyata ada gunanya juga surat-surat itu”
“Yak!! Pabboya!! Surat-surat itu yang menyatukan kita berdua, jika tidak ada surat-surat itu, aku tidak akan datang menemuimu di mercusuar itu dan pacaran denganmu. Yak! Hong Jisoo! Kau membuatku kesal lagi”
“ah mian mian honey, aku hanya bercanda. Seriusan… just kidding honey… aku juga merasakan yang sama. Surat-surat itu adalah awal mula semua yang terjadi. Mianhae… jeongmal mianhae…”
“aisshhh… aku membencimu”
“aku juga mencintaimu, honey…”
“heoll… buat kan lagi yang banyak yah,,, aku akan terus menunggu dan membacanya… terima kasih juga untuk surat-surat yang kau tulis selama ini… Love Letter yang indah… I Love You Joshua Jisoo”
_Yah… semuanya bermula dari surat cinta seorang Hong Jisoo… berkat surat cinta itu pula Kim YoonJi atau Kinar bersatu dengan Hong JiSoo atau Joshua. Mereka bertahan selama itu juga karena perantara Surat Cinta.
Apa surat cinta memang biasanya seperti itu? Tidak tahu. Setiap orang kadang mengartikannya berbeda. Benar kan?
…THE END…
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter (Hong Joshua)√√
FanficTitle : Love Letter Author : Xi Lin 98 Main Cast : Hong JiSoo (Joshua) and Kim YoonJi (Kinar) Genre : Romance, Friendship Rate : T Summary : "surat cinta entah dari siapa terus sa...