***
“Tuhan, Siangmu masih sama. Cerah dengan matahari yang tak bernama. Tuhan, malam mu selalu indah. Walau mendung itu masih membelenggu bintangmu. Angin menunjukkan padaku, rasa tentang sebuah kerinduan yang tak bermakna. Saat hati terpaut janji, aku hanya merasa kadang emosi tak ingin menyudahi. Dekapanmu memberikanku kehangatan, di antara derasnya hujan yang tak berhenti. Seperti sebuah melodi pada harmoni, tapi nyatanya aku tak bisa bernyanyi..”
***
Siapa yang tidak mengenal Jeju. Sebuah pulau indah di Korea Selatan yang menawarkan pemandangan-pemandangan menakjubkan yang mengelilinginya. Panorama keindahan tiada habisnya yang bisa kita temui disana. Jika Amerika punya Hawai, maka Korea punya Jeju. Salah satu tujuan utama para pelancong dunia untuk membuktikan kabar keindahan pulau ini. Walau kenyataanya tetap Halyu Star-lah yang menjadi magnet paling kuat jika kita memasukkan Korea Selatan dalam list tour perjalanan keliling dunia kita.
Hyeopjae Beach, salah satu dari beberapa tujuan wisata yang bisa kita temui di Jeju Island. Pantai pasir putih yang membentang sepanjang 800 km dari garis pantainya. Pantai dengan air biru yang indah. Ombak yang berayun disana cocok bagi kalian pencinta olahraga air untuk menaklukan ombak-ombak itu dengan papan seluncur. Dan di sepanjang bibir pantai. Kita dapat menikmati indahnya berjemur dan mendapat panas matahari yang langsung menerpa tubuh kita.
Nyiur yang melambai di terpa angin kencang khas pantai terasa semilir menyentuh kulit. Naemi memandang lepas sebuah pemandangan yang luar biasa indah dari balkon Hotel yang baru saja di resmikan suaminya. Bibirnya terus melengkung sepanjang matanya menyisir keindahan ciptakan Tuhan di depan sana. Begitu indah, tenang dan terasa bebas.
Kyuhyun masuk kedalam kamar hotel yang telah di isi istrinya. Baru saja ia berhasil meloloskan diri setelah pemotongan pita sejam yang lalu. Ini masih siang, dan agenda tadi adalah peresmian Lotte Hotel secara simbolis. Sementara malam nanti adalah perayaan sesungguhnya dari hotel megah ini. Setelah menyampaikan beberapa kata pidatonya, Kyuhyun bergegas meninggalkan pertemuan itu dan membiarkan ayahnya yang mengambil alih semua ocehan-ocehan membosankan para pialang saham yang mereka undang. Kyuhyun telah hafal di luar kepala bagaimana pembicaraan tu akan bermuara. Semuanya adalah tentang bisnis. Dan ia benar-benar bosan mendengar itu.
Kyuhyun langsung menuju kamar utama. Ranjang itu masih sangat rapi. Hanya ponsel putih dan sebuah tas tangan yang berada di atas sana. Ia mengedarkan pandangannya, mencari siluet tubuh dari pemilik barang-barang itu. Angin yang berhembus kencang membuatnya menoleh pada balkon yang terbuka. Membuat tirai-tirai tipis itu menari indah tertiup angin. Kyuhyun melipat tangannya di atas dada sambil berjalan pelan menuju pusat angin, karena wanitanya berada disana. Naemi menggosokkan lengannya secara bergantian, angin yang bertiup kencang membuatnya harus berkali-kali memeluk tubuhnya sendiri. Padahal ia bisa saja mengambil selimut atau baju hangat yang setidaknya bisa sedikit melindungi tubuhnya dari terpaan angin-angin itu. Namun ia tidak melakukannya. Ia lebih memilih seperti ini, merasakan dingin angin itu menyentuh kulitnya. Membuatnya menggigil dan menjadi segar di saat yang bersamaan.
“Kenapa kau selalu suka memeluk dirimu sendiri?” ucapan dan lilitan tangan Kyuhyun di pinggang Naemi detik itu juga membuatnya tersadar. Ia menolehkan wajahnya kebelakang, dagu Kyuhyun telah berada di pundaknya. Ia sedikit bernafas lega. Karena Kyuhyun yang memeluknya. Mata Kyuhyun terpejam. Mencoba melatih indra penciumannya, mencari aroma tubuh Naemi yang serasa di terbangkan angin. Ia hanya perlu menangkap aroma menenangkan itu. Wangi lembut yang nyatanya selalu bisa membuat ia nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
POISON IN LOVE
FanfictionBagi Kyuhyun, Naemi adalah kebetulan berengsek yang kemudian menjadi takdirnya. Baiklah, saat semua memaksanya menikah. Kyuhyun akan menikahinya. Tapi jangan salahkan dirinya, bila derita yang kan menjadi makanan wanita itu. Karena sejujurnya, Kyuh...