Tepat setelah adzan ashar berkumandang
Di sebuah teras di vila
Kita duduk berdua bersebelah
Menikmati rintik hujan yang mulai reda
Sambil makan aneka cemilan yang kau bawaSayang...
Betapa teduhnya hatiku saat itu
Begitu senangnya aku kala itu
Sore yang dingin untuk jiwa yang masih terjaga hangat
Hujan yang merintik untuk sepasang anak muda yang saling mencintaWalau kini—
Aku tak lagi dalam inti
Atau mungkin aku sudah tak ada lagi dalam cita-citamu nanti
Masa bodoh!
Aku ingin menulismu seribu tahun lagi.·fr·
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
PuisiSuara rindu yang belum sempat tertuju, karna kamu yang baru saja berlalu.