Aku masih ingat hari itu, bertahun-tahun yang lalu, ya, semua berjalan begitu cepat. Meninggalkan kenangan itu begitu saja.
Hari itu aku melihat seorang gadis duduk sendiri pada sebuah kursi di sebuah taman dekat gedung sekolah. Tampaknya dia sedang menunggu seseorang.
Ternyata dugaanku benar, seorang laki-laki berumur sekitar 17 tahun menghampirinya. Berbicara sebentar, lalu keduanya beranjak pergi, bersama.
Aku bertanya dalam benakku siapa nama gadis itu? Siapa nama anak laki-laki itu? Dan apa hubungan mereka berdua? Dan pada hari-hari selanjutnya, semua Pertanyaanku terjawab.
Hari itu, entah hari apa namanya, pukul 8 pagi, aku menyusuri lapangan dengan rumput yang menghijau di tengah kawasan sekolahku. Ada beberapa anak berkumpul disana dengan 2 orang guru. Rupanya mereka di hukum.
Awalnya aku tidak ingin memperdulikan mereka, tapi, lagi-lagi gadis itu menyita perhatianku. Aku berhenti, berdiri di balik pohon yang tumbuh di tepi lapangan itu. Memperhatikannya.
"Siapa namamu, nak?" seorang guru membuka suara, nampaknya bertanya kepada gadis itu.
"Tari." Jawabnya singkat dengan peluh yang menetes di dahinya.
"Apa alasanmu melakukan semua ini? Apa kau tahu bahwa hal itu tidak di benarkan?"
"Karena semua ini tidak benar dan melanggar norma, seharusnya anda tahu itu." Jawabnya dengan tegas. Sial! Aku semakin kagum kepadanya.
Semua yang ada disitu dibuat tersentak oleh kalimatnya, bahkan 2 orang guru yang ada disitu dapat dibuatnya diam seribu bahasa.
"Tapi cara yang kau lakukan itu salah!" sahut salah seorang guru.
"Ya, maafkan kesalahan saya. Tapi anda tidak berhak serta merta menyalahkan saya. Karena setiap orang memiliki pandangan dan cara penyampaian yang berbeda." Lagi-lagi dia membuat 2 orang guru merasa kelu.
"Ari!" seseorang memanggilku.
Aku segera menghampirinya, sial aku tidak tahu pokok permasalahannya.
"Tari, namanya Tari." aku tersenyum simpul.
"Pertanyaanku tinggal 2."
Sore pun datang menjemput waktu, lagi-lagi ku dapati dia menunggu seorang diri disebuah bangku pada taman. Dan tak lama laki-laki itu datang, berbicara sebentar, kemudian pulang bersama.
Siapa laki-laki itu? Apa hubungan mereka?
Hingga bsberapa hari selanjutnya aku mengetahui nama laki-laki itu.
"Aku pernah memperhatikanmu dari jauh. Dan itu membuatku candu."
~Tarisa Salsabilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
Fantasy"Ya, aku mengalami epiphany, dimana aku menyadari sesuatu teramat penting bagiku, sayangnya aku terlambat."