chapter 14

0 0 0
                                    

     Setelah kejadian kemarin shila  benar benar tidak terlihat bahkan sahabatnya pun tidak tahu menahu keadaan dan keberadaannya.

15.45 WIB

        Waktu sudah menunjukkan waktu untuk berakhirnya pelajaran pada hari ini, Bahkan sampai saat ini shila tidak ada kabar sama sekali, ponselnya pun tidak aktif sehingga sahabatnya mencemaskan nya.

"Belum aktif juga?" tanya cika
"Belum, kemana si ni anak!" jawab thalia sambil menelfon Shila

"Mau kerumah nya Shila?" tanya karin
"Yauda yu" ajak gina

"Tapi tugas belum kelar" ujar cika

"Iya juga sih" ucap karin
"Yaudah gue aja nanti yang kerumahnya Shila  , sekalian pulang" lanjutnya

"Oke" jawab mereka bertiga

                                    ******
Karin kini sedang berada di depan rumah shila, namun nihil ia tidak mendapat jawaban apapun dari dalam rumah itu

"Assalamu'alaikum Shilaaa" ucap karin berulang kali

"Orangnya lagi pada ga ada neng" jawab tetangga Shila

"Oh gitu bu, mereka kemana ya bu?" tanya karin

"Semalam mereka kerumah sakit neng"

"Siapa yang sakit bu?"

"Neng Shila kayaknya neng, semalam ribut-ribut di rumah, trus orang tuanya bawa neg Shila ke rumah sakit" jelas tetangga Shila

"Rumah sakit mana ya bu?"

"Rs citra medicare neng"

"Oh yauda bu terima kasih ya bu, saya mau hubungi teman teman saya dulu bu, maaf ya bu ngerepotin"

"Sama sama neng" Ucap nya sambil tersenyum ramah

"saya pamit dulu bu, Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam"

Di perjalanan pulang karin tak henti henti nya menangis sambil menelfon teman-temannya

                                    *********
Karin,gina,cika dan thalia sudah sampai di lobby  rs. Citra medicare untuk menjenguk Shila

"Maaf sus, ruangan Shila Camilia Putri dimana ya sus?" tanya thalia

"Sebentar ya dek, saya cek dulu"

"Oh Kamar nya Shila ada di kamar anggrek lantai 3" ujar suster tersebut

"Terima kasih ya sus" ujar mereka serempak

Kini mereka ada di depan ruangan Shila, tapi mereka tak kunjung membuka knop pintu tersebut.

"Lo aja deh" ucap cika
"Gak berani gue kalo ada bokapnya" ujar karin

Memang mereka berempat sudah tau sifat ayah Shila yang sangat keras, terlebih kepada Shila anaknya yang membuat bulu kuduk mereka berdiri ketika Shila menceritakan tentang dirinya dahulu.

Cekleeekk

"Lama lo semua" sinis Gina yang terlebih dahulu masuk kedalam ruangan Shila

"Assalamualaikum" ucap mereka serempak sambil tersenyum ke arah mamahnya Shila.

Mereka menyalami mamahnya Shila, dan melihat Shila masih terbaring lemah di tempat tidur.

"Gimana keadaan Shila tan?" tanya karin memulai pembicaraan

"Udah mendingan, Alhamdulillah" Jawab mamah Shinta, ibunda Shila

"Shila kenapa bisa sampai di rawat tan?" tanya thalia

"Shila kecapekan mungkin lia, jadi kayak gini deh" lirih Shinta sambil menatap putri nya yang terbaring lemah

"Oh iya kalian tolongin tante jagain Shila ya, tante mau ke kantin dulu sebentar" ucap Shila

"Shila nya mungkin masih tidur, tante titip dulu sebentar ya" lanjutnya

"Iya tante, pasti kita jagain ko!" ucap Cika

Shinta keluar dari ruangan itu, Karin menatap kasian kepada sahabat nya satu ini, mengapa ia selalu tampil ceria saat bersama dengan mereka? Kenapa Shila bisa sekuat ini?

"Shila, hey" panggil cika sambil mengelus pipi Shila lembut

"Maafin kita ya, gak peka sama lo" lirih nya

"Kamarin Shila masih baik-baik aja kan?" tanya Thalia

"Iya, kan kemarin pulang bareng lo kan rin?" tanya Gina

"Gue kemarin gak bareng Shila pulangnya, Gue kan jalan sama Dony" ucap Karin sambil menampilkan deretan gigi nya

"Si bego, trus si Shila naik Angkot?" tanya Cika kesal

"Gue gatau Cika" ujar Karin

"Udah tau temen lagi sakit, malah mentingin  pacar!" sinis Cika

"Udah-udah ini rumah sakit, Kalian jangan berisik!" ujar Gina

Tangan Gina yang sedari tadi menggenggam tangan Shila merasa ada pergerakan dari tangan sahabatbya tersebut langsung menoleh ke arah Shila

"Shila? Shila? Ini kita shil, kita jenguk lo di sini" ucap Gina yang membuat yang lainnya menatap Shila penuh harap

"Hey, maaf ya keberisikan beb" ucap Cika

Shila hanya tersenyum kecil ke arah sahabatnya itu dengan bibir yang sangat pucat

"Lo pasti kemarin lupa makan ya? kemarin pulang naik apa? Maaf ya gara-gara gue jalan sama Dony, lo jadi kayak gini" sesal Karin

"Hehe iya gapapa ko rin, bukan salah lo juga, emang udah waktunya gue sakit" ucap Shila

"Apaansi lo ngomongnya, lo harus sehat gaboleh sakit nanti gue traktir bakso kesukaan lo deh" ucap Gina antusias

"Janji ya Gin? Ntar pas gue sekolah ucapan lo beda lagi" ucap Shila menyindir Gina

"Kan lo tau sendiri dompet gue tipis Shil" ujar Gina sambil menunjukan dompet nya kepada sahabatnya yang hanya ada uang warna hijau satu dan ungu satu lembar

HAHAHAAHHAHAHAHAH

Sontak, hal ini membuat mereka tertawa lepas karena kelakuan Gina ini

"Yaudah sih gausah curhat gitu sayangku" ucap Thalia mengelus pundak Gina

"Nanti gue keluar dari sini gue traktir deh!" ujar Shila

"Asiaapppp di traktir Shila" ucap Cika

"Gue ga betah banget di sini ih" ucap Shila

"Lagian si lo segalaan sakit" ujar Karin

"Emang gue mau sakit? Cuma tipes doang pake di rawat elah" keluh Shila

"Tuhkan Shila! Lo tipes? Lo jangan kecapekan makanya kenapa si! Bandel banget, suka lupa makan!" omel Cika

"Lo udah kaya nyokap gue aja deh" ucap Shila terkekeh

"Btw kemarin lo balik ama siapa? Angkot nya dapet gak?" tanya Thalia

"Gak naik angkot, gue bareng Fachri"

"Fachri ?!"

SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang