6. Versus

54 12 1
                                    

"Huaa... kaburrr...." Ujar Andara kemudian, "cepet Ra, lari Ra, cepet!" Dengan kekuatan super power yang tak sengaja ia miliki, Andara melesat dan berlari sampai bisa menyusul Sisil.

"Daraa... tungguin gue, elah lu." Citra pun tak kalah panik dengan situasi ini, ia pun mengeluarkan jurus tapak seribu seperti yang Sisil sering lakukan.

"Apaan sih kalian berdua aneh banget." Sisil kebingungan, ia menengok ke belakang dan langsung mencari sumber terjadinya keanehan ini. Dan setelah ia mengetahui apa penyebab kejadian itu, wajahnya mulai tampak pucat pasi lalu ia berlari terbirit-birit menyusul ke dua sahabatnya. "Woy tungguin gue, jangan tinggalin gue, Huaa...."

▪️▪️▪️▪️▪️▪️

"Gila aja tuh orang." Ujar Andara mengatur nafas dan mencari pasokan oksigen.

"Emang stres tuh orang." Disusul Citra di belakangnya.

Sementara itu, Sisil yang baru saja sampai berujar dengan susah payah, "lah woyy! emang itu orang gila." Ujar Sisil sambil ngos-ngosan.

"Bwahahahahah...." Terdengar gelak tawa dari keduanya.

Taman Ibu Kota...

"Huh, akhirnya sampe juga." Ujar Citra yang duduk di salah satu bangku taman sambil mengelap peluh di keningnya.

"Capek banget." Andara mendudukan dirinya di samping Citra, lalu meminum air mineralnya.

"Ya iyalah gimana gak capek coba? dikejar-kejar sama orang gila." Gerutu Sisil.

"Yaelah gapapa kali, siapa tau kalian berjodoh." Balas Citra diikuti gelak tawa.

"Bwahaha." Andara tertawa sangat puas.

"Idih amit-amit, jangan sampe, jangan sampe." Ujar Sisil sambil mengetuk-ngetukan tangan ke kepalanya.

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana orang-orang melepas penat, merefreshingkan otak, dan hari dimana anak rumahan pergi ke surga dunia untuk mulai berhibernasi. Dan di hari yang cerah ini, banyak sekali orang yang berlalu lalang di taman ibu kota.

"Gue mau beli minum dulu." Ujar Citra sambil menunjuk lokasi tempat, dimana terdapat penjual minuman coklat disana.

Andara mengikuti arah pandang yang Citra maksud dan berujar, "coklat caramel satu."

"Oke, duitnya?" ujar Citra mengiyakan sambil menyodorkan tangannya ke arah Andara.

"Talangin dulu dong, ya?" pinta Andara memelas.

Citra berdecak, "bilang aja lo gak punya duit." Citra berujar dengan malas.

"Nah itu lo peka." Dengan santainya Andara menjawab dan diikuti kekehan setelahnya.

Citra memandang tajam ke arah Andara dan beralih memandang Sisil, "Sil lo mau gak? biar sekalian gue pesenin?" tawar Citra.

"Ya maulah, masa cuman Andara doang yang dibeliin." Sewot Sisil.

Andara melirik Sisil dengan sinis dan berujar, "syirik ae lu."

Sisil memeletkan lidahnya ke arah Andara, "biarin." Dan beralih menghadap Citra, "coklat strawberry ya Cit." Pinta Sisil sambil nyengir.

"Ya udah tunggu disini, jangan kemana-mana!" titah Citra kepada keduanya.

"Oki doki." Balas Andara.

"Yeay-yeay captain." Ujar Sisil setelahnya.

15 menit kemudian...

"Citra lama banget sih Dar." Sisil menggerutu.

His Name Is DevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang