10. Panti asuhan

202 38 1
                                    

HAPPY READING!✨

BAGIAN SEPULUH

• • •
Sejauh aku menyangkalnya, namun hati ini tidak bisa berhohong bahwa aku menganggumi kamu.
• • •

SWEET ENEMY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SWEET ENEMY

***

Nikeisha tersenyum puas melihat kue buatannya hampir selesai. Ini adalah kue terakhir yang akan Nikeisha buat, selama kurang lebih 3 jam gadis itu berhasil menyelesaikan 3 loyang kue. Dimulai dari Chesee cake, bolu kukus, dan bolu cokelat. Hanya tinggal menunggu beberapa menit lagi kue buatannya siap jadi.

Dentingan suara oven berbunyi, menandakan bahwa kue sudah matang. Nikeisha memakai sarung tangan sebelum membuka oven. Kemudian Nikeisha mengeluarkan loyang panas yang berisi kue bolu cokelat buatannya dan aroma wangi kue tersebut langsung menyeruak
seisi dapur.

Senyum Nikeisha semakin mengembang saat melihat kuenya jadi dengan bentuk yang sempurna. Sejak umur 7 tahun Nikeisha senang membuat kue, dulu Nikeisha suka membantu omanya membuat kue untuk dijual di toko kue milik omanya.

Ah, sekarang Nikeisha jadi rindu dengan omahnya itu. Bagaimana kabar omahnya sekarang? Sudah lama sekali Nikeisha tidak berkunjung ke rumah omanya dan Nikeisha sangat rindu dengan toko kue milik omanya itu.

Setelah membiarkan kue bolu itu dingin, Nikeisha meletakkan kue bolu dalam kemasan yang sudah ia siapkan. Kemudian Nikeisha menghias kue bolu itu dengan cream dan tak lupa buah cherry yang diletakan diatas kue itu agar mempercantik penampilan kue bolu buatannya.

Nikeisha melepas celemek yang menempel di tubuhnya. Saat kue bolu itu sudah siap, seseorang dengan sengaja mecolek hiasan dari cream yang sudah susah payah Nikeisha buat.

"Hmm.. Enak!"

Suara itu tidak asing lagi di telinga Nikeisha. Dan benar saja ketika Nikeisha menoleh kebelakang ada Kevin yang berdiri dengan cengirannya.

"KEVIN!" pekik Nikeisha kesal, sedangkan yang Kevin malah memasang wajah tak berdosanya.

"Apa Ca?"

"Jangan rusak kue gue!"

Kevin berdecak sebal, "Kan gue mau nyobain Ca, takut kue lo ada racunnya kurang baik apa gue."

"Jangan sembarangan ya kalau ngomong!" ucap Nikeisha dengan tatapan tajamnya. Nikeisha tidak paham lagi dengan Kevin yang suka berbicara seenak jidatnya.

Nikeisha kembali memberi cream pada kue itu dengan sangat hati-hati. Setelah benar-benar selesai, Nikeisha langsung menutup kemasan kue bolunya dan memasukannya ke dalam paperbag berukuran besar.

"Ca, buatin gue kue dong!" rengek Kevin seraya mengedip-kedipkan matanya.

"Ogah! Bikin aja sendiri!" Nikeisha menjulurkan lidahnya dan berlalu untuk menuju garasi rumah.

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang