Poison In Love Part 15

13.5K 708 16
                                    

Cinta slalu Setia pada Hati, tak peduli betapa hebat logika memungkiri. Tapi akan nada saat dimana kita harus tahu kapan logika itu berperan untuk melindungi hati dari luka. Ketika derai air mata menutupi indah senyuman, maka saat itu kau harus sadar ada sebilah hati yang sedang merintih. Menangis tanpa berniat untuk membagi derita. Dan disaat itulah kau harus tahu, aku terlambat untuk mengakhiri.

***

ASKLEPIOS KLINIK BAMBEK. HAMBURG. JERMAN.

10.00. A.M

 

Mari kita berjalan-jalan menyusuri salah satu kota metropolitan di Jerman. Hamburg menjadi salah satu kota dari banyak kota indah di negara pemenang Piala Dunia 2014 lalu yang di adakan di Brazil. Setelah berhasil mengalahkan Tim Tango Argentina, Jerman sukses menghilangkan dahaganya akan sebuah trofi kemenangan yang selama bertahun-tahun tak lagi pernah mereka persembahkan pada negara tercinta. Dan sekarang setelah Der Panser Jerman sukses menggondol piala yang di perebutkan  oleh 32 negara di dalam babak penyisihan grup, kini banyak orang berbondong-bondong ingin menyinggahi negaranya tim sepak bola terkuat di dunia versi FIFA. Setelah beberapa tahun belakangan ini posisi puncak FIFA selalu di tempati oleh Tim Matador Spanyol.

Begitu pula yang di lakukan kedua warga negara Korea Selatan itu saat ini. Walau mereka memiliki tujuan yang berbeda dengan para pelancong lainnya, namun mereka menetapkan Jerman sebagai negara yang mereka tuju. Kaki-kaki keduanya melangkah masuk menuju pelataran Asklepios Klinik Bambek. Sebuah Rumah Sakit Swasta terbesar di daratan Eropa. Berlokasi di Jerman lebih tepatnya di Kota Hamburg. Memiliki lebih dari 100 fasilitas medis membuat Rumah Sakit ini selalu menjadi tujuan bagi mereka yang menginginkan kesehatannya kembali pasca penyakit-penyakit yang tak di inginkan menyerag tubuh. Selain itu, di Rumah Sakit ini juga memiliki teknologi medis yang belum di miliki Rumah sakit manapun di dunia.

Dan karena alasan itulah mereka kemari. Padahal jika hanya menginginkan seorang bayi tabung saja, mereka bisa melakukannya di Korea. Atau di negara Asia mana saja pun bisa mereka lakukan. Namun Yong Hwa memiliki pemikiran berbeda tentang hal itu. Ia percaya di Rumah Sakit mahal ini semua yang ia inginkan untuk membuat Naemi tersenyum bisa di wujudkan. Ini bukan hanya tentang uang, tentang kemewahan, atau semua hal yang berbau materi. Bukan. Bukan itu yang ingin Yong Hwa berikan pada Naemi. Bukan hal itu yang ingin ia perlihatkan pada wanita bersuami itu. Bukan. Bukan seperti itu. Karena Yong Hwa yakin jika hanya materi Naemi pasti akan mendapatkan hal itu dengan mudahnya dari Kyuhyun. Jadi bukan alasan itulah yang membuatnya memutuskan Jerman sebagai tempat untuk melakukan pembuahan in verto. Yong Hwa punya alasan lain yang menjadikan Rumah Sakit ini menjadi satu-satunya tujuannya. Tak peduli seberapa banyak Won yang akan ia tukarkan dengan Euro yang terpenting baginya Rumah Sakit ini mampu untuk membuat sebuah kebahagian mutlak setelah ini.

“Oppa... Apa kita tidak harus mendaftar dulu?” Naemi menghentikan langkahnya saat Yong Hwa terus membimbingnya untuk melangkah semakin jauh lagi menyusuri Rumah Sakit besar itu.

“Tidak perlu Naemi. Bahkan saat ini mereka telah menunggu kita.” Yong Hwa tersenyum. Mengamit lagi tangan Naemi yang sempat terlepas dari genggamannya. Membawa tangan lembut itu untuk berbagi kehangatan dengan telapak tangannya. Ini semakin membuat Yong Hwa tak ingin melepaskan genggaman tangan itu.

“Tapi Oppa, benarkah kita hanya akan berada disini selama tiga hari? Bukankah setahuku, proses bayi tabung itu adalah proses panjang oppa. Para dokter seharusnya memeriksa kita terlebih dahulu. Melakukan berbagai konseling, pemeriksaan fisik, pemeriksaan ultrasonografi, kemudian setelah semua itu baru mereka akan menganalisa hormon, sperma dan beberapa pemeriksaan lanjutannya lagi oppa. Dan tentu saja itu memerlukan waktu yang tak sebentar.”

POISON IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang