FF ini aku bikin sesuai judulnya..
terinspirasa dari film thailand yg aku tonton dan sedikit aku ubah jalan ceritannya.
Di mana seorang gadis bernama Minatozaki Sana yang tidak sengaja hamil oleh pria yang tak ia kenal di club.
Seorang pria brengsek...
2 insans masih tenggelam di balik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali bagian bahu ke atas.
Saling berpelukan mesra seperti lem yang tidak mau lepas.
Salah satu diantara keduanya mulai terbangun perlahan, mengerjap-ngerjapkan kedua bola mata lentiknya setengah sadar.
Dia melihat ke langit-langit kamar, dia sadar ini bukan rumahnya.
Betapa bahagiannya ia ada seseorang yang melingkarkan tangannya sempurna di perutnya yang masih belum membuncit.
Ia mengingat semalam enggan pulang dan berakhir tidur di apertement ini lagi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SANA POV
"Bangun Jeongyeon, bukankah kamu ada kuliah pagi ini?" Ucapku membangunkan orang yang sedang memelukku, sekalipun sebenarnya aku tidak mau lepas dari kehangatan ini.
Bahkan aku sempat berpikir egois tadi, membiarkan seperti ini selama mungkin. Tapi aku tidak mau dia terlambat.
"Uhmm.." Jeongyeon hanya menggeliat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan potongan rambutnya yang pedek dan sedikit acak-acakan, wajahnya yang kecil, rahangnya yang terlihat tegas dan bibir tipis merah muda nya.
Entah keberapa kali Sana jatuh cinta padanya, dia menyesal tidak mengenal Jeongyeon sedari dulu.
"Segitunya ya kalau lihatin aku" celetuk Jeongyeon yang membuat Sana hampir tersentak.
"Kamu udah bangun?" Kagetku.
Jeongyeon menggadah satu tangannya untuk menahan beban tubuhnya sendiri sambil tersenyum hangat.
"Good morning~" sapanya.
"Morning too~"..
Sana pikir Jeongyeon akan melakukan adegan romantis padanya seperti rutinitas drama couple kebanyakannya di pagi hari yang ia tonton.
Tapi..
Ternyata tidak..
*hoopp
Satu sibakan selimut berhasil di buka Jeongyeon, seketika itu juga hawa dingin menjulur di tubuh Sana.
"Aku mau mandi" ucap Jeongyeon beranjak dari tempatnya.
(Huffh)
Pada akhirnya Sana memilih turun ke bawah, seperti biasa menyiapkan sarapan untuk mereka.
Kini Jeongyeon sudah bersiap dan turun bebarengan dengan sarapan yang sudah matang.
"Nanti kau pulang jam berapa?" Tanyaku di sela-sela sarapan kami.
"Jam 5 seperti biasa, kau sendiri rencana mau kemana hari ini?"..