1. Malam Ini

3.3K 186 8
                                    

Tes...tes...tes....!!!

Butiran-butiran air langit mulai berjatuhan, cuaca yang awalnya hangat berubah menjadi dingin dan awan kelabu mulai merayap menguasai pekatnya langit.

Langit tampak suram....

Tapi hal itu tidak berpengaruh pada seorang pemuda dengan masih mengenakan seragam Koki, berlari-lari membelah jalanan dengan senyuman yang terus mengembang di wajahnya yang tampan.

Orang-orang berlalu lalang di sekitarnya, menghiraukan meski sempat melirik si pemuda dengan dahi berkerut. Mereka pasti berpikir dia kurang waras, berlari di tengah hujan dalam cuaca dingin tanpa payung atau jaket. 

Jeon Jungkook, nama pemuda itu. Namja yang begitu tampan dan manis di saat bersamaan.

Ia tidak peduli dengan tatapan-tatapan aneh dari orang di sekitar. Ia sedang bahagia karena setelah melalui perjuangan berat selama 3 tahun, ia dinyatakan lulus dan beruntungnya, langsung ada sebuah restourant mewah menawarkan dirinya bekerja sebagai asisten Koki.

Meski hanya asisten, namun menurutnya itu adalah awal yang baik. Di dunia ini tidak ada yang instant, semua impian dapat di raih dengan kerja keras dan waktu yang pasti tidak singkat. Setidaknya begitulah rumus hidup seseorang yang berada di bawah garis kemiskinan. Tapi selama ini Jeon Jungkook tidak pernah mengeluh, ia bersyukur atas semua yang ada dalam hidupnya.

Memiliki harta sedikit dan hanya hidup berdua saja dengan kakaknya sudah cukup baginya. Ia bahagia meski dengan penuh perjuangan. Kakaknya pun mengambil sebagian besar tanggung jawab. Di saat dia sibuk mengejar cita-citanya, sang kakaklah yang berdiri paling depan untuk mendukung dirinya dalam hal keuangan, dan sekarang Jungkook bahagia karena mulai saat ini juga, dia sudah tidak akan merepotkan kakaknya lagi, membuat pria yang lebih tua 5 tahun darinya itu kesulitan mencari uang untuk dirinya. Justru sebaliknya, di mulai hari ini dirinya lah yang akan dengan senang hati memberi sedikit hasil kerja kerasnya pada sang kakak, membantunya melunasi hutang dan membangun hidup mereka agar lebih layak.

Jungkook hari ini sungguh bahagia...

.

.

.

Suara desisan dari percikan minyak dan sesuatu yang di taruh ke dalamnya, juga suara nyaring benda-benda yang bergesekan memenuhi dapur yang tampak sedang sangat sibuk. Beberapa pria dan wanita berseragam putih memakai apron di tubuh mereka ada yang berlari-lari ke sana kemari, tampak sibuk mencari-cari bahan masakan yang di perlukan.

Di sana Lee Jieun, seorang wanita cantik yang berposisi sebagai Koki senior tampak ahli meracik semua masakan yang berada pada papan pesanan.

Trang...!!!

Seketika suasana hening. Seorang gadis berdiri mematung dengan tubuh gemetar takut saat di lihatnya Jieun sudah menatapnya tajam. Bukan rahasia, jika Koki senior di sana di kenal sangat pemarah dan perfecsionis.

Jieun melangkah mendekat dan si gadis semakin menundukan kepala.

"Kenapa kau menjatuhkannya?" Tanyanya setelah melihat lantai di penuhi bahan-bahan dasar masakan. Jieun marah, tentu saja. Mereka sedang sibuk-sibuknya tapi dengan cerobohnya salah satu asistennya justru menjatuhkan bahan-bahan yang di perlukan.

"Ma...maaf" cicitnya dengan suara rendah.

"Siapa namamu?" Mata Jieun mimicing menatap gadis di depannya.

"E...eunha, S...sunbe-nim"

"Eunha..." Jieun meraih topi Koki yang menempel di kepala gadis itu, pekikan kaget keluar dari mulut setiap orang yang melihat saat topi itu di buang dengan kasar ke lantai di atas ceceran bahan masakan yang tumpah..."Kau DI PECAT!!! Silahkan pergi dari ruanganku!!!"

LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang