Ketika kau melepaskan cerita-cerita tentang kita
Cita-cita pun ikut sirna
Dibawanya oleh debu-debu yang berterbangan itu
Ketika kita tak pernah lagi menceritakan cerita-cerita tentang kita
Ketika itulah lisan mulai merindukannya
Ketika kau menerbangkan cita-cita tentang kita,
membiarkan terhembus oleh angin yang biasa membawa kabarmu
Dengan mudahnya kau memulai kembali sebuah cinta, cita, dan cerita dengannya
Tak apa, sayang
Aku kan tetap diam dan merelakan
Kan kulepas kisah kita dengan cara mengalirinya di curug-curug itu
Hingga setiap orang yang singgah disana—
kan menyaksikan kisah kita yang kan terus mengalir; abadi.
Berbahagialah, sejarahku.
—fr
Untukmu, yang pernah sehangat baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
PoetrySuara rindu yang belum sempat tertuju, karna kamu yang baru saja berlalu.