Chapter 4

759 112 16
                                    

Prang...
Meong..

Suara kucing menyadarkan mereka dan keduanya menjaga jarak. Jungkook dan Yerin merasa canggung. Pipi Yerin terlihat memerah seperti kepiting rebus, Jungkook juga merasa half yang sama.

"Yerin, bolehkah aku meminta nomormu? Siapa tahu lain kali kita bisa mengobrol." Yerin mengangguk, lalu menyerahkan handphonenya. Jungkook menyimpan nomor Yerin, dia tersenyum lalu mengusak rambut Yerin.

"Ishh Jung!" Yerin menepis tangan Jungkook dari rambutnya. 

"Kau sangat lucu Yerin." Seketika Yerin merasa malu.

"Astaga manis juga ternyata jika begini."

"Terimakasih jung, aku pulang dulu. Ini sudah malam."

"Iya Yerin, hati-hati di jalan."

"Iya Jung"

Yerin melangkah pergi meninggalkan Jungkook, sepeninggal Yerin,  Jungkook tersenyum licik. Entah apa yang akan dia rencanakan, namun rencana awal untuk mendapatkan nomor Yerin, dia berhasil.

"Tinggal rencana selanjutnya. Dan aku lihat dia manis juga, jika dia melepaskan kacamata itu sepertinya lebih cantik." Jungkook tersenyum kecil.

"Ini menarik." Gumamnya lagi.

~~~

Menjelang tidur Taehyung merasa sangat gelisah, entah kenapa rasanya tidak ingin jauh dari Yerin. Perasaannya tidak karuan, tubuhnya ada yang aneh. Seperti ada sesuatu hal yang terjadi.

"Kenapa aku tidak bisa tidur, astaga."

Taehyung bangun menjambak rambutnya frustasi. Dia masih memikirkan perkataan dari makhluk yang dia suruh menjaga Yerin ke supermarket tadi.

Flashback on

"Kenapa Yang Mulia?" seekor roh kucing mendekatinya.

"Aku masih memikirkan apa yang tadi kau katakan."

"Saya berkata sesungguhnya Yang Mulia. Tapi saya sudah bisa mengatasinya."

"Terimakasih sudah menjaganya untukku."

"Apapun demi Raja, kami rakyatmu akan siap membantu kapan saja Yang Mulia butuhkan." Roh kucing itu mendekat mendusal ke arah paha Taehyung.

Flashback off

Taehyung berjalan ke kamar Yerin, membuka pintu itu perlahan. Yerin yang tidur dengan posisi terbalik membuat Taehyung terkekeh.  Taehyung berjalan mendekati Yerin, membenarkan posisi tidur gadis itu. 

Taehyung menyibak rambut Yerin, menyelimuti tubuh Yerin hingga sebatas dada. Mengelus rambut yang teruai itu perlahan. Senyuman tipis di bibir Taehyung membuat hatinya tenang, namun mengingat laporan dari roh kucing yang ia tugaskan tadi, hatinya terasa berdenyut.

"Jangan memilih pria lain! Lihatlah aku! Aku tulus menyukaimu." Kecupan singkat Taehyung salurkan ke bibir cherry milik Yerin.

+++

Saat mentari terlihat bersinar, menyorot ke arah kamar yang gordennya masih terbuka lebar. Sorotan itu mengenai wajah Yerin yang masih terlelap tidur.

Taehyung berdiri di samping ranjang gadis itu.  Memperhatikan wajah damai Yerin, rambut acakan dan bibir yang manyun kecil membuat Yerin sungguh menggemaskan.

"Jika kau memang sudah tertarik dengan orang lain, aku akan pergi dari kehidupanmu."

Taehyung keluar dari kamar Yerin, kembali duduk di sofa memikirkan cara agar makhluk lain tidak bisa mengganggu Yerin.

Kim Gumiho (Taerin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang