FSIL(23)

1.6K 83 0
                                    

Saat Adrien hendak ke kamar mandi,ia terjatuh karena pusing yang mendera kepalanya.

Ingin berteriak ia tak mampu,suara nya melemah.
Dengan langkah tertatih-tatih,Adrien mendekati nakas nya, hendak mengambil iPhone nya untuk menelfon Nick.

"Nick.."ucap Adrien lemah.

"Adrien!! Lo kenapa?"

"Nick..bantu gue..gue.."

Belum sempat adrien melanjutkan kata-katanya,ia sudah jatuh pingsan.

°°°°°°°

"Drien.."Nick mengetuk pintu kamar Adrien.

Berulang kali Nick mengetuk pintu kamar Adrienn,tetapi tak kunjung dibuka.

Nick merasa semakin tidak tenang,ia pun memilih mendobrak pintu kamar Adrien.

Pintu kamar Adrien terbuka dan terlihat lah Adrien yang tengah pingsan di lantai dekat nakas kamarnya.

Nick segera berlari.
"Adrieennnn"teriak Nick

"Drien..drien bangun"Ucap Nick,Nick menepuk-nepuk Pipi Adrien.

Dilihatnya hidung Adrien yang mengeluarkan banyak darah.
"Astaga..? Adrien..aduhh"Panik Nick.

Tanpa ba-bi-bu lagi,Nick membawa Adrien ke rumah sakit.

---------

"Gimana keadaan nya dok?"Tanya Nick dengan wajah khawatir nya.

Dokter itu bermimik sedih.
"Maaf..kondisi pasien semakin memburuk! Penyakit nya sudah menyebar"jelas dokter.

Nick terduduk lesuh,ia memijit pelipisnya.

"Drien.."lirih Nick.

Sela,Ririn dan juga Maiyra berlari tergesa-gesa melewati koridor rumah sakit.

"Nick...gimana keadaan Adrien?"Tanya sela saat pertama kali telah sampai di depan ICU.

Nick menggeleng lemah.
"Adrien parah"lirih Nick.

"Kok Lo gak kasih tau kita tentang ini sih!!! Lo anggap kita apa?!!"pekik Maiyra,ia terus memukul dada Nick.

"Sorry..tapi Adrien yang menang gak mau ngasih tau ini sama kalian! Dia gak mau buat kalian khawatir"lirih Nick.

Maiyra,sela,dan juga Ririn menggelengkan kepala nya tak mengerti dengan jalan pikiran Adrien.

Sanggupkah ia selama ini menahan sakit yang hinggap di tubuhnya itu?
Kenapa selama ini mereka juga tidak pernah mengerti akan sikap Adrien yang terkadang sering lari tiba-tiba.

"Terus..sekarang Adrien udah gini! Kita baru tau.."Ririn terisak.

"Orangtua Adrien udah tau?"tanya sela.

Nick menggeleng lagi.
"Kenapa?"tanya sela.

"Jawaban nya tetap sama"jelas Nick.

"Mereka dengar Adrien masuk rumah sakit aja gak ada niatan untuk ngelihat anaknya! Mereka malah mementingkan pekerjaan mereka"Ucap Nick.

Sela mengatupkan bibirnya dengan tangannya.

"Apa Adrien boleh di jenguk?"Tanya Ririn.

"Belom..Adrien belom bisa di jenguk! Dokter masih menangani Adrien"Ucap Nick.

Sela,Ririn,dan juga Maiyra memilih duduk di bangku tunggu rumah sakit.
Kaki mereka sudah terasa lemas.

Tadi Nick menelpon sela,memberi tau Adrien berada di rumah sakit.
Kebetulan sela,Ririn,dan juga Maiyra saat itu hendak ke rumah Adrien,tetapi melihat rumah sepi,mereka memilih untuk pulang.
Saat di perjalanan Sela mendapat telfon dari Nick,lantas mereka segera bergegas ke rumah sakit.

----------

Adrien sudah di pindahkan ke ruang inap,VVIP. Beserta dengan alat-alat medis.
Nick yang meminta itu,karena dia tau bahwa Adrien tidak suka berada di ICU. Makanya nick meminta dokter untuk memindahkan nya ke ruang inap. Awalnya dokter menolak,tapi akhirnya ia menyetujuinya.

"Drien..Lo bangun dong! Jangan kaya gini..kita kangen tau sama Lo"Sela berbicara pada Adrien yang masih betah tertidur itu.

Ia tersenyum getir saat mengingat masa-masa sekolah dulu saat bersama Adrien.

"Lo mau apa? Ntar kalo Lo bangun kita bakalan ngabulin permintaan Lo deh.."sambung Maiyra.

"Asal Lo bangun"Ucap Ririn.

Nick memandang mereka dengan sedih.
Nick tau perasaan ke-3 sahabat itu.
Karena Nick sendiri pun merasakan perasaan yang sama.

Dia juga sedih saat banyak alat-alat medis menancap di tubuh Adrien.
Wajahnya memucat,tetapi tak memungkinkan menutup kecantikan Adrien.

Ya Allah...jangan ambil dia dari ku..

°°°°°°°°°

Sela berjalan tergesa-gesa menuju kelas ekonomi, diikuti dengan Ririn,dan juga Maiyra.

"ASKAAAA!!! DI MANA LOO"teriak sela.

Seisi kelas memandang sela dengan berbagai tatapan.

"Heh..jangan teriak-teriak bisa?"Ucap perempuan.

"Gak! Gak bisa! Aska mana!"Tanya sela.

"Aska gak disini! Gue tadi liat Aska lagi sama pacarnya di taman belakang"Ucap temen yang lumayan dekat sama Aska,yaitu Reno.

Mendengar itu,sela langsung pergi meninggalkan kelas ekonomi itu.
Lalu segera menuju taman.

BRUGH!!

Sela melempar tas nya ke wajah Aska.
Aska yang mendapat serangan mendadak pun tak bisa mengelak.

Ia berdiri dan menatap sela dengan wajah murkanya.

"Maksud Lo apa?"Tanya Aska dengan nada dinginnya.

"Anjing ya Lo!! Gara-gara Lo Adrien masuk rumah sakit!!!"Pekik Sela.

Degh!!

Rumah sakit! Mengapa? Kenapa? Apa yang terjadi dengan Adrien?.
Berbagai pertanyaan muncul di kepala Aska.

"Alah!! Sahabat Lo aja yang lemah! Digituin langsung sakit"Cibir Laurin.

Mendengar perkataan Laurin,sela menjadi naik pitam.
Dilihatnya ada permen yang membawa minuman,diambilnya minuman itu lalu disiramkan ke laurin.

"Nih! Biar otak Lo bersih!!!"Ucap sela,i menyiram kepala sela.

Hingga kini rambut,serta baju sela menjadi basah.

"Ayo guys kita pergi! Dan sebelumya,Ririn bayar dulu itu minuman tadi"Ucap sela.

Ririn mengangguk,lalu membayar minuman yang sudah di ambil sela dengan sembarang,setelah itu ia menyusul sela dan juga Maiyra.

SAHABAT TAPI CINTA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang