"Senyumanmu akan slalu ada, kami akan menjaga senyuman itu tetap ada. Jangan takut, kamu tidak sendiri. Ada kita. Pelukan dan dukungan kita akan slalu ada buat kamu. Karna kita KELUARGA
By : Arka Putra Bramantio"
Part ini author persembahkan untuk kalian para pembaca
Mulmet diatas kondisi caca di rumah sakit .........
Happy Reading !!!
Caca masih memandang gudukan tanah itu dengan pandangan sedih. Dia kangen dengan seseorang yang mengajarkannya arti sebuah ketulusan, keberanian dan kejujuran yang akan membawanya dengan kebahagiaan. Dan itu sudah terwujudkan. Tanpa disadari caca, dady menepuk pundaknya dengan pelan yang dapat membuyarkan fokusnya terhadap gundukan tanah tersebut. Dia menoleh ke arah sang daddy yang menepuk pundaknya. Daddy pun membawa caca ke parkiran untuk bersiap pulang kerumah karena tak terasa mereka sudah 1 jam lebih di makam tersebut. Caca memasuki mobil yang sudah dibukakan pintunya oleh sang daddy. Daddy yang sudah masuk kedalam mobil tak lupa memakai selbeat. Melihat sang putri melamun, daddy menggenggam tangan caca dengan erat. Caca yang merasa tangannya digenggam pun menoleh ke arah sang daddy.
"jangan melamun. Daddy tidak sukak. Apalagi tangisan kamu. Daddy hanya ingin kamu tersenyum dan bahagi. Ingat pesan daddy dulu ?" ucap sang daddy
Flashback
(nb : mom (31 thn, dad 32 thn, arka 13 thn, azka 8 thn = saat di flashback ini))
Terlihat seorang anak gadis dengan penuh luka yang sudah mulai mengering sedang duduk di kursi roda dengan memakai baju pasien rumah sakit. Ya dia adalah gadis imut dengan bola mata yang jika dilihat menimbulkan rasa sejuk memandangnya. Dia bernama Aisyah Putri Bramantio. Aisyah yang masih berumur 6 tahun saat itu memandang lurus kedepan. Pandangannya memang mengarah kedepan dimana didepan pandangannya itu terdapat keluarga kecil yg sedang berdebat. Yap sang ayah sedang membujuk sang putri untuk memakan makanan yang di suapin oleh sang ayah dimana sang ibu juga membujuk anaknya, terlihat harmonis bukan?. Tapi tidak dengan artian tatapan aisyah. Tatapan aisyah penuh dengan kesedihan dan kekosongan, sampai dia tidak sadar jika disamping dia terdapat seorang wanita yang sedang memandanginya penuh dengan sedih dan sayang. Yap dia adalah Putri Aisyah Bramantio seorang wanita karir yang saat itu berumur 31 tahun. Dia adalah istri dari milyader yang sangat berpengaruh di belahan dunia eropa dan seorang wanita karir pemilik gedung mewah kedua di korea yang bergerak dibidang kosmetik. Istri seorang milyader ini sangat tau apa yang sekarang di rasakan aisyah saat ini. Dia sangat tau dan dia sangat tidak menyangka bahwa sahabatnya tega melakukan hal keji bahkan tidak bisa dikatakan manusia terhadap anak yang saat ini di pandang (oke skip, itu ada part tersendiri ya guys :D)
"aisyah, yuk kita masuk ke kamar kamu. Sekarang saat nya makan siang sayang....." titah istri milyader tersebut. Aisyah yang mendengar titah tersebut hanya memandang wanita itu dengan penuh luka.
"apa saya masih pantas hidup nyonya ? apa saya masih pantas bahagia ? apa saya masih pantas merasakan apa yang dirasakan anak itu " tanya aisyah. Aisyah kembali memandang keluarga yang sedang berdebat dengan diiringi tawa bahagia dan tanpa disadari air mata mengalir dengan deras di pipi manis anak yang masih berusia 6 tahun tersebut.
"apa penderitaan saya akan berakhir nyonya ?" tanya aisyah kepada wanita yang ada disampingnya tersebut. Dan seketika istri milyader itu memeluk anak yang sedang rapuh itu.
"sssssstttttt....... kamu akan bahagia sayang. Ada mom, dad, abang dan kakak yang akan memberikannya. Jangan ingat masa pahit itu. Percaya pada mom. Kamu akan bahagia" jawab istri milyader tersebut dengan memeluk aisyah penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life (HIATUS)
Ficção AdolescenteKehidupan yang dijalani aisyah permata bramantio tidak semulus yang difikirkan semua orang. Cinta, kasih sayang bahkan nama yang disandang dia saat ini merupakan imbalan yang dia dapatkan dari Yang Maha Kuasa agar dia dapat melaksakan kehidupan baru...