TAEYONG ingat pertemuan pertamanya dengan Jaehyun adalah saat ia tidak sengaja menumpahkan sebagian minuman ke kaus putih yang ia kenakan. Lalu setelah itu Taeyong bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan kaus. Tapi sayang sekali, saat itu air sama sekali tidak mengalir dari keran.
Dan Jaehyun tiba-tiba datang, membawa satu botol air mineral besar, menaruh botol itu di hadapan Taeyong. "Aku juga tadi ingin mencuci tangan, tapi tidak jadi karena air mati. Melihatmu berlari ke kamar mandi untuk membasuh pakaian namun kenyataan air tidak mengalir membuatku merasa kasihan," ia tertawa kecil di akhir kalimatㅡmenampakkan kedua dimple yang begitu menawan.
Mendengar hal itu pipi Taeyong bersemu merah, ia beberapa kali melirik air mineral yang di bawa oleh Jaehyun. "Apakah itu untukku?"
Lelaki tampan itu otomatis mengangguk. "Ya, atau kau membutuhkan baju ganti? Aku memiliki sweater di loker tapi sepertinya sedikit kebesaran untukmu." tawarnya.
Taeyong merasa heran, kenapa lelaki setampan dan sepopuler Jaehyun mau membantu siswa yang sangat biasa-biasa saja sepertinya? Namun pada akhirnya Taeyong mengangguk, tubuhnya sangat lengket karena minuman yang tumpah di bagian dada. Mungkin meminjam sweater Jaehyun adalah pilihan yang terbaik.
Setelah kejadian itu, di setiap harinya mereka selalu bertemu. Pasti ada saja alasan yang di berikan oleh Jaehyun jika mereka bertemu. Entahlah, tapi semakin kesini Taeyong rasa Jaehyun memiliki perasaan untuknya.
"Bagaimana mengerjakan soal yang ini?" saat ini mereka berdua sedang berada di perpustakaan. Karena berada dalam jurusan yang sama, Jaehyun pun mencoba bertanya kepada Taeyong.
Si lelaki mungil memutarkan bola matanya bosan. "Kau lebih pintar dariku Jaehyun, kenapa harus bertanya?"
"Karena aku ingin tahu pendapatmu." jawab Jaehyun asal di sertai dengan cengiran lebar, ia mengacak surai hitam Taeyong sebelum kembali mengerjakan soal di bukunya.
Hal itu berhasil membuat jantung Taeyong berdegup dengan begitu cepat, pipinya terasa sangat panas! Jung Jaehyun memang selalu bisa membuatnya seperti ini.
Flashback END
"Bos?"
Tubuh Taeyong lagi-lagi tersentak saat beberapa kali Yuta menjentikkan jari di hadapan wajahnya. Ia kembali mengingat masa lalunya bersama Jaehyun ternyata. Yah, masa itu terlalu Indah untuk di lupakan. Sampai kapanpun Taeyong tidak akan pernah mampu untuk melupakannya.
"Ada apa Yuta?" jawab Taeyong pada akhirnya, ia melihat ke arah sekeliling toko yang sudah sepi. Jarum pendek jam di dinding sudah terarah pada angka sembilan malam, waktunya toko tutup.
Yuta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Begini, besok aku dan Lucas harus melakukan sesuatu. Bisakah kami mendapatkan libur Bos?"
Taeyong mengerjapkan mata beberapa kali sebelum akhirnya mengangguk. Mungkin tidak ada salahnya jika ia juga pergi berlibur bersama kedua anaknya, mereka sudah lama tidak pergi bersama. Besok akhir pekan, ia ingin mengajak Mark dan Jeno ke taman bermain atau mungkin kebun binatang yang ada di tengah kota.
"Baiklah, gunakanlah waktu liburmu dengan baik! Terimakasih atas kerja kerasnya hari ini!" lelaki mungil itu berteriak penuh semangat. Bahkan Lucas sampai tertawa mendengar hal tersebut, ia sedang membuat sesuatu untuk Taeyong di belakang meja eskrim.
"Terimakasih Bos!" seru Yuta sembari memperlihatkan senyum lebarnya.
Lalu Lucas bergabung bersama mereka dan menaruh semangkuk kecil eskrim rasa vanilla di hadapan Taeyong. "Kudengar, es krim bisa membuat seseorang merasa lebih tenang. Kau harus lebih sering mengkonsumsi es krim Bos!" usulnya. Yang langsung mendapatkan pukulan di lengan oleh Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Beds And A Coffee Machines《Jaeyong》✔
Fanfic[Angst/Hurt] Tidak ada yang berjalan lancar di dunia iniㅡseperti hubungan, atau bahkan seseorang yang sudah menjalin pernikahan dan memiliki rumah tangga. •BXB || GAY || YAOI •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches •Cerita Asli Mili...