Ikhlas?

34 3 0
                                    

Sedikit tentang ikhlas. Semua pasti sudah mengerti. Disaat apa yang kamu inginkan. Disaat sesuatu sudah tak lagi ada bersama mu. Maka kamu harus rela melepas. Harus mampu membiarkan nya berlalu. Mampu menerima apapun yang terjadi.

Kali ini tidak hanya sekedar rela atau menerima. Tidak semudah kata kata. Untuk bisa sampai ke titik ini kamu harus menyingkirkan banyak hal. Kamu harus menghapus banyak hal. Sekalipun itu sangat berharga. Namun apalah arti berharga yang sesaat itu? Setiap perjalanan yang dimulai akan berakhir. Setiap cerita yang dimulai akan terhenti. Entah dengan cara apapun. Sejatinya tidak ada yang abadi.

Melangkah sampai ketitik ini sudah pasti sulit. Akan lebih terlihat sulit lagi jika kamu masih berada pada halaman itu. Masih menginginkan hal yang sama. Dan tidak ingin berpindah atau berubah. Begitu juga dengan ku. Sangat sulit untuk ku melakukan ini. Padahal sejatinya aku tau bahwa semua sudah Allah atur. Setiap pertemuan tidak ada yang sia-sia. Semua menyimpan makna. Semua menyelipkan hikmah tersendiri. Tanpa kamu sadari atau dengan kamu sadari sekalipun.

Butuh waktu lama bagiku untuk mengikhlaskan. Mungkin sampai sekarang aku belum benar benar mampu untuk itu. Hanya sekedar melepas. Hanya sekedar membiarkan. Namun masih saja mengingat. Masih saja mencari tahu. Begitu munafik. Aku begitu sering mengucap tentang keikhlasan. Namun tanpa ku sadari aku tidak pernah benar-benar melakukan itu.

Tak bisa ku bohongi. Aku belum mampu untuk benar-benar merelakan. Aku hanya sekedar melepaskan. Melepaskan karena keadaan yang memaksa. Membiarkan karena memang tidak diharapkan sama sekali. Yang ku inginkan sangat jauh dari ini. Alur yang kubuat selama ini bukan seperti ini. Mungkin ini yang membuat ku sangat sulit untuk mengikhlaskan.

Setiap hari aku mencoba untuk benar-benar mampu menerima. Menerima setiap ketepan NYA. Yang berlalu akan terus berlalu. Dia tidak akan kembali. Mungkin kemungkinan kembali akan sangat kecil. Bahkan mungkin untuk ku tidak ada sama sekali. Pertemuan kedua tak akan seindah yang pertama. Yang kembali tak akan pernah seperti yang tak sengaja. Jadi mau tak mau. Suka tak suka aku harus berjuang untuk ini. Harus mampu. Karena sejatinya kita hidup bukan untuk mendapatkan semua yang kita inginkan. Bukan untuk memaksa apa yang kita butuhkan. Tapi untuk menerima setiap hal yang memang bukan ditakdirkan. Menerima setiap hal yang telah berlalu. Dia akan terus berlalu dan berlalu. Seiring berjalannya waktu.

Kebahagiaan akan sulit diraih jika masih dihalaman yang sama. Kebahagiaan harus diukir dengan sudut pandang setiap orang yang berbeda beda. Bukan dengan "stuck" pada halaman yang sama. Namun bangkit dan keluar dari itu. Maka aku masih berjuang untuk bangkit. Masih berjuang untuk keluar dari halaman ini. Tak ingin terlalu dalam. Tapi sudah sangat dalam aku menempatkan segalanya. Akan ku biarkan dirimu tetap ada. Namun saat ini aku akan mencoba merelakan. Aku akan mencoba ikhlas untuk setiap hal yang berlalu. Tetaplah disana. Dan aku akan berpindah.

^^

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang