♥8 - Dilema

3.2K 405 20
                                    

❝Apa yang terjadi saat ini, aku mempunyai alasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang terjadi saat ini, aku mempunyai alasannya.❞

—Danara Larisa

♥♥♥

Dana pulang dengan perasaan tidak enak. Gadis itu benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi kakaknya. Dina benar-benar tidak mau berbicara dengan Dana. Dan Dana juga tidak tahu apa yang terjadi pada kakaknya itu.

Dana benar-benar dilema.

Dana memutuskan mandi agar pikirannya segar kembali. Megan belum juga pulang ke kos. Sepertinya ada yang harus diurusnya. Dana juga tidak enak mau bertanya kepada teman sekosnya itu. Lebih baik Megan bercerita sendiri daripada Dana harus ngepoin Megan. Karena Dana tahu betul, Megan tidak suka dikepoin.

Setelah mengeringkan rambut dengan handuk, Dana duduk di tepian kasur sembari memulai mengerjakan tugas kuliah. Tepat di saat tugas portofolionya selesai, handphone Dana berdering. Sebuah telepon masuk dari sang mama sukses membuat dahinya berkerut. Tumben sekali mamanya menghubunginya. Terakhir kali sang mama menelepon adalah sewaktu Dana tiba di Ibu Kota.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, Ma. Ada apa?"

Dana jadi khawatir. Nada suara mamanya terdengar bergetar.

"Kamu apa kabar?"

"Alhamdulillah baik, Ma. Mama sama papa gimana?"

"Baik juga."

Sebenarnya Dana ragu, namun akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada masalah ya, Ma?"

"Mama kangen banget sama Dina. Tapi dia nggak bisa dihubungin terus."

Rasanya Dana ingin menangis mendengar mamanya yang begitu rindunya pada kakaknya itu. Untuk saat ini, Dana melupakan kecemburuannya itu. Dia lebih mengkhawatirkan sang mama yang berpikiran kakaknya sedang di luar negeri. Kalau Dana memberitahu sang mama, pasti beliau akan kaget dan bisa jatuh sakit. Dana tak mau itu terjadi.

"Sabar ya, Ma. Nanti juga Kak Dina pasti ngehubungin Mama."

Dana mencoba untuk membuat mamanya tidak terlalu khawatir.

"Iya. Kamu baik-baik di sana ya. Mama kangen kamu."

"Sama, Ma. Dana juga kangen Mama."

"Jaga diri baik-baik. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Salam buat papa, Ma."

"Oke."

Sambungan telepon terputus. Setelah menelepon, Dana keluar kamar lalu mengunci pintu kamar lalu berjalan menuju balkon kosnya.

JEALOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang