chp.19

32 4 0
                                    

“Jisoo…” kata Kinar dengan memeluk Jisoo dari belakang. Dan itu cukup membuat Jisoo terkejut. Tentu saja dia mengenali suara gadisnya.

“mianhae… jeongmal mianhae… “ kata Kinar lagi dengan air mata yang ditahan.

“aku hanya ingin menolongnya, tidak ada yang lain. Isaac meminta bantuan karena dia butuh uang. Festival atau kompetisi ini satu-satunya yang bisa membawanya pulang, dan aku juga satu-satunya yang diharapkannya bisa menolongnya. Jisoo mianhae,,, aku tidak memikirkan ini sebelumnya, aku tidak tau akan jadi seperti ini” Kinar terisak dalam pelukannya.

“tapi kau tidak memberi tahu aku, Yoonji. Wae? Kau tidak mempercayai aku lagi” akhirnya Jisoo membuka suara dan berbalik melepaskan pelukan Kinar.

“kau bahkan dengan mudahnya melupakan aku seharian ini, YoonJi. Wae? Dan kau sepertinya menyukai menari dengan lelaki itu, aku tidak pernah menari seperti itu denganmu. Dan satu lagi. Kau sepertinya bahagia sekali bahkan setelah melupakan aku seharian ini. Sama sekali tidak ada raut sedih atau kecewa di wajahmu. Tidak ada rasa khawatir karena tidak bertemu, apakah kau benar-benar terbawa suasana dengannya. Wae? WAE!?” Jisoo meninggikan suaranya

“hari ini adalah hari anniversary kita yang ke 2. Apa kau tahu itu? Huh?” Kinar tidak berkutik melihat Jisoo yang penuh dengan amarah, baru kali ini dia melihat Jisoo semarah itu.

“kalau memang kau lebih peduli dengannya, temui dia. Untuk apa kemari?” Jisoo benar-benar tidak terkendali, dia mengacak rambutnya sendiri dengan frustasi

“Jisoo! Sadarlah… aku mengenal dia lebih dulu dari kau. Asal kau tahu, aku percaya dengannya karena memang aku tau dia tidak akan berbuat sesuatu yang salah. Dia tau kau satu-satunya yang aku cintai, dia tau bahwa aku hanya mencintai dirimu. Dia mengawasi kita selama ini, dia paham dengan betul kalau memang kita saling mencintai. Dia hanya meminta bantuan untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Untuk apa kau cemburu dengannya? UNTUK APA!? “ dan Kinar tidak tahan akan sikap Jisoo yang tidak mendengarkan sama sekali.

“lalu apa yang membuatmu tidak memberi tahu aku mengenai ini? Kau mulai tidak jujur denganku, YoonJi-ssi” jawab Jisoo sinis

“Isaac melarangku melakukan itu. Dia takut akan membuat aku dalam masalah, dia bilang itu hanya untuk hari ini saja tidak ada hari besok. Dia tidak akan meminta bantuan lagi”

“dan sepertinya kau juga mulai tidak menghargai aku, bukankah seharusnya aku yang marah. Kenapa kau balik marah?”

“kau juga mulai tidak menghargai aku, Jisoo-ssi. Seharusnya kau dengarkan aku baik-baik, setelah itu baru kau marah kalau aku memang salah. Lagi pula aku sudah meminta maaf. Siapa yang tidak ikut marah? Kau bahkan dengan entengnya menyalahkanku tanpa tau alasannya, aku juga tertekan memikirkan itu. Kau bilang aku tidak khawatir? Aku bahkan khawatir setengah mati, aku berdoa sepanjang hari agar kau tidak tau apa-apa tentang ini, agar tidak terjadi masalah sedikitpun. Semalam aku tidak tidur karena itu, aku juga memikirkanmu selama menari, membayangkan bahwa Isaac adalah Hong Jisoo yang ku cintai, itulah kenapa aku terlihat senang selama menari, karena kau Jisoo-ssi”

“lalu kenapa seharian ini kau tidak membalas pesan dan tidak mengangkat panggilanku? Kenapa kau melupakan aku dan hari yang penting dengan mudahnya seharian ini? WAE!?” Jisoo tidak mau kalah

“aku benar-benar lupa, ponselku silent. sejak pagi kami berlatih. Hari ini adalah kesempatan satu-satunya. Kami tidak punya waktu lagi, sebelum-sebelumnya kami tidak sempat bertemu. Lagi pula jika ada kau disampingku, dia tidak berani bertemu” Kinar sempat terkejut dengan teriakan Jisoo sebelumnya, sekarang dia malah mundur sedikit demi sedikit menjauhi Jisoo

“jika dia tau aku pacarmu, kenapa dia tidak langsung saja minta izin padaku. Apa sulitnya?”

“dia hanya terlalu takut. Mianhae… jeongmal mianhae…. Hiks… aku tidak tau akan jadi seperti ini. Bahkan Hoshi sunbae ikut marah padaku. Aku benar-benar salah dan ini pertama kalinya kau sangat marah seperti ini. Aku benar-benar menyesal. Mianhae….” Dan kilatan Kristal yang tadinya ditahan kinar sudah tidak terbendung lagi. Kinar menangis tertahan dengan air mata yang bercucuran.

Melihat Kinar yang menangis tertahan, Jisoo menarik Kinar ke dalam pelukannya. Dia berlebihan hari ini karena kekesalannya terhadap kinar dan cemburu terhadap Isaac. Beruntung Kinar membalas pelukannya bukan menolak.

“geurae… sepertinya masalah ini sudah selesai. tidak perlu diperpanjang lagi. Mianhae… aku berlebihan” kata Jisoo membelai sayang kepala Kinar dalam pelukannya.

“nado mianhae… hiks…” Kinar masih menangis

“gwenchana… aku memaafkanmu. aku harap ini tidak terjadi lagi pada kita berdua”

“ne, gomawo. Sepanjang hari ini aku tidak melupakanmu, Honey… seperti yang kubilang , saat menari di atas panggung tadi, kau muncul dalam bayanganku dan Isaac berubah jadi Hong Jisoo… saat mendengar suara Isaac berbicara dibelakang panggung baru kesadaranku muncul, aku juga hampir memeluk Isaac. Mianhae….”

“aku bersyukur, setidaknya aku memang selalu di hatimu… saranghae geurigo mianhae…”

“nee… Chup~” Kinar mengecup pipi Jisoo singkat

“setelah membuat kesalahan, sebaiknya kau melakukannya disini, honey” kata Jisoo dengan menunjuk bibirnya

Kinar tidak punya alasan untuk menghindar karena memang dia berbuat salah dan sebenarnya juga tidak. Dan keduanya larut dalam ciuman setelah bertengkar hebat. Sayup-sayup angin malam menerpa mereka berdua. Malam yang indah.

Tbc...

Love Letter (Hong Joshua)√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang