Part 12

22.9K 3.9K 606
                                    

SENYUM Mark merekah tatkala ia melihat sang Ibu sedang membuat beberapa adonan es krim. Ada berbagai rasa disana; Taeyong mencampurkan es krim plan dengan berbagai rasa, tubuhnya di balut oleh celemek berwarna biru muda.

Mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama, tidak masalah jika hanya di toko es krim. Toh yang penting Mark bisa mengawasi Taeyong dan menjauhi Ibunya itu dari lelaki yang selalu datang untuk menganggu. Hari ini toko es krim mereka benar-benar ramai! Yuta dan Lucas terlihat kesalahan meladeni pelanggan di depan sana; sementara Taeyong dan Mark berada di dapur.

"Mark bisa tolong ambilkan beberapa buah stroberi di kulkas? Setelah itu cuci bersih dan masukan ke dalam blender." ujar Taeyong lembut, kedua tangannya kini sudah memakai sarung tangan guna melindungi adonan es krim dari kuman.

"Ay ay captain!" seru Mark sembari tertawa kecil, ia segera mengeluarkan beberapa kotak yang berisi buah stroberi lalu mengambil keranjang untuk mencuci buah itu. Sesekali ia bersenandung menyanyikan beberapa lagu yang sudah melekat di otaknya.

Pintu dapur terbuka; Lucas masuk dengan wajah yang terlihat lelah. "Bos, es krim green tea masih ada?"

"Di lemari penyimpanan masih ada dua kotak. Ambil saja." gumam Taeyong tanpa melirik ke arah Lucas; ia masih sibuk dengan tugasnya.

Lelaki tinggi itu segera membuka lemari penyimpanan yang bersuhu dingin dan mengeluarkan satu kotak besar es krim rasa green tea. Tanpa mengatakan apapun Lucas segera berlari ke depan; ia tidak ingin membuat pelanggan nya menunggu.

Mark sudah selesai mencuci semua buah; ia menghampiri Taeyong dan mengambil blender yang terletak di dekat sang Ibu; kedua tangannya memasukan semua buah berwarna merah itu hingga gelas blender kini penuh.

"Masukan sedikit air Mark, setengah gelas kecil."

Tanpa menjawab Mark segera memasukan setengah gelas kecil air ke dalam blender dan menaruh gelas besar itu ke tempatnya; lalu menyalakan tombol hingga kini semua buah stroberi itu hancur di dalam sana.

Taeyong menghela nafas, ia menoleh pada Mark dan tersenyum kecil. "Mommy boleh bertanya?"

"Tentu, ada apa Mom?"

"Kenapa Mark sangat membenci Daddy seperti itu?" tanya Taeyong penasaran, seingatnya, ia sama sekali tidak pernah membicarakan hal buruk tentang Jaehyun.

Mendengar pertanyaan itu berhasil membuat wajah Mark kembali datar. Ia mengigit bibir bawah sebelum mengenggam sebelah tangan Taeyong. "Karena dia sudah menyakiti orang yang paling aku cintai di dunia ini."

Kening Taeyong berkerut dalam, ia mematikan tombol blender dan melepaskan genggaman tangan Mark pada jemarinya. Ia segera menuangkan stroberi itu ke dalam es krim dan mengaduknya secara perlahan. Taeyong memikirkan tentang jawaban Mark, ia tidak akan menyangkal hal itu. Jaehyun memang pernah menyakitinya; hingga rasanya Taeyong kehilangan alasan untuk bertahan hidup. Jika tidak ada kedua anaknya; maka Taeyong akan langsung mengakhiri hidupnya sendiri.

Tapi itu adalah masa laluㅡmasa lalu yang seharusnya di lupakan dan tidak perlu di kenang. Yang terpenting Jaehyun sudah kembali dan meminta maaf padanya, Taeyong tidak meminta hal yang berlebihan, ia hanya ingin keluarga kecilnya kembali utuh seperti dulu kala. Dimana ada Jaehyun sebagai kepala keluarga yang menjaga mereka bertiga dengan penuh kasih sayang.

"T-tapi Mark, Ayahmu sudah meminta maaf dan menjelaskan semuanya." gumam Taeyong lirih; ia masih mengaduk adonan es krim itu. Sebisa mungkin Taeyong tidak ingin melihat wajah Mark; sebab anak sulungnya itu terlihat mengerikan ketika sedang marah. Persis seperti Jaehyun.

"Apa Mom pikir permintaan maaf bisa menyelesaikan segalanya?" nada suara Mark terdengar dingin. Ia mengerang kesal di dalam hati, tidak bisakah sehari saja mereka tidak perlu membicarakan tentang Jaehyun? Demi Tuhan ia sudah muak! Ia ingin hidupnya kembali seperti semulaㅡsebelum lelaki itu datang dan memunculkan diri di hadapannya.

Two Beds And A Coffee Machines《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang