3. Aku adalah

2.8K 271 75
                                        


Sinar mentari menembus ruangan yang biasa di sebut kamar.

Jeongyeon mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu menarik selimut untuk menutupi kesilauannya.

*tok tok

Belum juga mempersilahkan masuk seseorang telah memasuki kamarnya membawa sebuah nampan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

JEONGYEON POV

"Kau tidak bangun? Nanti kau bisa terlambat ke kampus" ucap seseorang yang Jeongyeon tau itu suara Sana.

Dengan malas Jeongyeon membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

"Jam berapa ini?"..

"Sekarang jam 7 pagi, ini.. aku membawakan sup anti mabuk untukmu, agar perutmu merasa nyaman" kata Sana sambil meletakkan nampan nya di samping meja lampu tidur.

"Biarlah.. aku ingin sedikit terlambat hari ini" kata Jeongyeon dan menopang kepalanya yang terasa sedikit pening.

Di balik tangannya ia melirik sekilas tangan Sana yang menggantung di udara seperti ingin memegangnya bahunya, tetapi tertahan.

"Wae?" Tanya Jeongyeon yang menangkap kejadian itu.

"Tidak apa, makanlah dan mandi, aku akan turun ke bawah" jawab Sana dan berbalik pergi.

Tanpa sadar bibir Jeongyeon melengkung ke atas membentuk senyuman.

Dia memang mabuk, tetapi beberapa botol soju tidak bisa membuatnya lupa akan kejadian semalam.

Anehnya.. Jengyeon yang benci skinship, membiarkan Sana memeluknya.

Setelah sarapan dan mandi ia turun ke bawah.

Jeongyeon melihat Sana yang ada di ruang tengah sedang menonton tv.

Ia duduk di sampingnya begitu saja.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

SANA POV

"Kau tidak berangkat?" Tanya Sana heran, padahal ini sudah jam 9.

"Aniyoo.. aku sakit, jadi aku ijin kuliah dan ijin bekerja" jawab Jeongyeon.

"Sa- sakit? Benarkah?" Tangan Sana mengangkat ke udara ingin mengecek dahi Jeongyeon.

Tapi ia mengurungkan niatnya lagi.

"Pura-pura sakit, aku hanya sedang malas ke kampus" sahut Jeongyeon.

"Hmm.. begitu ya"..

Mereka diam sejenak, tatapan keduanya mengarah ke layar tv tetapi pikiran mereka melayang entah kemana.

Sama-sama melamun dengan pemikiran masing-masing.

Terasa canggung, Sana ingin memulai pembicaraan tapi tidak tau bagaimana cara memulainya.

"Kau ingin keluar?" Tanya Jeongyeon tiba-tiba.

"Huh? Apa kau ingin mengusirku?" Takut Sana.

"Aniyo.. bukan seperti itu, aku ingin melupakan sejenak tentang sesuatu, tapi aku tidak tau harus kemana"..

"Aku tau dimana tempat yang bisa melepaskan stress" jawab Sana.

"Kemana?"..

"Ikuti saja aku"..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TIDAK ADA POV

TIDAK ADA POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Greatest LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang