05. Stalker laknat

269 38 3
                                    

HAPPY READING!

BAGIAN LIMA

• • •
Kadang apa yang kamu ucapkan sekarang tidak menjamin apa yang akan terjadi suatu hari nanti.
• • •

-SWEET ENEMY-

***

"Assalamualaikum... YUHU KEVIN IN HOME!" suara Kevin memenuhi seluruh ruangan utama rumahnya, lelaki itu langsung duduk di sofa dan melemparkan tas ranselnya sembarangan.

Sedangkan Kevan langsung pergi ke dapur untuk menyambar segelas air dingin dari kulkas, tidak sabar membasahi tenggorokannya yang sedari tadi sudah kering karena cuaca yang begitu panas di luar.

Di dapur Kevan melihat Renata sedang mencuci piring. Untuk dua minggu kebelakang ini Renata terpaksa menggantikan tugas pembantu rumah. Karena pembantu rumah tangganya sedang pulang kampung.

"Loh Kevan udah pulang?" tanya Renata.

"Udah Bun, emang Bunda gak denger suara alay Kevin?" balas Kevan sambil menuangkan air dingin ke dalam gelas kaca.

Renata terkekeh, "Nggak, Bunda gak denger tuh."

Belum lama Renata berbicara suara Kevin kembali terdengar hingga Renata paham mengapa Kevan menyebut suara Kevin alay.

"BUNDAAA!!"

Renata yang sedang mencuci piring pun spontan meletakkan piring pada wastafel, nyaris saja piring itu jatuh ke lantai. Begitupun dengan Kevan yang sedang menikmati air dingin yang baru saja masuk dari tenggorokannya harus terhenti hingga akhirnya lelaki itu terbatuk-batuk karena tersedak.

Tidak lama Kevin datang sambil berlari dan berdiri dibelakang Kevan, berusaha mencari perlindungan dari segala serangan yang akan menimpanya. Kevan yang tengah kesal itu hanya berdecak melihat kelakuan saudara kembarnya yang kekanak-kanakan itu.

"KEVIN JANGAN KABUR LO!" Teriakan Nikeisha menyebar ke seluruh sudut ruangan. Semuanya menutup kuping bersamaan. Kevin meringis ketika melihat sepupunya datang dengan tatapan tajamnya. Refleks Kevin memeluk Kevan dari belakang untuk menghindar dari seribu serangan yang akan diberikan oleh Nikeisha.

"Lepasin Njir! Jijik Vin" Kevan memberontak, namun Kevin malah semakin mengeratkan pelukannya, hingga membuat Kevan merasa sesak.

"Kevin! Ih lo rese banget sih main lempar tas lo aja jadi kena muka gue kan, sakit tau!!" keluh Nikeisha kesal dengan tingkah Kevin.

"Gak! Nanti gue diterkam sama singa ngamuk," ucap Kevin sukses membuat Nikeisha mendelik tajam. Renata menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak bungsunya yang kelewatan usilnya, kerjaannya hanya bikin orang emosi saja.

"Bilang apa lo tadi hah?" tanya Nikeisha sarkastik. Kevin malah menyembunyikan wajahnya dibalik punggung Kevan yang sedari tadi sudah merasa jengah dengan sikap saudara kembarnya.

"Awas deh Bang," Nikeisha menyuruh Kevan untuk tidak lagi menghalangi Kevin darinya. Kevan yang ditarik oleh Nikeisha hanya diam karena memang ia sudah tidak tahan lagi dengan Kevin yang terus mengunci tubuhnya, namun Kevin kembali menarik tubuh Kevan saat Nikeisha sedang menarik Kevan, hingga terjadi aksi tarik-menarik diantara mereka. Yang satu gak mau ngalah yang satu lagi keras kepala.

Kevan yang menjadi korban drama tarik menarik itu memilih untuk diam dan pasrah. Karena percuma jika ia meladeni keduanya nanti yang ada malah ia kena imbasnya.

"Kevin sini lo!"pekik Nikeisha tidak ada hentinya.

Kevin yang sudah tidak tahan dengan amukan Nikeisha yang membeludak itu memikirkan segala cara untuk kabur dari sepupunya. Seakan mengetahui keinginannya tiba-tiba saja sebuah ide muncul dari otak Kevin.

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang