Part 11

24.7K 4K 979
                                    

MATA Ten memicing saat melihat Taeyong dan Jaehyun yang berjalan sembari bergandengan tangan di halaman rumah, hari sudah begitu sore, belum lagi sedaritadi Mark serta Jeno menanyakan keberadaan Taeyong. Ten tidak tahu apa yang harus ia katakan, jadi ia hanya bilang jika Taeyong pergi keluar untuk membeli beberapa keperluan.

Kemudian ia membuka pintu, namun sebelum itu Ten sudah memastikan jika Mark serta Jeno sedang berada di belakang. Kedua bocah tampan itu bermain bersama dengan Jaemin.

"Taeyong," panggilnya ketika Taeyong dan Jaehyun sudah berada di depan pintu rumah. Tatapan Ten tak bisa lepas dari genggaman tangan keduanya; ia berpikir keras, bagaimana bisa Taeyong menerima Jaehyun dengan begitu mudah? Padahal lelaki tampan itu sudah menyakitinya begitu dalam.

Jaehyun berdehem, ada sesuatu yang perlu ia bicarakan dengan Ten. Maksudnya, sudah dua tahun lamanya ia tidak tahu dimana keberadaan Taeyong serta kedua anaknya dan ternyata Ten mengetahui hal itu? Jujur saja, Jaehyun merasa di bohongi, setiap ia bertanya tentang Taeyong pada Johnnyㅡlelaki itu tidak pernah menjawab.

"Ten, ada sesuatu yang harus kita bicarakan."

Ten menggeleng pelan, ia segera menarik tangan Taeyong dan mendorong lelaki cantik itu masuk ke dalam rumah. Matanya menatap tajam ke arah Jaehyun; lelaki tampan itu memang bos dari suaminya, tapi bukan berarti Ten tidak boleh membencinya kan?

"Tidak ada yang perlu di bicarakan Hyung. Aku hanya penasaran, kenapa kau kembali kepada Taeyong setelah dua tahun lamanya meninggalkan sahabatku?" di kepalanya, terus berputar ingatan dimana Taeyong menangis setiap hari dan melamun karena memikirkan Jaehyun. Tentu Ten tidak rela jika sahabat baiknya itu kembali secepat ini dengan Jaehyun.

"Ten, bukㅡ"

"Diamlah Taeyong, Mark dan Jeno mencarimu sedari tadi. Lebih baik kau menghampiri kedua anakmu sebelum mereka curiga," nada suara Ten terdengar begitu dingin. Ia menyesal karena telah membiarkan Taeyong pergi bersama Jaehyun tadi pagi, seharusnya ia menahan lelaki cantik itu.

Oh jujur saja, Ten tidak habis pikir, bagaimana Taeyong bisa memaafkan Jaehyun secepat itu? Jangan tanya ia tahu dari mana, karena hal itu terlihat jelas dari wajah keduanya! Belum lagi tadi mereka sempat bergandengan tangan dengan mesra; bertingkah seolah keduanya adalah pasangan yang bahagia. Walaupun kenyataan nya tidak semanis itu, terlalu banyak luka yang Jaehyun torehkan pada Taeyong.

Jaehyun menggeram pelan. "Kau tidak berhak mengatur kami berdua Ten! Memangnya kau siapa? Kau ingin menghancurkan kebahagiaan kami huh?"

Mendengar hal itu, Ten tertawa sinis. Sementara Taeyong tidak bisa mengatakan apapun; ia mematung. Taeyong hanya berpikir, kenapa banyak sekali orang yang tidak setuju akan hubungannya dengan Jaehyun? Bukankah mereka berdua sudah saling memaafkan? Itu tandanya mereka sudah bisa kembali seperti semula bukan?

"Bahagia katamu?!" bentak Ten sembari menunjuk wajah Jaehyun dengan emosi, "apa kau tidak tahu seberapa menderita nya Taeyong dua tahun belakangan ini hah?! Apa kau tidak tahu dia menangis dan mengalami mimpi buruk setiap hari? Apa kau tidak tahu seberapa menderita nya kedua anakmu ketika mereka tumbuh tanpa sosok Ayah yang seharusnya berada di sisi mereka? Kau tidak tahu apapun Jaehyun! Kau pikir meminta maaf akan menyelesaikan segalanya hah?! Tidak! Tidak semudah itu sialan!" nafas Ten memburu; kedua mata lelaki itu bahkan sudah berkaca-kaca.

Taeyong mengigit bibir bawahnya, ia menunduk dan memainkan ujung baju. Perkataan Ten memang sangat benar, tapi mau bagaimana lagi? Rasa cintanya kepada Jaehyun mengalahkan rasa benci nya kepada lelaki itu. Taeyong tidak akan pernah bisa menolak Jaehyun; ia terlalu mencintai Jaehyun hingga rasanya begitu sesak.

"Ten, aku sudah membicarakannya dengan Taeyong." gumam Jaehyun lirih, ia memang menyadari semua kesalahannya. Hingga rasanya Jaehyun ingin sekali mengakhiri hidupnya sendiri, kesalahannya hampir tidak bisa di maafkan.

Two Beds And A Coffee Machines《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang