♥13 - Menghindar

3.8K 288 53
                                    

❝Ketika hati dan otak tak sejalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika hati dan otak tak sejalan. Di situlah dilema mulai menguak.

ーDeano Hultara

♥♥♥

Semenjak Dana hampir di-bully lagi, Deano terus memperhatikan gaadis itu. Sebenarnya dia benci mengetahui fakta-fakta yang beberapa hari lalu diterimanya. Apalagi Dina yang ternyata kakak kandungnya selalu menemuinya dengan maksud terus-menerus mengompori dirinya untuk membenci Dana.

Tetapi Deano tidak bisa dan mungkin... tak akan pernah bisa. Di lubuk hatinya, yang dia inginkan hanyalah menjaga Dana. Sama seperti saat pertama kali mereka bertemu.

"Mau sampai kapan lo lihatin cewek udik itu?"

Kontan Deano mendelik. Saat ini Dina sedang berada di hadapannya dengan tangan bersidekap, membuat Deano melengos pelan dan menatap Dina malas.

"Lo kenapa sih? Dana salah apa sama lo? Benci banget lo sama dia," sahut Deano sebal.

"Karena dia udah misahin kita, misahin lo sama orang tua lo. Puas?" Dina yang menjawab juga tak kalah sebal.

"Walau gimana pun, dia adek lo," balas Deano dengan lirihan di akhir kalimatnya.

"Lo belain dia mulu. Suka lo sama dia?" Nada suara Dina sedikit meninggi.

"Iya! Kenapa?" Deano malah menjawab menantang.

Dina mendecih pelan sekaligus tertawa kecil yang malah terdengar miris. "Lo juga kejebak sama dia. Orang tua kita juga. Semua orang sayang sama dia. Sementara gue? Selalu dibiarin. Gue bilang kuliah di luar negeri aja, mereka percaya aja dan nggak nyari tahu soal kuliah gue."

Sedikit-sedikit Deano mulai mengerti perasaan Dina. Pastilah dia merasa cemburu karena dia diperlakukan seperti anak tiri, padahal nyatanya dialah sang anak kandung.

Cukup lama mereka saling terdiam sampai akhirnya Deano mengeluarkan suaranya. "Kata lo, dia suka sama gue. Itu... bener?" Entah kenapa Deano masih penasaran dengan perasaan Dana sekarang kepadanya.

"Kenapa? Lo mau nembak dia?" Dina menyahut sinis.

"Nggak," sahut Deano cepat.

Dina sedikit merasa lega, tapi tentu saja tidak ditampakkannya. "Bagus deh, berarti lo masih punya hati. Lo jadian sama dia, sama aja nyakitin gue, kakak lo sendiri."

"Segitunya lo benci sama dia?"

Wajah Dina mulai memerah. "Gue nggak akan pernah bisa buat nggak benci sama anak itu. Kalau emang lo nggak mau bantu gue ngehancurin dia, biar gue yang ngehancurin dia." Setelah berkata seperti itu, Dina mulai berjalan meninggalkan Deano.

"Lo mau ke mana?" Deano sedikit berteriak saat bertanya.

"Bukan urusan lo!" jawabnya ketus dan terus berjalan.

Deano berjalan cepat lalu mencekal tangan Dina dan menariknya ke bangku di sekitaran mereka.

"Duduk dulu, tenangin diri lo!"

"Lo mau bersikap jadi adik yang baik hati?" tanya Dina disertai dengan alis yang terangkat.

Tangan Deano bergerak membuka tasnya seolah mengabaikan pertanyaan Dina. Dina hanya mengamati Deano yang mengambil sebuah kertas dan pena lalu menulisnya dengan seksama.

"Lo nulis apaan?" Dina melihat dengan seksama kata per kata yang ditulis Deano. Seketika dahinya mengerut dalam setelah selesai membaca tulisan Deano.

BAGI YANG MENGANGGU DANA, BERARTI MENGANGGU DEANO JUGA. DAN SIAP-SIAP GUE BAKAL HANTUIN HIDUP KALIAN.

— DEANO HULTARA

"Itu buat apaan? Lo segitunya suka sama dia?" Kekesalan Dina kini bertubi-tubi.

"Gue ngebantuin lo," jawabnya datar.

Seketika Dahi Dina mengerut sembari menatap Deano yang menatap lurus ke lembaran kertas yang sudah ditulisinya.

"Ngebantuin apaan?" tanya Dina kemudian.

"Ngebantuin lo buat bikin dia jatuh sedalam-dalamnya."

Kontan Dina langsung mengeluarkan seringai khasnya.

♥♥♥

Entah kenapa Deano jadi mengerti keadaan Dina. Bertahun-tahun Dina selalu menjadi yang kedua. Entah apa yang menjadi susuk hingga orang-orang terdekatnya menyukai Dana, termasuk orang tuanya sendiri. Bahkan orang tuanya sendiri juga sanggup memilih Dana dibanding dirinya. Padahal Deano dan Dina adalah anak kandung orang tuanya, bukan Dana.

Terkadang, sebersit amarah muncul begitu saja dari lubuk hatinya. Namun sebisa mungkin Deano mencoba menepis. Bagaimana pun juga Dana sudah melalui hal-hal yang tidak mengenakkan semasa SMA. Deano sendiri yang menjadi saksinya.

Itulah sebabnya Deano tidak ingin menyakiti Dana.

"Bukannya itu cewek yang lo suka, Dean?" tanya Rio tiba-tiba.

Deano menoleh ke arah pandang Rio dengan ekspresi kaget. Dia tak menyangka saja Rio mengenal Dana.

"Yang mana? Yang mana?" Varo, Gastra, dan Deri mulai heboh.

"Itu yang rambutnya sebahu," balas Rio kemudian.

Semua mata sontak melihat ke arah Dana yang sedang berbicara dengan temannya. Kalau Dana tahu sedang diperhatikan seperti sekarang ini, pasti dia sudah kelimpungan setengah mati.

"Widih, cakep juga, bro! Gue gebet ya," sela Gastra kemudian melirik ke arah Deano.

"NIH!" Deano melotot dengan bogeman yang diarahkan ke depan temannya.

"Ampun, bro! Gue gebet temen di sebelahnya maksudnya," kekeh Gastra seketika.

"Ya elah, mo ke mana tu cewek lo?"

Deano sedikit melirik mereka yang cepat-cepat menaiki motor lagi dan melaju. Sepertinya mereka segan karena kehadirannya dan teman-temannya.

"Eh, tapi menurut gue lebih cakepan Rinka deh," celetuk Deri.

"Cakep sih, cuma kebarat-baratan banget. Kadang gue nggak ngerti dia ngomong apaan," balas Varo lalu tertawa kecil.

"Yang kayak gitu biasanya lebih hot, bro!" sahut Deri seketika.

"Anjay...." Mereka berkata serentak mendengar pernyataan Deri yang terkesan nyablak.

"Hot-an mana dari Mbak?" Tiba-tiba Mbak kantin menghampiri dengan membawa pesanan mereka.

"Hot-an Mbak dong." Mereka menjawab dengan serempak. Kemudian mereka tertawa cekikikan sembari mengambil satu-satu pesanan mereka.

Deano, walaupun ikut tertawa, tetapi otaknya justru memikirkan Dana. Entah kenapa Deano merasa keputusannya tadi salah.

Tetapi kini semuanya sudah terlambat.

🌺🌺🌺

Hallo! Kalian kangen Deano dan Dana?

Atau kangen penulisnya? Hehe

Baca cerita-ceritaku yang lainnya juga di akun halloransey. Uname wp-ku kuganti yaa hehe
Keep supporting me, baby.

Loves, Ran🐬

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JEALOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang