13. Menahan Diri

180 36 2
                                    

🎵 HEART ATTACK -
DEMI LOVATO🎵   

    HAPPY READING!

BAGIAN TIGA BELAS

• • •
Pada kenyataannya kamu tidak hanya mengganggu hari-hari ku, kamu juga mengganggu perasaan ku.
• • •

-SWEET ENEMY-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-SWEET ENEMY-

***

"Lo apa-apaan sih?!"

"Lepasin gue!"

"Devaro lepasin!"

Sekeras apapun Nikeisha berbicara, tetap tidak ada satu katapun yang dikeluarkan oleh makhluk menyebalkan di sampingnya. Sekarang Nikeisha merasa seperti anak kecil yang sedang ditarik-tarik oleh Ibunya.

Beharap langit memberikannya kekuatan super yang akan membantu Nikeisha untuk menendang Devaro hingga ke planet venus, tapi Nikeisha tahu dengan berkhayal saja masalah tidak akan selesai.

"Lo mau bawa gue kemana sih?!"

"Woi punya mulut gak sih lo? Jawab kek!"

Meskipun seluruh mata memandang dengan berbagai macam tatapan Nikeisha tidak perduli.

Devaro membawa Nikeisha memasuki ruangan berpintu putih, setelah berada
di dalam, bau obat-obatan langsung menyeruak memasuki indra penciuman mereka.

"Uks?" ucap Nikeisha keheranan. Untuk apa lelaki itu menarik-nariknya ke ruang kesahatan sekolah?

Devaro melepaskan cekalannya dari Nikeisha lalu ia duduk di atas brangkar uks, menatap lekat Nikeisha dengan wajah dinginnya itu. Nikeisha yang gugup langsung membuang mukanya, menatap ke arah jendela.

Tidak disangka Devaro menarik dagu Nikeisha dengan jari telunjuknya agar Nikeisha kembali menghadapnya.

"Lo buta?"

"Nggak."

Lelaki itu menunjuk pada sudut bibirnya, Nikeisha hanya menatap datar dengan keningnya yang berkerut tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya.

"Itu bibir," balas Nikeisha sekenanya. Devaro mengacak rambutnya frustasi melihat perempuan didepannya yang sangat tidak peka.

"Bibir gue luka gara-gara lo tadi," jelas Devaro.

"Terus?"

"Obatin luka gue sekarang,"

"Hah? Ogah banget!"

Nikeisha memutar tubuhnya lalu ia berjalan menuju pintu untuk segera pergi dari ruangan itu.

"Sekali lagi lo ngelangkah gue bakal laporin lo ke guru BK atas tindakan mencelakai seorang murid dengan sengaja."

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang