Satu

7.6K 206 7
                                    

"Mama lama banget sih. Mending ke kedai ice cream dulu deh daripada bosen" ucap Davina kepada dirinya sendiri

Sekedar info, mama Davina hobi sama yang namanya belanja meskipun jarang berada di rumah. Hanya karena hari ini memilih libur, ia pergi berbelanja ditemani oleh Davina.

"Lah? Itu bukannya si Danil? Kok sama cewek?" Tanya Davina kepada dirinya sendiri

Davina masih memperhatikan Danil yang notabennya adalah pacarnya bersama dengan wanita lain itu. Di dalam hati, Davina merasa cemburu. Bahkan ia tak menyangka bahwa wanita itu adalah jesica, sahabatnya sendiri.

"Dan, kapan sih kamu putusin Davina? Capek tau" ucap wanita yang bernama jesica yang terdengar samar di telinga Davina

"Sabar dong Jes, tunggu waktu yang tepat dulu. Sabar dong" ucap Danil sambil memgacak rambut Jesica

Davina yang tak kuasa melihat itu pun langsung menghampiri mereka.

"Nggak usah nunggu waktu yang tepat lagi buat mutusin gue, mulai hari ini gue udah putusin lo!" Ucap Davina sambil menahan air matanya agar tidak tumpah. "Dan lo Jes, gue harap lo tau kalau gue ga mau punya sahabat bangsat kayak lo!" Lanjut Davina

Setelah berucap seperti itu, Davina pergi meninggalkan mereka sambil sesekali menyeka air matanya yang mulai tumpah.

"Shit! Mimpi itu lagi" ucap Davina saat membuka mata dari tidurnya dengan mimpi buruknya

"Adek! Bangun lo! Gue siram baru tau rasa lo! Buruan bangun!" Teriak Bryan dari luar kamar Davina

Bryan adalah kakak Davina satu-satunya. Bryan sangat menyayangi Davina, sehingga ia akan melakukan apa saja agar Davina bahagia. Meski terkadang dengan cara menyebalkan.

"Iya bang Davina udah bangun. Ini juga mau mandi" teriak Davina untuk menjawab perkataan kakaknya sambil berjalan menuju kamar mandi

***

"Morning Davina sayang" sapa mama dan papa Davina yang sudah siap di meja makan

"Morning kebo abang" sapa Bryan dengan jahilnya

"Morning too mama, papa" balas Davina dan langsung duduk untuk menyantap sarapannya

"Gue nggak dijawab? Pelit amat deh lu" ucap Bryan

Davina tak menggubris perkataan kakaknya itu, ia hanya fokus dengan sarapannya.

"Udah ah bang, ayok berangkat. Buruan bang!" Ucap Davina lalu menyalami tangan mama dan papanya

"Eh buset adek gue. Tadi dicuekin sekarang nyuruh buruan. Seenaknya aja deh" ucap Bryan dengan nada kesal

"Ya kalo seenaknya satu rumah ngga enak lah, apalagi mama yang ribet. Dodol sih abang" sahut Davina sambil tertawa pelan

Mama dan papa Davina hanya menggeleng melihat tingkah putra dan putrinya yang sudah dewasa itu.











Ini cerita pertama, jadi mohon dimaklumi ya kalo ada yang kurang pas😅


Jangan lupa vote nya ya gengs:)

The Most Wanted Vs Ice Girl [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang