"kasih sayang dan cintamu begitu tulus sehingga luka yang kau dapatkan menciptakan penyelasan didalam hatimu"
~ caca ~
Just remember again ya guys, jika author memberikan musik di atas di play ya biar mendukung kalian membaca setiap part...
Happy Reading Guys !!!
Hari ini hari kedua mereka berada dibali. Setelah kejadian malam itu membuat caca menjadi sosok yang pendiam dan hanya akan berbicara jika ditanya oleh keluarga. Siang ini keluarga bramantio dan keluarga go serta keluarga atmadja disibukkan dengan persiapan untuk nanti malam. Dan tepat malam ini acara perayaan ulang tahun pernikahan daddy dan mommy yang ke 23 tahun. Caca hanya diam memandang keluar jendela kaca yang memberikan pemandangan laut membuat dirinya dan pikirannya tenang. Malam itu adalah malam dimana kenangan caca bersama dian terungkap dan malam itu dirinya mengetahui kekosongan apa yang selama ini dia rasakan setelah kejadian itu. Dan semua terjawab dengan kembalinya kenangan 3 tahun lalu. Mimpi itu menjawab semuanya, mimpi itu yang menyadarkan dia bahwa ada seseorang yang selama ini tulus sayang dengannya dan mimpi itu menyadarkan dia bahwa hati dia sebenarnya bukan untuk lelaki yang dulu memanfaatkannya dia hanya merasa kagum dengan lelaki itu. Dan mimpi itu menjawab kepada siapa sebenarnya hatiya berlabuh tanpa dia sadari dari dahulu. Pikiran caca berkelana, hatinya resah dan sakit secara bersamaan. Sakit karena orang yang selama ini menyayanginya dengan tulus dia lupakan. Sakit karena dia terlambat menyadari hatinya saat ini.
"kakak..... hiks....ca-caca... hiks..." lirih caca dengan tertahan. Caca menangisi kebodohannya. Caca menangisi kesalahannya mengapa dirinya baru saat ini sadar dan ingat akan kenangan 3 tahun lalu yang terlupakannya. Tanpa sadar air mata caca mengalir dengan deras dan tanpa sadar juga caca memukul pelan dadanya untuk menghilangkan rasa sakitnya sekarang. Azka yang kebetulan melintasi caca mendengar tangisan caca segera menghampiri caca.
"adek....hei... kenapa hm ?" tanya azkan dengan suara lembut serta usapan di kepala caca. Caca yang melihat kemunculan azka pun langsung menghambur kepelukan azka dengan tangisan yang memilukan. Lagi, lagi dan lagi tangisan itu membuat siapa saja sakit mendengarkannya teramasuk azka saat ini.
"kenapa hmm ? kenapa nangis ? ada yang sakit ? atau caca butuh apa ? kasih tahu kakak biar kakak tahu caca butuh apa ?" tanya azka dengan beruntun. caca melepas pelukannya terhadap azka dan melihat azka dengan uraian air mata.
"kak di-dian.... hiks.... kak dian.... hiks.... hiks... caca ja-jahat... hiks" ucap caca dengan terbata yang diiringin tangisan. Azka yang mendengar ucapan caca pun terdiam beribu bahasa. Lidahnya keluh dan tatapannya menyatakan bahwa sekarang dia benar-benar terkejut dibuat pernyataan caca. Apa caca sudah mengingat kenangan itu ? apa caca mengingat dian ? laki-laki yang slalu ada untuk caca dan pergi meninggalkan caca saat caca mempertanyakan siapa dian setelah dia sadar dari komanya 3 hari setelah kejadian itu. Lamunan azka buyar ketika caca menggoyangkan tubuh azka menuntut jawaban dari azka.
"ha ? eh iya kenapa dengan dian ca ?" jawab azka masih dengan keterkejutannya. Seketika tangisan caca berhenti dan kembali menatap azka dengan tatapan datar.
"apa kak dian tahu caca melupakannya ? apa kak dian pergi ninggalin caca karena caca melupakannya ?" tanya caca dengan wajah datar. Lidah azka tak sanggup untuk berkata atau menjawab pertanyaan caca saat ini. Caca yang mendapatkan respon diam dari azka tersenyum miris.
"benar, kak dian ninggalin caca karena caca jahat. Kak dian ninggalin caca karna caca nakal. Kak dian ninggalin caca karena caca melupakannya, melupakan cintanya dan melupakan kenangan bersamanya" tutur caca masih dengan wajah datar.
"ca-" ucapan azka terpotong karena caca langsung bangkit dari tempat duduknya. Caca pergi menuju kamar reza. Caca tahu kemana dirinya akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ada dibenaknya dan dirinya sekarang berada di depan pintu kamar reza yang ada di vila tersebut. Tanpa mengetuk caca masuk ke dalam kamar dan melihat reza sedang memejamkan mata sambil menikmati lagu rocker karena itu kesukaan reza. Caca pun dengan beraninya mematikan musik dan seketika reza ingin memaki siapa yang berani mengganggu ketenangannya. Saat melihat caca berdiri melihat reza dengan pandangan yang sulit diartikan tanpa menutupi bekas air mata yang sangat terlihat di pipinya. Sontak hal itu membuat reza bangkit dari tepat tidurnya dan langsung menghampiri caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life (HIATUS)
Fiksi RemajaKehidupan yang dijalani aisyah permata bramantio tidak semulus yang difikirkan semua orang. Cinta, kasih sayang bahkan nama yang disandang dia saat ini merupakan imbalan yang dia dapatkan dari Yang Maha Kuasa agar dia dapat melaksakan kehidupan baru...