22. Dark Memories

132 15 5
                                    

HAPPY READING!

BAGIAN DUA PULUH DUA

• • •
Jangan menghilang tanpa bilang. Jangan diam tanpa alasan. Sudah cukup, memikirkan mu rasanya
begitu rumit.
• • •

SWEET ENEMY

SWEET ENEMY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lo nggak kenapa-kenapa?"

Nikeisha menghembuskan nafas panjangnya, ternyata apa yang ada di dalam kepalanya tidaklah nyata.

"Kan gue bilang tunggu kenapa lo malah pergi?"

"Gue gak denger," jawab Nikeisha jujur. Tidak ada lagi keinginan untuk memarahi Devaro karna cowok itu berhasil membuat Nikeisha ketakutan. Saat ini Nikeisha hanya merasa lega karna Devaro berada di dekatnya, hal itu membuat rasa takut Nikeisha menghilang.

"Lo mau ngapain lagi?" ujar Nikeisha sambil berjalan dengan santai begitu juga dengan Devaro yang berjalan di sebelahnya.

"Lo lupa? Lo harus bayar utang,"

"Dasar mata duit!"

"I dont care,"

Devaro merogoh sweaternya mengeluarkan sesuatu. Kemudian Devaro menyerahkan sekotak susu full cream kepada Nikeisha. Nikeisha yang terkejut hanya bisa mengerjapkan matanya.

"Ambil, buat ilangin rasa pedes."

Nikeisha menerima kotak susu itu, lalu ia beralih menatap Devaro yang berada di sampingnya. Nikeisha tidak pernah menyangka akan perlakuan cowok itu saat ini.

"Minum, bukan liatin gue" Devaro berucap membuat Nikeisha langsung mengalihkan pandangannya. Hal itu membuat pipi Nikeisha bersemu merah. Belum lagi jantung Nikeisha yang saat ini berdebar-debar tak karuan.

Meski langit malam dipenuhi oleh suara gemuruh petir, tapi bintang-bintang di langit tidak hilang, malah sekarang langit malam dipenuhi oleh bintang-bintang yang bertabur indah membuat orang lain menyesal karena tidak melihat pemandangan indah ini. Nikeisha sibuk meminum susu yang diberi oleh Devaro. Nikeisha tertegun begitu menyadari bahwa susu itu membuat rasa pedas di lidah dan perut Nikeisha benar-benar hilang tak membekas. Bagaimana Devaro tahu hal semacam itu?

"Udah gak pedes lagi?"

Pertanyaan dari Devaro hanya dibalas anggukan kecil dari Nikeisha yang masih tertegun dengan hal itu, sedangkan Devaro hanya terkekeh melihat ekspresi Nikeisha.

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang