24. Hujan dan Luka

104 15 0
                                    

🎵HEAVEN - ISYANA, AFGAN &
RENDY 🎵

HAPPY READING!

BAGIAN DUA PULUH EMPAT

• • •

Bahkan yang terlihat kokoh sekalipun akan rapuh jika memang telah tiba waktunya.

• • •

-SWEET ENEMY-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-SWEET ENEMY-

***

Jalanan sudah diguyur oleh hujan deras, fokus Devaro untuk menyetir terpecah begitu saja saat melihat gadis di sampingnya terus gemetaran. Akhirnya Devaro menepikan mobilnya di pinggir jalan.

Helaan nafas panjang terdengar dari lelaki berambut lepek karna air hujan itu.

"Bisa diem gak? Lo bikin gue gak fokus."

Bagimana tidak? Nikeisha terlihat sangat ketakutan dan anehnya Devaro tidak bisa tahan melihat keadaan gadis disebelahnya saat ini.

Devaro berbalik menghadap Nikeisha.

"Gue takut.."

Entah sudah berapa kalinya Nikeisha mengatakan itu.

Devaro memegang bahu gadis itu.

"Hei.. Lihat gue," Lelaki itu mengusap bahu Nikeisha menyalurkan kehangatan pada gadis itu hingga akhirnya ia mau menatap wajahnya. Bola mata Nikeisha bergerak tidak tenang, kedua tangannya meremas rok. Bahkan saat ini Devaro bisa merasakan suhu dingin pada tubuh Nikeisha. Gadis itu sangat ketakutan dan tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Devaro khawatir padanya.

"Lo aman jadi gue minta lo tenang." Devaro menatap lekat mata cokelat terang itu. Tatapan tajam yang selalu Devaro dapatkan sekarang sudah hilang berganti dengan keresahan yang kentara pada mata indah itu. Begitu banyak pertanyaan yang ada di kepala Devaro saat ini.

Keheningan menyelimuti kedua remaja itu. Kedua mata itu saling menatap penuh arti. Tidak peduli dingin yang menerjang tubuh mereka karena pakaian mereka yang basah akibat hujan.

Getaran yang berasal dari handphone membuat Nikeisha tersentak. Gadis itu ragu untuk beberapa saat. Itu adalah panggilan dari Kevan.

"Kenapa gak diangkat?" tanya Devaro heran ketika melihat Nikeisha malah mematikan handphonenya.

"Jangan kasih tau hal ini sama siapa-siapa gue mohon sama lo."

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang