Sudah update ya pemirsa ^-^
Semoga suka!
.
.
.
.
Setelah 15 menit perjalanan naik angkot dari rumahnya, akhirnya dira sampai disekolah nya. Kakinya melangkah memasuki ruang kelas 9B. Matanya melihat dalam kelas lalu tersenyum ketika mendapati seseorang yang mampu membuat dirinya tersenyum-senyum sendiri hanya dengan memikirkannya saja. Ia berjalan melewati dia dengan sedikit lambat. Matanya melirik lelaki yang tengah fokus membaca buku fisika tebal tersebut hanya untuk melihat wajah tampan yang tersembunyi dari tampilan cupu nya itu lalu disimpan di otakya tuk dijadikan objek lamunannya nanti. Arti cupu disini yaitu berpakaian rapi, rambut yang tertata dengan baik dan kacamata yang selau bertengger dihidung seperti dira.Dira duduk tepat dibelakangnya matanya tak luput dari punggung lelaki didepannya itu.Menurutnya dia sangat terlihat tampan dengan berpenampilan seperti itu. Lelaki itu termasuk pria yang pandai dikelasnya. Seolah semua ilmu telah tersimpan dalam otaknya sampai-sampai mampu menjawab pertanyaan yang selalu diberikan oleh gurunya. Dia bahkan pandai bermain basket dan futsal.
Ia langsung memegang dadanya yang berdetak kencang hanya dengan melihatnya saja. Mulutnya seolah ingin mengatakan bahwa ia menyukai seorang Putu Yudhistira Pamungkas. Tapi dira bukanlah perempuan yang berani mengungkapkan hal yang tak biasa terhadap putu. Mungkin mereka bicara seperlunya saja. Dia murah senyum kepada yang lain. Senyumnya manis ditambah lesung dikedua pipinya.
Walaupun dia punya karisma yang cukup menarik perhatian para wanita namun kebanyakan dari mereka lebih menganggap dia sebagai seseorang yang terlalu disiplin sehingga jarang sekali ada perempuan yang mendekatinya dan lebih memilih lelaki yang mempunyai style yang keren dan nakal.
"Kau kenapa ?" dira terkejut dan langsung panik, lalu menundukkan kepalanya karena putu menengok dirinya kebelakang. Putu mengerutkan dahinya sambil melihat wajah dira yang memerah. Pipi dira memanas karena ketahuan menatap lama putu dari belakang dan dia sempat melihat dira tengah tersenyum sendiri.
"Ti-ti-tidak apa-apa!" dira langsung salah tingkah sendiri.
"Lalu pipimu itu ?" tanya putu sambil menunjuk pipinya sendiri.
"Ah...ini, karena..." dira melirik kesana kemari memikirkan alasannya "aku sedang kedinginan ! ya, kedinginan" dira tersenyum pada putu tuk meyakinkan dia dan langsung menutup wajahnya dengan bukunya. Dibalik buku ia mengumpat kesal pada dirinya sendiri. Sedangkan putu langsung membalikkan badannya kedepan lalu mengangkat kedua bahunya tak peduli.
Ia menyunggingkan senyumnya karena mengetahui apa yang dilakukan dira barusan kemudian melanjutkan membaca buku. Selang beberapa menit bel masuk berbunyi.
-*_*-
Bel istirahat kedua berbunyi. Anak-anak sangat senang karena waktu istirahat kedua lebih lama dibandingkan istirahat yang pertama. Jadi lebih banyak waktu untuk berbincang-bincang di kantin. Istirahat kedua biasanya digunakan untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur.
Kebetulan dira sedang datang bulan jadi dia hanya ingin berdiam diri dikelas. Sedangkan yang lain sudah pergi, tinggal dirinya dan..putu ? Dira baru menyadarinya. Biasanya ia akan pergi dengan teman main basketnya di lapangan atau mencari tempat untuk membaca buku di taman tapi kali ini tidak. Baiklah lebih baik ia diam saja dan jangan berusaha membuat putu terganggu sehingga pandangannya tidak akan teralihkan kearah dira.
Ia mengeluarkan buku pelajarannya. Sebenarnya tidak ada PR tapi lebih baik ada pekerjaan dari pada berdiam diri saja. Samar dira mendengar suara kursi yang bergesekan dengan lantai.
"Memang pelajaran Bahasa Inggris ada tugas ?" putu menaikkan satu alisnya. Dira membulatkan matanya kaget. Tangannya menurunkan bukunya perlahan. Melihat putu yang sudah menghadap kearahnya dengan kedua tangan digunakan untuk menopang kepala. Ternyata tadi adalah suara kursi putu yang diputar kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Hidup Dira
RandomDira Cantika Anastasya wanita cantik berusia 21 tahun, ia dari kecil tinggal bersama kakek neneknya dengan segala kasih sayangnya. Karena kedua orang tua-nya meninggalkan dira begitu saja setelah mereka bercerai. Karena kasih sayang kakek neneknyala...