Mengulang kesalahan yang sama

136 3 0
                                    

Kamis, 11 April 2019  

Waktu menunjukkan pukul jam 3 siang, dan kelas Nathaniel berikutnya adalah jam 7 malam. Bexto memiliki janji diluar kampus sehingga setelah kelas selesai tadi ia langsung pergi dan berkata akan kembali jam 6 sore nanti. Kelima teman lainnya sedang sibuk, membuat Nathaniel bingung dan akhirnya ia pergi ke Rooftaria untuk minum kopi dan merokok, karena hanya di Rooftaria dan halaman belakang dekat danau, tempat yang diperbolehkan merokok. Namun Nathaniel terlalu malas untuk ke halaman belakang, jam segini masih panas.

Nathaniel telah menghabiskan 10 menit dari waktunya hanya menghembuskan rokoknya sambil bermain game di Handphonenya dengan serius, sampai tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya.

"Tumben sendirian?" Kata suara itu, suara wanita yang terdengar familiar namun Nathaniel tidak ingat siapa. Ia pun mengangkat kepalanya dari handphone yang ia perhatikan dari tadi dan mendongak untuk dapat melihat siapakah gerangan yang menyapa dirinya.

Seorang wanita cantik berambut hitam panjang dan berbaju biru ketat dengan belahan dada rendah. Ah Renata rupanya, teman tidurnya.

Nathaniel tersenyum manis dan menyapanya, "Hei, Ren."

Renata tersenyum lebar dan langsung menempatkan dirinya di pangkuan Nathaniel, mengaitkan kedua lengannya di bahu pria itu dan mengecupipi sebelah kanan Nathaniel. "Sedang apa disini? Kok sendirian? Temanmu yang lain mana?"

Nathaniel menaruh handphonenya di meja dan memegang pinggang Renata untuk menahan wanita itu agar tidak terjatuh, "Iya mereka semua sedang ada urusan sepertinya, jadi aku sendirian sembari nunggu kelas berikutnya nanti malam."

Renata memainkan rambut Nathaniel dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya masih dikaitkan di bahu pria itu.

"Kau terlihat makin tampan saja, mengapa kau tidak pernah menghubungiku, Nathan?" Tanya Renata dengan memasang muka kecewa.

Nathaniel terlihat bingung, "Untuk apa?"

Renata mengalihkan pandangannya kedepan, tidak lagi melihat Nathaniel dimata. "Aku kan rindu padamu."

Nathaniel menyentuh dagu Renata dan membimbing wajah wanita itu untuk menatapnya kembali, "Kau rindu padaku, uangku atau tubuhku?" tanya pria itu dengan senyum menyeringai di akhir kalimatnya.

Renata pun tersenyum nakal dan mendekatkan wajahnya ke wajah Nathaniel sambil meraba dada pria itu pelan, "Bagaimana kalau ku bilang tiga-tiganya?"

Nathaniel hanya tersenyum melihat Renata yang wajahnya semakin dekat dengan dirinya, waniita itu pun bertanya lagi, "Kau kelas jam berapa?"

"Jam 7 malam." Jawab Nathaniel sembari menyibakkan pelan rambut Renata yang menutupi wajah wanita itu.

"Aku punya waktu sampai jam 7 malam, kau mau?" Renata menawarkan diri.

Nathaniel kembali menyeringai, "Dasar wanita murahan."

Bukannya merasa tersindir, Renata malah mendekatkan bibirnya ke telinga pria itu seraya berbisik, "Aku murah hanya untukmu, dan aku tahu kau tidak akan menolakku."

Pria itu terkekeh, "Tentu saja aku tidak akan menolak tawaran itu."

Jawaban pria itu membuat Renata tersenyum lebar dan akhirnya berdiri dari pangkuan pria itu dan berkata, "Yasudah kalau begitu, tunggu apalagi. Ayo ke apartmentku."

Nathaniel pun ikut berdiri masih sambil menghisap rokoknya yang sudah setengah. Renata melihat rokok Nathaniel yang masih setengah, memiliki keinginan untuk menghisapnya. "Bolehkah aku menghisap sedikit rokokmu?" Tanya wanita itu.

Pria itu menyodorkan kotak rokoknya, "Ambil saja yang baru."

Renata mendorong kembali kotak rokok pria itu dan menggeleng, "Tidak mau. Aku mau rokok yang sedang kau pegang itu."

CheckmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang