1 - Where did u come from?

1.1K 94 4
                                    


***

Where did you come from?
Will you tell me your name?
I’m so curious
I’m really so curious.

♬️ Where did u come from?♬️

 

August 31, 2020 — Last Summer.

Hari ini Hyomin tidak masuk sekolah, itu adalah salah satu alasan aku pergi dari kantin.

Terlalu ramai, dan menyesakkan. Semua murid berburu makanan untuk mengisi perut mereka yang melompong.

Aku membawa kotak bekalku menuju atap sekolah, biasanya di sana Hyomin dan aku bersantai. Menghidari kebisingan tukang gosip di kantin.

Aku kira tidak ada yang berminat untuk menghabiskan waktu istirahat di atap sekolah. Tapi satu orang itu menarik perhatianku.

Seorang siswa berambut coklat dengan seragam sekolah yang berbeda, dia menaiki tangga, aku segera menyusulnya yang sudah hilang di belokkan.

"Huh? Kemana dia?" Pandanganku mengedar ke penjuru arah, namun hanya semilir angin yang menyapa.

"Aku kira dia manusia." Kataku, segera duduk dan membuka kotak bekalku.

"Tolong jangan ganggu aku dulu, karena aku sangat kelaparan kali ini." Teriakku pada setiap mata yang memandang ke arahku.

Hantu tidak mungkin kelaparan, mereka tidak merasa kenyang dan lapar. Tapi mereka hanya menganggu seseorang, bukan untuk makanan. Karena mereka tidak bisa memakannya.

Satu hantu dengan seragam berlumur darah melayang di hadapanku.

Tadinya aku ingin mengabaikannya, namun hantu itu kembali mengusik fokusku dengan mata membelalak seram.

"Ah, dari sekian banyak hantu di dunia ini kenapa aku tidak pernah bertemu Jimin." Mulutku kembali mengunyah Sandwich seraya bergumam dan mengedarkan pandangan.

Ada hantu di sudut Rootop, terduduk di kursi tua. Wajahnya tampak mengerikan, mulutnya sedikit sobek. Yang satu itu pria.

Dan yang terus melayang di hadapanku ini wanita berambut panjang.

"Aku tidak tertarik dengan kisahmu, aku tidak peduli bagaimana kau mati. Jadi tolong menyingkirlah! " Namun hantu itu hanya terus menatapku.

Beruntungnya mereka tidak bicara, jadi kupingku tidak terganggu dengan suara seram mereka.

Sejauh ini sih, tidak ada hantu yang bisa mengobrol denganku.

Hantu hanya bisa menatap, berbisik dengan suara seram yang tidak jelas.

"Kenapa aku harus melihat kalian sih. Hidup normal saja sudah merepotkan, apa lagi menjadi Indigo. Sialan!" Kelewat kesal, aku putuskan pergi dari sana.

Meski kemana pun aku pergi, aku pasti akan bertemu hantu lainnya.

Sialan sekali hidupku.

Beberapa menit lagi jam pelajaran berakhir, namun fokusku teralihkan pada satu sosok di lapangan.

Dia memakai seragam yang rapih, tidak ada darah di bajunya. Tatapannya tampak tak peduli pada sekitar.

Pria berambut coklat itu berjalan ke arah atap sekolah tadi siang.

Dan ternyata dia manusia, Syukurlah.

Sepertinya dia membolos pelajaran, karena kali ini dia bersandar di bawah pohon dengan headset yang menyumpal indera pendengarannya.

"Apa tidak ada guru yang menegurnya?" Gumamku.

"Kau bicara pada hantu lagi?" Tanya Hoseok yang berbalik dari kursinya, menatapku aneh.

Bukan hanya dia, tapi semua orang di sekolah ini menatapku aneh. Menjadi Indigo memang merepotkan.

"Ya, ada hantu di kolong mejamu." Ucapku bohong, dapat kulihat ekspresi takut Hoseok yang begitu kentara.

Membuatku ingin terbahak.

Hoseok menatapku tanpa bicara, namun aku bisa mendengarnya dari tatapan matanya.

'Bae Nara gila, Bae Nara sialan.'

"Sudah ku bilang jangan beritahu aku jika ada hantu!" Bisiknya tampak kesal.

Aku hanya mendengus kasar, dan kembali beralih menatap ke arah lapangan.

Pandanganku mengedar, namun tidak menemukan pria tadi.

Pria berambut coklat itu menghilang.

"Siapa dia?"

Tepat saat pikiranku berkelana jauh, bel berdering sangat nyaring di penjuru sekolah.

Aku segera bergegas meninggalkan ruang kelas.

Tepat di lorong pertama menuju keluar sekolah, pria berambut coklat tadi berjalan santai menuju gerbang.

"Gila, dia memakai seragam sekolah lain dan dengan beraninya lewat gerbang depan?"

Aku menggeleng tak percaya seraya berlari kecil, bergegas menuju halte Bus.

Aku memilih duduk di kursi paling belakang, berhubung bus agak sepi. Di sini menjadi sangat nyaman.

Mataku mengedar ke luar kaca, ada satu hantu lagi yang berdiri di bawah pohon dengan pakaian serba putih dengan tetesan darah.

Aku tidak menyangka sekolahku penuh dengan mahluk menyeramkan itu.

Mataku tak beralih dari kaca, karena tidak ada apapun lagi yang menarik jadi aku hanya duduk menatap lurus pada sopir.

Aku tidak tahu kapan dan bagaimana dia bisa tiba-tiba ada di sampingku, tapi pria itu benar-benar sudah duduk di kursi ujung di sebelahku.

Pria berambut coklat itu, yang memiliki tatapan dingin dan tak terbaca.

Aku jadi penasaran dengannya, dia berasal dari sekolah mana? Karena baru kali ini aku melihatnya.

Mungkin dia sedikit terusik karena aku yang terus menatap kearahnya, dia menoleh padaku.

Saat itu mata kami bertemu, pria itu bermata indah tanpa seulas senyuman dan pandangan yang kosong.

Aku tidak berniat tersenyum pada orang asing, jadi aku hanya menatap ke arah lain. Melihat pada sebuah pin nama di dada bagian kirinya.

'전정국'

Pria berambut coklat itu, bernama Jeon Jungkook.

***
To Be Continued.

A/n: next bakal banyak hint. Tinggalkan jejak ya, Jangan seperti hantu Jiminㅋㅋㅋ

Don't Forget RnR! 🐾

·듀위·
©Imdewiraa

INDIGO - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang