15. Posessif Jieun

1.4K 171 34
                                    

Suasana di dalam mobil sangat hening karena 2 orang yang masih sama-sama canggung. Setelah pagi ini bertemu dan saling pandang di ranjang yang sama, Jieun dan Jungkook mulai menyadari bahwa ada yang berbeda dalam diri mereka.

Debaran jantung yang menggila, juga tatapan malu-malu satu sama lain. Tetapi, dasarnya manusia. Masing-masing masih terlalu gengsi untuk terbuka soal perasaan cinta yang mungkin mulai tumbuh di hati keduanya.

"Ehem!"

Jieun berdeham dari balik kursi kemudi dan Jungkook menoleh ragu-ragu.

Setelah sarapan tadi, mereka sempat berdebat soal berangkat bersama. Jungkook tadinya ingin naik bis tapi Jieun memaksanya ikut bersama. Jadilah seperti ini, kecanggungan yang membuncah.

"Nanti, bersikaplah seperti biasa. Mereka akan curiga kalau kita terlalu dekat"

Jungkook hanya mengangguk saja. Masih tidak mengerti sebenarnya. Jieun menyuruh jangan terlalu dekat tapi dengan berangkat bersama di satu mobil bukankah tetap akan menimbulkan kecurigaan bagi pekerja yang lain?

Sesuai prediksi, saat Jieun dan Jungkook turun dari mobil yang sama, banyak yang menatap mereka tak percaya.

Tentu saja hal itu aneh karena setahu mereka Jieun dan Jungkook itu saling membenci.

Jieun melebarkan pandangannya, tatapannya menajam saat mengetahui banyak pasang mata yang memperhatikannya sambil berbisik pelan.

"Jangan bergosip pagi-pagi. A-aku_" Jieun melirik Jungkook terlebih dahulu sebelum melanjutkan "Tidak sengaja bertemu dengan dia di jalan tadi dan dia memaksa mau ikut karena takut terlambat, benarkan Jungkook?"

Jungkook yang di tanya hanya bergumam bingung.

Enak saja, kenapa jadi dia yang memaksa?

alasan macam apa itu?

"Cepat ke dapur, hari ini kita akan sibuk sekali!"

Teriakan Jieun nyatanya mampu membubarkan semua orang yang menjadi takut kembali.

"Jungkook!"

Langkah Jieun berhenti mendadak saat suara nyaring melengking memanggil nama pria di belakangnya.  Ia berbalik dan seketika menjadi panas saat di lihatnya seorang gadis berambut pendek dengan seragam pelayan berdiri tepat di depan Jungkook dengan senyuman kelewat manis.

"Nayeon?"

"Iya, ini aku Nayeon, kau lupa padaku yah huh!"

Gadis itu memasang tampang sok imut dan hal itu membuat Jieun berdecak tak suka.

"Tentu saja aku ingat, bagaimana mungkin aku lupa pada Favorite Girl di sekolah dulu"

Tangan Jungkook terangkat, mengacak pucuk rambut si gadis yang kini tersenyum malu-malu. Entah bagaimana, hati Jieun semakin panas melihatnya.

"Sedang apa di sini?"

"Kau tidak lihat aku pakai seragam? aku bekerja di sini sebagai pelayan, mulai hari ini"

"Benarkah?"

Nayeon mengangguk semangat.

"Bukankah, kau sekolah Koki? kenapa jadi pelayan?"

"Ku rasa menjadi seorang koki itu bukan bakatku"

"Benarkah?" Jungkook hanya ingin sedikit menggoda sebenarnya, namun ia tak menyangka bahwa jawaban Nayeon akan sejujur ini...

"Ku rasa bakat alamiku itu melayani dan ku harap, kita akan cocok. Kau kokinya dan aku pelayannya. Bagaimana?"

Bahkan Jieun sampai menghela nafas kesal mendengarnya. Sementara Jungkook tersenyum.

LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang