Piece By Piece -6-

2.1K 172 6
                                    

Part 6


“Kapan Mommy akan pulang uncle ?” Lauren bertanya pada Yuri saat mengantarnya ke sekolah.

“Mungkin lusa baby, apa kau sudah rindu dengan Mommy Fany ?” Yuri melihat anak sepupunya dari kaca spion mobilnya.

“Lau merindukan Mommy…” jawab gadis kecil itu yang duduk dikursi penumpang.

“Nanti selepas pulang sekolah kau bisa menghubungi Mommy baby, sekarang kau harus pergi sekolah dan jangan nakal. Okay.” Jessica mencoba memberi pengertian kepada Lauren.

“Ne aunty, apa aunty dan uncle tau dimana Daddy ?” Jessica dan Yuri saling menatap satu sama lain mendengar pertanyaan dari Lauren.

“Jja…kita sudah sampai disekolah. Belajar yang baik eoh.” Yuri mengalihkan pembicaraan dari pertanyaan Lauren. Mereka turun dari mobil Yuri untuk mengantar Lauren sampai didepan gerbang sekolahnya, setelah melihat Lauren masuk ke dalam sekolahnya Yuri dan Jessica masuk kedalam mobilnya mereka tak segera beranjak dari depan sekolah Lauren.

“Aku tak tau lagi harus menjawab pertanyaan Lauren itu seobang.” Jessica merasa kebingungan jika Lauren tengah menanyakan dimana Daddynya.

“Belum saatnya dia tau yang sebenarnya baby, dia masih terlalu kecil untuk memahami semuanya.” Yuri menatap Jessica ia sangat mengerti apa yang Jessica rasakan sama halnya seperti yang Yuri rasakan pula.

Ketika segala penantian itu berakhir dengan pertemuan yang sangat dinantikan akankah semuanya akan berujung indah nantinya ? Semua itu tak akan menjamin akan hal itu. Masih terlalu dini untuk mengucapkan, kita akan selalu bahagia. Kebahagiaan dan kesedihan diciptakan Tuhan secara adil jika hari ini kebahagiaan menyelimutimu masih ada kesedihan yang menantimu diesok hari begitu juga sebaliknya.

Taeyeon berada didapur menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Tiffany, Tiffany datang dan memeluk pria yang kembali memenuhi hatinya dari belakang.

“Apa kau sangat merindukanku eoh ?” tanya Taeyeon yang masih melanjutkan kegiatan memasaknya.

“Apa kau tak pernah merindukanku eoh ?” Tiffany membalas pertanyaan Taeyeon dengan pertanyaan kembali.
Taeyeon membalikan tubuhnya menghadap Tiffany meninggalkan sop yang ia masak.

“Aku merindukanmu setiap saat sayang.” Taeyeon membelai wajah Tiffany dengan penuh kasih sayang.
“Aku juga sangat merindukan putri kecilku saat ini.” Taeyeon teringat dengan Lauren.

“Hfffttt…sekarang pasti ia sedang bersekolah Tae. Aku juga sangat merindukannya kami selalu bersama kapanpun dan dimanapun, dia benar-benar mirip dengan Daddy yang meninggalkannya.” ucapan Tiffany penuh dengan sindiran untuk Taeyeon.

“Sungguh kejam sekali pria itu hemm ? Tapi apakah benar ia sangat mirip denganku ?” Taeyeon menunjuk dirinya sendiri.

“Kau benar ia sangat kejam bahkan ia tak memberiku cela untuk melupakannya setiap aku melihat Lauren aku selalu teringat dengan pria pengecut itu.” Tiffany memang menerima kembali kehadiran Taeyeon akan tetapi perasaan kesal akan ulah Taeyeon dulu masih saja ia rasakan.
“Ia benar-benar mirip denganmu Tae, kau akan menyadarinya sendiri nanti.”

“Kapan aku bisa memperkenalkan diriku sebagai ayah kandungnya sayang ?” Taeyeon mendekap kekasih sekaligus ibu dari putrinya.

“Kau harus berhadapan dengan Daddy dan Yuri terlebih dahulu Tae. Dan…aku tak yakin mereka akan memperbolehkanku kembali denganmu lagi.” tersirat akan kesedihan dari kalimat yang diucapkannya. Taeyeon menyadari kesalahannya yang sangat fatal di masa lalu ia menjadi pria yang terlalu lemah dan takut melangkah sendiri tanpa orang tuanya.

Piece By PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang