TUJUH

67 11 2
                                    

Perlahan aku membuka mata, menerka atap ruangan yang sedang aku tempati. Semua berwarna putih bercampur biru muda, dimana aku sekarang? Aku menoleh ke samping kanan, disana terlihat seorang perempuan yang membelakangi ku seperti mencari sesuatu dalam rak obat pergerakannya melambat lalu dia menoleh menghadap ku, pandanganku masih belum jelas sehingga aku harus menyipitkan mata untuk melihat orang itu.

"Ah, kau sudah bangun? Syukurlah aku sangat khawatir"

Ternyata dia pinky, dan sekarang aku sedang berada d UKS. Dia  menghampiriku, duduk d disebelah kanan ranjang yang aku tempati lalu menyodorkan segelas air putih dan sebungkus roti serta beberapa pil obat.

"Minum lah dulu, makan roti lalu obatnya"

Aku tersenyum sebagai balasannya, kenapa dia yang ada disini ? Sejeong ? Mina ? Apa mereka tidak mengetahuinya ? Ah sudah yang terpenting sekarang aku harus makan obat.

"Emm.. pinky-ya ?"

"Eoh?"

"Aku kenapa bisa ada disini ?"

"Ohh, tadi kau pingsan di toilet perawat disini bilang kau kecapean dan katanya kau kurang makan juga, ah iya benar tadi istirahat kau tidak makan kan? Haish kau ini.."

Jadi itu alasannya aku pingsan ? Ah syukur lah, aku sudah khawatir jika aku pingsan karena ketakutan.

"Benarkah? Lalu siapa yang membawa ku kesini ? Kau yang dari tadi menemani ku ?"

"Kata perawat disini ya begitu, hmm yang pasti bukan aku yang membawa mu kesini haha, ah iya sebenarnya aku baru masuk dan tidak lama kemudian kau sadar"

"Haish iyalah mana mungkin kau yang membawaku kesini, jadi siapa yang membawa ku kesini ?"

Aku bertanya hanya untuk memastikan saja, tidak mungkinkan kalau sejeong dan mina yang membawaku kesini.

"Aku baru tahu kau memiliki rasa penasaran yang tinggi"

Pinky tertawa kecil lalu melanjutkan perkataannya lagi "Kuanlin, dia yang membawa mu kesini" dia tersenyum sampai menyipitkan kedua matanya.

Aku diam sejenak mencerna perkataan pinky tadi, "kuanlin, dia yang membawamu kesini" kalimat itu terus mengiyang ngiyang d pikiranku, mana bisa kuanlin yang membawa ku kesini padahal aku rasa aku pingsan di toilet wanita kenapa kuanlin bisa masuk ?.

"pinky-ya ? Kau bilang kuanlin yang membawaku kesini kan?

Ia mengangguk mantap "kenapa?"

"Benarkah!!?"

Sekali lagi ia menganggung namun kali ini anggukannya terlihat pelan dan ekspresi nya seolah dia kebingungan, entah karena ia melihat aku yang sedang panik atau karena hal lain yang pasti ekspresi nya sekarang menunjukan seolah dia bertanya 'ada apa denganmu?'

"Jangan bilang,,, AKU SALAH MASUK TOILET!?"

"Huft"
pinky menahan tawa nya, tapi beberapa detik kemudian dia terbahak sampai memegang perutnya.

Sedangkan aku masih memasang ekspresi cemas, takut semua yang aku katakan itu adalah benar.

"Haish! Pinky-ya kenapa kau tertawa, jawab aku sekarang"

Aku memasang wajah cemberut berpura pura kecewa dengan respon pinky.

Tawanya mulai mereda, Pinky menyeka air yang mengumpul di ujung matanya, sepertinya dia sudah puas menertawakanku

"Apa itu yang kau khawatirkan?"

"Hm, iya!." Aku mengangguk

"Kenapa kau berpikir seperti itu sohye,? Akan aku jelaskan kejadiannya, tapi aku mau ambil minum dulu ya, aku lelah karena tertawa tadi"

Living With the Ghost's - Sohye x LaikuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang