Piece By Piece -9-

1.8K 155 21
                                    

Chapter 9


“Selamat pagi baby….” Yuri keluar dari kamar menyapa Lauren yang sedang menyiapkan tasnya diruang tengah. “Selamat pagi sayang…I love you.” Yuri menghampiri Jessica yang sedang menata sarapan diatas meja dan memeluknya dari belakang perlakuan Yuri membuat Jessica heran dan menghentikan aktifitasnya.

“Wae ?” tanya Yuri yang melihat istrinya berhenti melakukan aktifitasnya. Jessica membalikkan tubuhnya menghadap Yuri.

“Anio…duduklah dan kita sarapan.” Jessica tersenyum ia heran dengan perilaku Yuri pagi ini pasalnya pembicaraan terakhir mereka semalam cukup tegang, ia mencium pipi suaminya cepat. “Baby…apa kau sudah selesai ? Ayo sarapan.” teriak Jessica memanggil Lauren. 

Aku harap kau sekarang sudah bisa menerima kenyataan yang sebenarnya Yul…

Lauren berangkat ke sekolah diantar oleh Jessica dan Yuri ia terlihat sangat bersemangat sekali. 

“Apa nanti Mommy akan menjemput Lauren aunty ?” tanya Lauren pada Jessica.

“Ahh…aunty lupa belum menelpon Mommy baby. Tunggu sebentar aunty akan menghubungi Mommy.” Jessica mengambil ponselnya lalu mendial nomor Tiffany, tak berapa lama Tiffany mengangkat telponnya diseberang

“Ne, yoboseyo Jessie…” suara Tiffany diseberang

“Tiff apa kau nanti bisa menjemput Lauren disekolah ?” tanya Jessica langsung tujuannya menelpon Tiffany

“Mianhae Jessie bisakah kau menggantikanku terlebih dahulu untuk menjemputnya ? Aku harus menghadiri rapat siang ini.” Tiffany meminta maaf karna tak bisa menjemput Lauren anaknya.

“Mommy….” teriak Lauren dan Jessica memberikan ponselnya pada Lauren untuk berbicara dengan ibunya.

“Hay baby…Mommy minta maaf ne karna Mommy tak bisa menjemputmu nanti. Mommy akan menjemputmu dirumah uncle setelah bekerja ne ?” suara Tiffany diseberang

“Ne, Mom. Love you Mommy…”

“Love you too baby. Apa kau sudah sarapan ?” tanya Tiffany

“Tentu Mom. Miss u Mom…”

“Ne baby, Miss u too. Jangan nakal disekolah ne. Dan dengarkan apa yang uncle dan aunty katakan okay.” pesan Tiffany.

“Ne Mom.”

“Bye baby…”

“Bye Mom…”

Tiffany mematikan sambungan telpon mereka, Yuri menatap Luaren dari kaca spion mobilnya tampak raut kesedihan diwajah gadis kecil itu.

“Kenapa wajahmu cemberut seperti itu baby ?” tanya Yuri yang melihat Lauren cemberut.

“Anio uncle…”

“Kau tak perlu sedih ne. Mommy sedang sibuk nanti ia pasti akan menjemput setelah bekerja.” Yuri mencoba menghibur Lauren.

“Yes uncle…” 

“Nanti aunty akan menjemputmu baby dan kita bisa pergi membeli ice cream kesukaanmu. Bagaimana ?” tawar Jessica

“Ne aunty. Tentu saja Lauren mau..” jawab Lauren bersemangat. 

Taeyeon sudah mulai kembali bekerja setelah cuti beberapa hari untuk menunggu lukanya sembuh.

“Kau sudah mulai bekerja kembali Oppa ?” tanya Seohyun melihat kakaknya yang sudah rapi dengan setelan kemejanya.

“Ne, aku rasa sudah baik dan hari ini akan ada rapat dengan perusahaan Tiffany.” jawab Taeyeon yang duduk untuk sarapan bersama adiknya.

Piece By PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang