FSIL(22)

1.6K 79 0
                                    

"LEPASIN TANGAN LO DARI RAMBUT GUE!!!!"

"GAK AKAN!!"

"LAURIN SAKIIITTTTT"

yah..
Mereka berdua yang tengah berkelahi itu adalah Adrien dan laurin.
Di tempat yang sama,yaitu di kantin.

Sela, Ririn,dan Maiyra sudah berusaha melerai mereka berdua.
Tetapi tak ada yang bisa.
Nick,tidak ada disini, tadi kata Adrien Nick lagi ada urusan sama basket nya.

"Cepet panggil Nick"titah sela.

Ririn mengangguk,segera ia berlari untuk menuju ruang basket.

"Laurin udah lepasin Adrien!!!"Pekik sela,ia mencoba menarik Laurin.

Tapi karena Laurin yang sedang emosi,ia mendorong sela hingga sela terjengkang.

"Sakit laurin lepaass"Ucap Adrien.

Posisi Adrien tak memungkinkan untuk membalas jambakan laurin.

Aska dan Nick,beserta anak-anak yang lain tengah berjalan menuju kantin.
Laurin yang melihat itu segera merubah posisi nya,sehingga terlihat Adrien yang menjambak Laurin.

Aska yang melihat itu segera berlari menghampiri Laurin.
Setelah itu ia menepis tangan Adrien yang berada di dekat kepala laurin.

"Jauhin tangan Lo dari Laurin Bitch!!"Umpat Aska.

Mendengar makian Aska,membuat air mata Adrien semakin deras,bukan hanya perkataan Aska yang membuat Adrin menangis,melainkan karena rasa sakit yang menjalar di kepalanya.
Laurin Tersenyum miring melihat itu.

"Heh BABI!! enak banget Lo bilang Adrien jalang!! Yang jalang itu pacar laknat Lo asal Lo tau ya!!!"Maki Nick.

"Halah..Lo gak usah bela dia deh!! Apa yang udah dia kasih ke elo ha? Tubuhnya iya?"Desis laurin.

Plak!!!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Laurin.
Bukan..bukan Nick,dan Adrien yang menampar pipi Laurin,tetapi Maiyra.

Maiyra merasa tak senang saat Laurin berkata hal rendah itu.
Sudah jelas-jelas dia yang seperti itu.

"Jaga OMONGAN LO YA LAURIN JALANG!!!"teriak Maiyra.

"Heh..Lo apa-apaan main nampar anak orang sembarangan?"Bela Aska.

Maiyra yang mendengar itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum miris.

"Ternyata cinta buat Lo buta ya? Hah..salut gue lihat Lo"Sinis Maiyra.

"Udah..udah Ira"Lirih Adrien.

Pandangan Adrien mengabur,setelah itu ia merasa pusing yang luar biasa pada kepalanya.
Dan setelah itu, Adrien jatuh pingsan.

"ADRIEN"teriak Nick,sela,Maiyra,dan Ririn bersamaan.

Nick dengan segera menggendong Adrien ala bridal style,dan segera pergi membawa Adrien.

"Kalo sampe Adrien kenapa-kenapa!! Lo yang bakalan gue habisin!!"Desis sela pada Laurin.

Lauirn Tersenyum miring,ia hanya mengganggap omongan sela hanya angin lalu saja.

Sementara Aska? Ia mematung melihat Adrien yang pingsan itu, hati kecilnya mengatakan ingin menolong Adrien,tetapi egonya lah yang memenangkan agar tidak memperdulikan Adrien.

                          ווווו××

"Nick!! Lihat itu hidung Adrien berdarah!!"pekik Ririn.

Nick yang ingin sedang mengambil minyak angin itu segera menoleh ke Adrien,dan benar saja! Hidung Adrien mengeluarkan banyak darah,membuat pipi serta kaosnya terkena darah itu.
Dengan segera Nick berlari ke kelasnya,mengambil sirih yang biasa untuk menyumbat hidung Adrien.

Aska yang tak sengaja melihat Nick berlari dari kelas nya dengan terburu-buru merasa bingung.
Seketika pikirannya melayang ke Adrien.

Semoga Lo gak kenapa-napa drien..

-----

"Itu apa?"Tanya sela.

"Sirih "jawab Ririn.

"Untuk apa?"Tanya sela.

"Sirih berfungsi untuk memberhentikan pendarahan yang terjadi."Jelas Ririn singkat.

Sela hanya mengangguk,sembari melihat Nick yang telaten meletakkan sirih itu ke hidung Adrien.

Gue suka lo..tapi gue harus menelan kenyataan bahwa Lo gak punya perasaan apapun ke gue! Dan gak akan pernah!

"Kenapa hidung Adrien berdarah'ya Nick?"Tanya Maiyra.

"Eh? Ng..mungkin aja tadi laurin gak sengaja mukul hidung Adrien"Nick tampak gelagapan.

"Tuh anak udah benar-benar gak bisa dibiarin! Apasih salah Adrien?! Gue harus beri dia pelajaran!!"Tekad Sela.

Saat sela ingin keluar,Nick segera melarang.

"Udah gak usah!!"ucap Nick dingin.

"Kenapa? Lo kok diam aja sih Adrien digituin?"Tanya sela

"Gue juga sebenernya sama kaya Lo!! Cuma kalo Adrien tau pasti dia marah"Ucap Nick.

"Iya sel,mendingan gak usah!"Ucap Ririn.

Sela menahguk pasrah lalu kembali ke tempat duduknya tadi.

SAHABAT TAPI CINTA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang