Piece By Piece -12-

1.8K 160 9
                                    


Happy Reading…



Kondisi Taeyeon semakin hari semakin membaik setelah sadar dari insiden beberapa waktu yang lalu ia alami bersama dengan Tiffany dan Lauren. Keinginannya untuk segera sembuh semakin besar karna ia tak sabar untuk berkumpul bersama orang yang paling ia cintai juga berkumpul bersama anaknya Lauren.

“Kondisi anda semakin membaik tuan Kim, tapi saya harap jangan terlalu memaksakan diri untuk sering bergerak karna luka tembak dipunggung anda belum sepenuhnya pulih.” ucap dokter setelah selesai memeriksa keadaan Taeyeon.

“Ne dokter. Terimakasih…”

Pintu kamar rawat Taeyeon terbuka memperlihatkan Mr. Kim dan Mrs. Kim yang datang menjenguk putranya.

“Bagaimana kondisi Taeyeon dokter ?” tanya Mr. Kim

“Kondisinya semakin membaik tuan hanya saja dia harus tetap istirahat agar luka akibat tembakan itu cepat sembuh.” terang dokter

“Ne. Gamsahamnida…” Mr. Kim membungkuk berterimakasih

“Kalau begitu saya permisi dulu tuan.” dokter tersebut membungkuk hormat sebelum keluar dari kamar rawat Taeyeon.

“Umma senang akhirnya kondisimu berangsur stabil Taeng.” ucap Mrs. Kim

“Umma tak perlu khawatir aku pasti akan segera keluar dari sini.”

“Maafkan Appa Taeng semua ini karna kesalahan Appa.” sesal Mr. Kim

“Appa….sudahlah lupakan semuanya. Aku sangat bahagia kita bisa berkumpul menjadi satu keluarga lagi seperti ini.” ucap Taeyeon. Ia sangat bersyukur akhirnya kehangatan keluarganya kembali seperti dulu dan akhirnya keluarga Tiffany menerima Taeyeon.

“Daddy…”

“Sayang….jangan berlari seperti itu kau bisa jatuh.” seorang anak berlari memasuki kamar ayahnya dan suara seorang wanita yang memperingatkan putrinya membuat mereka menoleh melihat siapa yang datang.

“Hay baby…apa kau baru saja pulang sekolah ?” tanya Taeyeon pada putrinya yang kini telah berdiri disamping ranjangnya.

“Ne Dad. Lau merindukan Daddy, kapan Daddy akan pulang ?” tanya Lauren polos.

“Daddy akan segera pulang dan kita bisa bermain bersama sepuasmu.” jawab Taeyeon dengan senyum khasnya.

“Hay sayang…bagaimana harimu di sekolah ? Apa Lauren menjadi anak yang baik ?” tanya Mrs. Kim

“Of course Grandma. Lauren selalu menjadi anak yang baik.” jawab Lauren riang.

“Good girl. Karna Lauren sudah menjadi anak baik bagaimana jika kita pergi untuk membeli ice cream ?” ajak Mr. Kim, Lauren tersenyum senang lalu ia menatap ibunya untuk meminta ijin. Tiffany tersenyum ia mengerti maksud putrinya meminta ijin.

“Mommy mengijinkanmu baby tapi ingat jangan merepotkan Grandma dan Grandpa.” ujar Tiffany. Lauren akhirnya tersenyum senang mendapatkan persetujuan dari ibunya.

“Thank you Mom…”

“Kami pergi dulu Tae Tiff…” pamit Mrs. Kim

“Umma, tolong jangan terlalu memanjakan Lauren.” pesan Tiffany.

“Umma mengerti sayang…” Mr. Kim dan Mrs. Kim menggandeng cucunya keluar ruang perawatan Taeyeon meninggalkan Tiffany dan Taeyeon yang berada didalam.

“Bagaimana kondisimu Tae ?” tanya Tiffany yang kini duduk disamping ranjang Taeyeon.

“Kondisiku yang pasti semakin membaik sayang…” Taeyeon menggenggam tangan Tiffany. “Kau tau aku sangat bahagia sekali Lauren dapat menerimaku dengan baik…” ujar Taeyeon.

Piece By PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang