INDIGO - JJK

2 - Dead Leaves

***

Why can I still not give up on you?
I hold onto the withered memories
Is it greed?
The lost seasons I try to restore,
I try to restore them

♬️ Dead Leaves♬️

September 01 — First Autumn.

Nara mengeringkan rambutnya dengan Hair Dryer, dia terduduk di depan meja rias. Menatap pantulan dirinya di kaca, sesekali tersenyum ringan.

Mendengarkan musik kesukaannya memang membawa suasana hatinya menjadi lebih baik.

Sebenarnya itu lagu kesukaan Jimin dan Nara, setahun yang lalu.

I want you to be your light, baby
You should be your light ♬️

Gadis dengan piyama itu pun menepuk pelan pipinya yang sudah ia gunakan krim wajah.

Tangannya meraih lip balm, membuka dan memutarnya. Lalu mengoleskan pada bibirnya yang tidak kering.

Deoneun apeuji anhge
Nega useul su issge
I want you to be your night, baby
You could be your night♬️

Kini tangannya meraih ponsel untuk membalas sebuah pesan dari Hyomin, teman sebangkunya.

Semangatnya melonjak kala mengetahui besok Hyomin masuk sekolah.

Nara segera meletakan ponselnya yang masih memutar musik, kini dirinya menatap pantulan di kaca dengan sendu.

Memegang kalung di lehernya, yang terdapat cincin milik Jimin di sana.

"Aku merindukanmu, Jim."

I bami neoege soljighal su issge♬️
[Aku akan jujur padamu, malam ini.]

Tepat saat itu, lagu berhenti.

Sebuah panggilan masuk tertera di ponsel Nara, gadis itu bergeming menatap nomor tak di kenal menghubunginya.

Sesaat akan meraih ponselnya, Nara di kejutkan oleh bayangan di kaca. Segera dirinya berbalik, namun tak menemukan apapun.

Jantungnya bergemuruh, tiba-tiba saja dirinya merinding tak karuan.

"Hallo?" Ucap Nara menjawab panggilan tadi.

"...."

"Ini siapa?"

"...."

Nara menarik napasnya sejenak, meneguk salivanya. "J-jimin?"

Brakk!!

Nara menoleh cepat pada jendela kamarnya yang terbuka, segera berlari untuk menutupnya.

Air matanya hampir menetes saat itu juga. Tak henti dirinya memikirkan Jimin meski tak mungkin bisa bertemu dengan pria itu.