[Feat; Sunghoon, Jay, Jake, Yeji & Lia]
Manis, tinggi, tampan dan memiliki senyum menawan. Itulah yang menggambarkan seorang Park Sunghoon (17).
***
Park Sunghoon hanya bisa dilihat oleh gadis bernama Lee Sooyun (16) yang bermakna Lotus Merah; kasih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa kau sebenarnya?"
Sosok itu menunduk, tak menunjukkan kilatan matanya seperti semalam. "Aku, Park Sunghoon. Lotus Putih."
"H-hah?!"
Sunghoon menoleh dan seperti semalam, ia menatap Sooyun dengan kilatan biru di matanya. Dan detik itu juga, Sooyun berteriak kencang.
"AAAAAAAAAAA!" Gadis bersurai panjang itu masih memejamkan matanya karena takut.
Hingga merasa ada yang menyentuhnya, ia memberanikan diri untuk mengintip. Ternyata orang tuanya ada di hadapannya sekarang.
"Sayang, ada apa?" tanya sang Ibu.
Sooyun merasa ada yang aneh. Apa barusan ia bermimpi? Kenapa tubuhnya ada di atas kasur? Benar-benar membuat Sooyun kebingungan dengan yang terjadi barusan.
Donghae berkata, "kau mimpi buruk?"
"I-iya Ayah. Aku baik-baik saja, maaf sudah mengganggu kalian."
"Makanya, jangan lupa baca doa sayang. Ya sudah sekarang tidur lagi, nanti pagi sekolah kan..." sahut Yoona.
Sooyun mengangguk, lalu menarik selimutnya sampai dada. Gadis itu masih memikirkan tentang laki-laki bersurai hitam pekat bernama Park Sunghoon itu.
"Selamat tidur sayang," ucap Donghae.
Yoona kembali mematikan lampu kamar Sooyun. "Berdoa lalu kembali tidur, hm."
"Iya, Bu."
Selepas kepergian Donghae dan Yoona, gadis itu sama sekali tak bisa memejamkan matanya. Kejadian yang membuatnya teriak tadi seperti kenyataan. Tapi nyatanya hanya mimpi.
Terasa sunyi, sampai detak jam di dinding pun begitu terdengar nyaring. Membuat pendengaran Sooyun terfokus pada suara itu. Hingga saat hendak memejamkan mata, Sunghoon menyerukan nama gadis itu.
"Lee... Soo... Yun..." bisik Sunghoon yang begitu menakutkan bagi Sooyun.
Gadis itu terkesiap dan menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Sampai ia merapalkan doa-doa karena takut. Tapi tetap saja, Sunghoon terus-terusan menyerukan nama gadis itu.
"Soo... Yun."
"Lee... Soo... Yun..."
"PERGI KAU!!!" teriak Sooyun.
"Kau tidak perlu takut padaku." Sunghoon mencoba berbicara pada Sooyun.
Apakah kali ini mimpi lagi? Atau kenyataan? Kenapa semuanya terasa tabu bagi Sooyun?
