Setelah kelulusan dan sebelum Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka Ike, Maya, Ayunda dan Dhika menyempatkan waktu dan meluangkan waktu bersama. Memang mereka bekerja dalam satu instansi perusahaan yang sama. Tetapi dengan bagian yang berbeda. Entah itu kebetulan ataupun takdir Tuhan. Mereka masih bisa bersama.
Author belum menjelaskan kenapa dan seperti apa persahabatan antara Ike, Maya, Ayunda dan Dhika
Penjelasan
Ike, Ayunda, Maya dan Dhika merupakan sahabat sejak SMP, awalnya mereka hanya berteman biasa, tetapi lama² mereka menjadi sahabat. Entah kapan itu terjadi, tetapi sejak saat itu mereka selalu bersama. Pertengkaran, Amarah, Keegoisan, Kesedihan, Kehancuran sudah pernah mereka alami dalam hubungan persahabatan. Tetapi mereka tetap bisa bertahan hingga sampai saat ini. Mereka berikir bahwa hubungan persahabatan tidak bisa digantikan dengan suatu hubungan yang lain. Untuk agama, mereka juga tidak pandai dalam agama, tetapi yang terpenting mereka tetap menjalankan sesuai dengan perintah Allah. Menjaga aurat sudah mereka lakukan meskipun tidak sesyari yang lainya. Ahlaknya juga masih belum seperti yang lainya. Mereka tetap sama seperti yang lainya.Penjelasan Selesai . . .
Sekalipun dalam tempat yang sama. Mereka sibuk dengan telpon genggamnya masing masing. Entah apa yang mereka lihat, tetapi mereka terlihat sangat sibuk.
Ike memulai pembicaraan : "Ada Kajian islam nih, kalian nggak pengen ikutan gitu, gue tiba tiba pengen tau gak. Heheh."
Maya : "Com, cusss berangkat."
Ike : "Beneran??"
Tanpa berfikir panjang mereka berdiri dari tempat duduk dan bergegas ke Kajian Muslimah Jombang. Disana sudah ramai dengan para perempuan. Mereka yang terlihat cantik dan anggunya dengan balutan gamis dan hijab syar i dan disana juga ada dia yang menutup auratnya dengan sempurna yang menutup wajahnya dengan cadar.
Ayunda : "Gue malu Ik sama mereka, masa mereka kek gitu tapi kita kayak gini, kita juga nggak syari syari amat."
Ike : "Udaah, bersikap biasa aja gapapa. Yang penting ilmunya."
Dhika : "Yaudah, Yok dari pada berdiri disini yang nggak guna."
Setelah beberapa lama mendengar kajian dari Ustadzah umi. Mereka bergegas pulang karena matahari yang sudah tinggal dipelupuk mata.
Mereka memang tinggal bersama. Karena tuntutan pekerjaan dan jarak tempat mereka bekerja agak jauh dari rumah.
Ike : "Kalian ngerasa kek gimana nggak sih setelah ikut kajian itu??"
Ayunda : "Iya nih, dalam diri gue kayak ada hidayah gitu."
Dhika : " Iya nih, gue malah ngerasa malu sama mereka."
Tiba - tiba Ike, Ayunda dan Dhika menatap Maya yang sedari tadi sibuk dengan telpon genggamnya tanpa menghiraukan pembicaraan ketiga sahabatnya.
Maya pun sadar ada yang menatap dirinya. Dengan tidak merasa sungkan. Maya tersenyum manis pada ketiga sahabatnya tanpa merasa bersalah.
Maya : "😊 Kalian ngapain sih ngeliatin gue mulu? Suka sama gue?"
Ike, Ayunda, Dhika : "Iiiiiihh, Jiiijikk." ( Dengan memalingkan wajahnya dari Maya )
Maya : "Lah terus ngapain ngeliatin gue?"
Ike : "Lu nggak ngrasain apa apa gitu setelah lo ikut kajian muslimah tadi?"
Maya : "Justru itu, karena gue ngerasaain sesuatu dalam diri gue,"
Ike : "Ngerasain apaan??"
Maya : "yang paling gue rasain tadi gue takut. Ustadzah umi tadi bilang kalo jodoh itu cerminan dari diri kita sendir. Gue nggak mau kalo jodoh gue nanti sama kayak gue. Gue maunya kan jodoh gue itu dia yang bisa bimbing gue. Bukan pecicilan kayak gue."
Dhika : "Iya nih, kita keluar aja juga masih suka paka jeans, kerudung kita aja masih belum menutupi dada. Sholat aja masih ditunda tunda. Kalo capek malah parahnya lagi meninggalkan sholat."
Ike : " Allah. Gimana kalo kita mulai berubah. Kita bersama sama hijrah??"
Ayunda : "Caranya??"
Ike : "Mulai dari hal yang terkecil dan yang wajib dulu gimana?? Misal kita nggak pakai celana. Tapi pakai rok. Kerudungnya kita lebarin. Pakai kaos kaki. Dan sholat kita benerin. Gimana?"
Ayunda : "Cocok tuh. Dimulai dari kapan??"
Ike : "Ya sekarang lah. Kalian belum sholat isya kan??"
Dhika, Ayunda dan Maya menggeleng.
Ike : "Yaudah, kita sholat dulu aja. Kita minta petunjuk dari Allah."
Ayunda, Maya, Dhika "Siaaap Bosss"
Entah apa yang membuat mereka menginginkan berubah. Allah sangat menyayangi Hambanya. Ia memberi petunjuk pada orang yang menginginkan beruba.
Eaaaa, gimana Nih?? Author bingung. Setelah ini cerita siapa lagi yaa??
Jangan lupa coment dong, biar author lebih semangat lagi ngetiknyaa.
Dan jangan lupa Follow
Ig : @ikemayasafira40
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Hati
Random"Maaf, semuanya harus berakhir." ucap ahkam "Apakah kamu tahu mencintai tetapi tidak dapat memiliki? Percayalah, itu lebih sakit dari patah hati." ucap ike seraya pergi meninggalkan ahkam. _______ Dimana semua orang pernah mengalami berharap pada s...