Part 13

23.5K 3.8K 968
                                    

PADA akhirnya Jaehyun membawa Jeno ke sebuah pusat perbelanjaan di kota itu. Wajah bocah mungil tersebut terlihat sangat bahagia; sedaritadi Jeno mengenggam erat jemari Jaehyun seolah tidak ingin melepaskan tautan tangan mereka.

"Daddy! Jeno ingin main itu!" jari telunjuknya mengarah pada sebuah wahana permainan; seperti Fun World. Ada berbagai macam permainan di dalam sana, otomatis Jaehyun mengangguk. Lelaki tampan itu segera membawa Jeno masuk kesana.

Kapan terakhir kali Jaehyun mengunjungi tempat seperti ini? Sepertinya tiga tahun yang lalu, bersama keluarga kecilnya. Meskipun saat itu usia Jeno masih tiga tahun dan Mark lima tahunㅡnamun kedua anaknya sangat menikmati permainan. Mengingat hal itu berhasil membuat dada Jaehyun tercubit; jika saja ia bisa membawa Taeyong serta Mark kemari, pasti akan terasa lebih lengkap.

"Ayo, kita beli kartu terlebih dahulu." Jaehyun menggendong Jeno, ia takut sang anak hilang; karena tempat itu cukup ramai. Bagaimana jika nanti Jeno melihat sebuah permainan yang menarik lalu melepaskan genggaman tangan mereka ketika Jaehyun sedang membeli kartu? Ia tidak ingin kehilangan anak bungsu nya itu.

Beberapa kali Jeno menyerukan kata 'Woah' ia memang pernah kesini beberapa kali bersama Mark dan Taeyong. Mereka bertiga bisa menghabiskan waktu setengah hari untuk bermain bersama! Belum lagi Taeyong juga selalu menjaga kedua anaknya dengan sangat baik, apapun permainan yang Jeno atau Mark inginkan; asalkan tidak berbahaya akan Taeyong izinkan.

Jaehyun berbicara dengan kasir dan memesan kartu; ia mengeluarkan uang yang cukup besar hanya untuk mengisi kartu itu. Ia tidak ingin membuat Jeno kecewa; ini kali pertama mereka menghabiskan waktu bersama setelah dua tahun. Sebisa mungkin Jaehyun akan memberikan yang terbaik untuk anak bungsunya.

"Ayo kita bermain!" seru Jaehyun semangat, ia kembali menurunkan Jeno dan mengenggam erat jemari sang anak, "Jeno ingin bermain apa?"

Dan semua itu di mulai, Jeno menunjuk beberapa permainan yang sering ia mainkan bersama Taeyong dan juga Mark. Bocah itu juga masuk ke dalam kolam bola; sementara Jaehyun menunggu di luar sembari merekam aktifitas Jeno dengan ponsel. Ia tidak akan melewatkan peluang apapun kali ini.

"Daddy! Sini sini." Jeno berdiri di hadapan mesin boneka; begitu banyak boneka berukuran besar di dalam sana. Ia selalu ingat jika sang Ibu sering sekali memainkan permainan ini; tapi sama sekali tidak pernah mendapat sebuah boneka!

"Ada apa sayang?"

"Bisakah Daddy mengambil boneka di dalam sana?" tanya Jeno sembari mengetuk-ngetuk kaca, ia menujuk sebuah boneka berwarna kuning; buntutnya terlihat seperti bentuk petirㅡpokemon.

Kening Jaehyun berkerut, ia tidak tahu jika ternyata anak bungsunya menyukai boneka. "Untuk Jeno?"

Si mungil menggeleng. "Untuk Mommy! Mommy sering sekali memainkan permainan ini tapi tidak pernah mendapatkan boneka," ia tertawa lebar; menampilkan gigi putih yang tersusun rapih.

Mendengar itu otomatis Jaehyun tertawa, ia mengusak rambut Jeno dan menggesekan kartu pada mesin boneka tersebut. "Memangnya Mommy senang sekali memainkan permainan ini ya?" ia mulai mengarahkan capit dan memencet tombol sehingga capit itu bergerak turun untuk mencapit boneka berwarna kuning.

Jeno mengangguk semangat. "Dapat dapat dapㅡyahhhhhhh.." ia mendesah kecewa ketika boneka itu kembali jatuh, padahal baru bergerak sedikit.

"Tenang saja, Daddy akan mendapatkannya." janji Jaehyun sembari kembali menggesek kartu pada mesin itu. Jika memang Taeyong yang menginginkan ini, ia pasti akan mendapatkannya dengan segala cara.

.
.

Sekarang Jeno dan Jaehyun sudah berada di dalam restoran makanan koreaㅡmereka sedang berada di New Orleans dan Jeno bilang jika bocah itu sedang ingin memakan bulgogi. Sepertinya Jeno merindukan kampung halamannya, Jaehyun juga tidak sabar untuk membawa keluarga kecilnya kembali ke Korea.

Two Beds And A Coffee Machines《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang