Dirumah sakit Audrey terus menunggu Rival dengan seluruh perasaan khawatir nya . Orang tua Rival pun datang dan bertanya tanya apa yang terjadi pada putra nya .
"Ya ampun anak ku" ucap ibu nya rival saat tiba depan ruang Kamar tempat rival berada .
Ibu nya menangis sambil terus memanggil nama Rival sedangkan ayah nya berusaha sekuat tenaga untuk tampak tegar sambil merangkul ibu nya Rival ."Maaf tante saya Audrey yang tadi ngehubungin tante, dokter belum keluar belum ngasih tau saya gimana keadaan rival" Audrey berusaha berhati hati bicara agar tidak menambah kesedihan mereka (orangtua Rival).
"Kenapa anak saya?" Ibu nya Rival menatap Audrey sambil menyeka air mata nya .
"Rival kecelakaan dijalan tante tadi hujan besar dia habis jenguk temen nya " kata Audrey sambil membawa Ibu nya Rival untuk duduk agar lebih tenang .
"Jenguk siapa?" Ayah nya Rival bertanya .
"Adik kelas dekat nya om, tapi tadi Audrey liat di motornya masih ada makanan dan buah2an yang dibawa kak Rival buat ngejenguk"
Audrey menyadari dan kebingungan atas apa yang terjadi.Ia bertanya tanya pada dirinya sendiri kenapa Rival masih membawa makanan yang dia beli untuk menjenguk zakia ?
"Mungkin dia gak jadi jenguk?" Jawab ayah nya Rival menebak padahal ia pun tidak tahu.
"Kalau Kak Rival gak jadi jenguk , kenapa dia pulang se sore ini padahal Audrey ketemu Kak Rival lagi belanja makanan itu siang?" Jawab lagi Audrey sambil masih kebingungan dengan apa yang terjadi pada Rival .
Setelah dua jam menunggu Audrey harus pulang karena sudah larut malam dan besok sekolah Audrey berpamitan pada Ayah dan Ibu Rival . Ayah dan Ibu Rival berterimakasih pada Audrey .
-
Siang hari Rival sadar , ia masih terbaring dengan selang tertempel di mulutnya kepala nya dibaluti perban serta infus ditangan nya .
Rival berusaha mengingat apa yang terjadi."Sayang anak mamah udah bangun nak?" Ibu nya Rival tersadar anak nya sudah terbangun lalu bertanya pada Rival dengan penuh kasih sayang.
"Sakit mah" Rival menjawab sangat pelan .
"Tahan nak kamu anak yang kuat" ayah nya menggenggam tangan Rival dengan penuh harapan.
Rival mengangguk , ia pun ingat kejadian sore kemarin.
"Assalamualaikum" Suara Audrey menepis kesepian kamar rawat Rival.
"Waalaikumsalam"
"Waalikumsalam ,audrey sini masuk sayang" ibu nya rival menyambutnya dengan hangat."Maaf om tante saya ganggu" Audrey masuk dengan perlahan .
"Enggak sayang , sini Rival udah bangun"
"Syukur Alhamdulillah kalau gitu" Audrey tersenyum sambil menatap Rival , Rival balas tersenyum .
"Makasih drey" ucap Rival
"Sama sama kak, ini Audrey bawain buah sama makanan buat kak Rival sama om tante juga " kata Audrey sambil menyimpan makanan tersebut dimeja dekat tempat tidur Rival."Makasih ya nak" ucap ayah nya Rival sambil mengelus pundak Audrey.
Audrey mengangguk dan tersenyum, Audrey sedang ingin bertanya pada Rival apa yang terjadi kemarin sehingga ia tidak menjenguk Zakia.
"Kak? Aku liat kemarin waktu kakak kecelakaan masih ada buah2an sama makanan yang kakak beli buat jenguk Zakia, kenapa? Kakak gak jadi jenguk dia?" Tanya Audrey pelan pelan.
"Iya, kakak gak jadi jenguk" jawab Rival sambil memalingkan tatapan nya ke langit langit kamar rawatnya.
"kenapa? ada tamu lain? soalnya kemarin sore sebelum Audrey ketemu kakak kecelakaan Audrey liat ada mobil orang lain di halaman rumah Zakia" Audrey masih penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
kakak kelas
Teen Fictionternyata menjadi perempuan yang polos dan mudah mengagumi orang lain itu sulit , terkadang sulit untuk melupakan apalagi menahan . setiap kali bertemu rasanya ingin berteriak se akan akan dia adalah kekasih . kekaguman nya terhadap laki laki tampan...