3 - Memories

738 79 2
                                    

***

It's okay come on when I say
One two three, forget it!
Erase all sad memories
Hold my hand and smile.

♬️ 2! 3!♬️


Nara menatap punggung seseorang di Rooftop, matanya menelisik penampilan sosok itu.

Berharap dia manusia.

Beberapa detik sebelum mulutnya terbuka, orang itu sudah menoleh.

"Jungkook?" Panggil Nara dengan hembusan napas lega, lantas berjalan mendekat.

"Bagimana caranya kamu ke Rooftop ini?" Tanya Nara seraya duduk di sampingnya.

Pria itu sedikit terkesiap dan memperbaiki duduknya, sedikit memberi jarak. "Aku lewat tangga."

Nara terbahak sambil menatap wajah lucu dan inosen di depannya. "Kamu bercanda? Tentu saja lewat tangga! Maksudku, bagaimana bisa kamu masuk ke area sekolahku."

Jungkook memegang belakang lehernya, malu. "Ah, aku lewat tembok belakang."

Nara mengangguk, masih sedikit tertawa. "Banyak juga yang memanjat tembok itu."

Jungkook menatapnya lamat, ekspresinya berubah dengan sedikit lengkungan di bibirnya.

"Oh! Kamu bisa tersenyum?" Kaget Nara.

Jungkook segera memalingkan pandangan, membuat gadis di sebelahnya makin terkekeh.

"Aku membawa bekal, kamu mau tidak?" Tawar Nara membuka dua kotak bekal.

Jungkook menatap Kimbap, isi bekal yang Nara tawarkan. "Kamu makan sebanyak itu?"

"Ah tidak, yang satu milik Hyomin. Dia sedang ke toilet."

Selagi memakan , Nara kembali menyodorkan itu ke depan mulut Jungkook yang terkatup rapat.

"Tidak, terimakasih. Aku baru saja makan." Tolaknya halus.

Tiba-tiba saja Jungkook berdiri, membuat gadis yang asik mengunyah itu mendongak. "Aku akan kembali ke kelas."

Belum sempat Nara menjawab Jungkook lebih dulu melangkah pergi dengan cepat. "Ck, padahal banyak hal yang ingin aku tanyakan."

Nara menatap nanar pada kotak bekalnya. "Seragam yang dia kenakan, sama seperti punya Jimin."

"Mereka satu sekolah rupanya." Gumamnya lagi, kembali mengunyah.

Beberapa menit kemudian Hyomin datang. "Kenapa melamun?"

Nara menunjuk belakang punggung Hyomin yang masih berdiri. "Kamu membawa hantu dari toilet?"

Hyomin lantas terlonjak dan mendekat pada Nara. "Serius?! Usir dia tolong. Aku takut."

"Dia mau pergi kalau kamu memberi salad buah milikmu."

Hyomin terdiam sesaat dengan mata membulat, lalu beralih menatap sahabatnya. "Ya! Kamu bohong!"

Nara tertawa keras menanggapi itu. "Apa bedanya kamu sama Hoseok?"

"Tentu saja, semua orang takut pada hantu!" Hyomin terduduk, lantas mendengus sebal mendelik Nara.

"Benar, terkadang hantu itu membuat aku ingin ikut mati saja. Seram sekali, terutama saat berlumur darah dan organ tubuhnya tidak lengkap."

INDIGO - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang