9. New family

3.4K 261 66
                                        


Jeongyeon sedang tidak ada shift hari ini, dia memanfaatkan liburnya seminggu sekali yang tidak pasti ini untuk pulang ke rumahnya.

Dan ketika sampai di rumahnya, Jeongyeon berinisiatif mengajak kedua orang tuanya untuk menemui Sana.

~

JEONGYEON POV

Aku menarik kedua orang tuaku menemui Sana yang masih di rawat di rumah sakit.

Ketika membuka pintu kamar, terlihat Sana terduduk di ranjang dan Mommy yang duduk di kursi samping ranjang pasien.

"Omma.. Appa.. perkenalkan ini Sana dan ini ibunya" ucapku ke arah kedua orang tuaku.

Sana sedikit terkejut dengan kehadiran tiba-tiba kami, dia seperti salah tingkah.

Sedangkan Mommy nya langsung berdiri dan membungkuk salam ke arah kedua orang tuaku.

"Ayeonghaseyo~"..

"Ayeonghaseyo~"..

". . . ."

"Siapa mereka Jeong?" Tanya Omma yang kini menoleh ke arahku.

"Yang di ranjang pasien itu adalah kekasihku, dan itu Ommanya" jelasku.

"Dia hamil?" Bingung Appa yang melihat perut Sana.

Sedangkan Sana yang dilihat hanya kikuk menunduk salam ke arah Appa.

"Ne.. paman. Saya hamil dan ini-" jelas Sana.

"Itu adalah anakku, Appa.. " sahutku.

"MWO?!" kaget Omma dan Appa bebarengan.

"Bagaimana kau bisa menutupi kehamilan pacarmu pada Omma?".. tanya Omma.

"Kenapa tidak memberi tau kami sama sekali?" Tanya Appa.

"Hehehe.. aku akan menjelaskan semuanya pada kalian nanti" jawabku sambil menggaruk belakang kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.

Aku hanya menutupi kegugupanku.

Sedetik kemudian Appa tiba-tiba menarik sisi telingaku.

"Kya.. Appo.. appoo.. " rengekku. Sungguh dia benar-benar menjewer dan menarikku.

"Kurasa Appa harus menghukummu" tarik Appa dan menyeretku keluar dari ruangan ini.

"Appa.. ini rumah sakit tempatku bekerja, aku malu.. aduh.. appo" ucapku memelas, tetapi Appa sama sekali tidak merenggangkan sedikitpun jewerannya.

"Kau lebih malu-malu in keluarga kita, bagaimana bisa kau menghamili orang sampai sebesar itu dan baru memberi tahu pada orang tuamu sendiri" ceramah Appa.

Ia mulai melepaskan cubitan di telingaku saat kita di depan koridor agak jauh dari ruangan Sana.

"Miane~"..

~~~~~~~~~~~~~~~~

*disisi lain

SANA POV

(Oh god! Kenapa Jeongyeon tidak memberi tahuku lebih dulu jika mengajak orang tuanya kesini)

"Apakah anakku membuat masalah selama ini? Maaf atas gagalnya aku mendidik anak" kata Omma Jeongyeon ke arah Mommy.

"Tentu saja itu tidak benar sama sekali, justru kami yang membuat masalah dan sangat merepotkan anak anda begitu banyak" jawab Mommy.

"Tapi anakku bahkan menghamili anak anda" balas Omma Jeongyeon.

"Aniyo.. sebenarnya-"..

*srekk

"Omma.. itu adalah kesalahanku, maka dari itu aku mau bertanggung jawab, oleh karena itu restui kami nee?" Sahut Jeongyeon yang tiba-tiba muncul.

The Greatest LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang